Menilik dari perkembangan dunia audio mobil di Indonesia kini memang semakin marak dengan produk aftermarket, hal ini memicu para importir untuk terus mengembangkan market yang ada. Kini, PT. Audio Plus telah resmi rabu (04/03/2015) melasir kembali brand ternama DLS yang lama sleeping beauty dalam market audio mobil.Memang pada awalnya DLS dinaungi oleh PT. Audio Plus pada tahun 1999-2004 dan kini kembali lagi. Kesamaan pandangan menjadikan DLS dan PT. Audio Plus terjalin kembali dan menjadi distributor resmi di Indonesia. Kami melihat history Audio Plus sangat stabil dalam mendistribusikan beberapa brand car audio aftermarket. Lalu, kami memiliki kesaan dalam hal marketing maupun konsep suara yaitu sound quality, ucap Peter Flodvist sebagai export Manager DLS wilayah Asia Tenggara.Agenda kami ke Indonesia memperkenalkan General Manager baru dari DLS Svenka AB, Mrs. Monica Borneby dan menunjuk Audio Plus Indonesia sebagai pemegang merk serta distributor DLS di Indonesia, lalu memberikan informasi bahwa Simon Dimas sebagai Brand Manager DLS untuk Audioplus Indonesia, tambah Peter.Namun, pada dasarnya memang DLS ini menjadi primadona, pasalnya beberapa importir juga pernah meminang DLS untuk Indonesia. Kami hanya menawarkan DLS untuk produk 2015, sehingga tidak bersinggungan dari produk lama sebelumnya, ungkap Andre TjahjadiAudio Plus. Kenapa kita pilih DLS karena satu hal DLS ini punya kekuatan yang besar dalam segi teknikal dan brandnya sudah dikenal, karena rata-rata kontestan juara karena menggunakan DLS, ucap Paulus Kristianto Audio Plus.Produk line-up DLS yang dipegang oleh Audio Plus melingkupi produk terbaru di tahun 2015 seperti speaker, subwoofer, maupun amplifier. Hingga saat ini line-up produk terbaru DLS belum semuanya tersedia, beberapa serimasih dalam produksi seperti Scandinavia yang merupakan seri tertinggi DLS. Pada seri Scandinavia yang terdiri dari tweeter Scandinavia 30, midrange Scandinavia 75, midbass Scandinavia 165, basswoofer Scandinavia 165W dan amplifier Scandinavia merupakandesign danprodukhandcrafted di Inggris oleh Gordon Taylor.