Oleh :
Mazda RX8 tentunya jadi salah satu mobil sport idaman, karena punya desain yang menarik. Akan tetapi, khususnya di Indonesia sendiri, bagi sebagian orang terutama speed holic yang doyan oprek-oprek performa mesin, mesin rotary naturally aspirated yang digendongnya memiliki harga parts racing aftermarketnya yang mahal dan isu kehandalan mesinnya yang dianggap kurang mumpuni untuk dipakai balap, sehingga membuat langkah modifikasi jadi terbatas atau bahkan diurungkan.
Sebab itulah cukup banyak pembesut Mazda RX8 melakukan engine swap dengan beberapa mesin pilihan dari mobil lain yang punya spesifikasi lebih mumpuni untuk dimodifikasi serta mudah dan murah mendapatkan part racing aftermarketnya. Salah satu yang melakukan langkah tersebut adalah Regi pemilik RX8 berkelir putih yang satu ini.
Mesin rotary itu partsnya mahal banget, belum lagi reliability issue-nya kalau mesin dipakai balap. Cuma SR20DET pilihannya, karena yang lain itu lebih besar dan berat yang akan pengaruh ke handling, tapi kalau mesin SR20DET itu light weight, reliable, simple dan gak mahal ongkos perawatan semasa hidupnya, pungkas Regi, sambil tertawa.
Setelah melakukan custom dudukan mesin, modifikasi mesin SR20DET pun sukses terpasang di dalam ruang mesin Mazda RX8 yang oleh Regi sudah diberi nama yaitu Aiko. Nama Aiko itu artinya yang paling disayangin, and she is built to battle, celetuknya.
Sebagai cara menyempurnakan performanya, bagian internal mesinnya pun diberikan sentuhan modifikasi ulang. Piston standar 86 mm sudah diganti dengan CP piston berdiameter 87mm berikut setang pistonnya. Jadi udah di oversize sedikit, cc mesin pun naik dari 1998 cc jadi 2045 cc.
Pada bagian head block, bagian klep sudah diperkuat dengan per dan retainer labelan Tomei, begitu juga camshaftnya yang sudah menggunakan Tomei Procam 260, sehingga durasi buka tutup klep lebih optimal untuk mendapatkan tenaga mesin yang lebih besar. Porting polish stage 3 juga dilakukan dalam proses modifikasi di lini internal head block.
Modifikasiyang dilakukan sudah tentu menghasilkan spesifikasi mesin yang berbeda dari keadaan standar, alhasil ECU original bakal tidak sesuai lagi. Untuk itulah ECU Microtech menjadi penggantinya agar kinerja mesin lebih sempurna.
Tuning ECU pun telah dilakukan diatas mesin dynamometer milik KS Nusa, hasilnya output tenaga maksimum mesin diatas roda setelah turbo di boost 1 bar didapat 330.9 daya kuda (on wheel horse power).
Dengan hasil tuning tersebut yang kemudian didukung ubahan sektor kaki-kaki dan sistem deselerasi high performa, Regi bersama Aiko pun siap berkompetisi untuk nantinya kembali turun dalam ajang balap touring Nasional 2015 seri 3 hingga final race kelas Supercar Divisi B2 di sirkuit sentul. Sukses ya bro.!!
Spesifikasi :Nissan SR20DET. Microtech LT10S Standalone ECU. CP piston. CP connecting rods. Cometic headgasket. ARP head bolts. Camshaft Tomei Procam 260. Tomei valve springs & retainers. AHT Stage 3 porting port matched and polished. Turbocharger HKS GT28RS. AHT exhaust manifold. Turbosmart Wastegate. Turbo XS Blow Off Valve. AHT front mount Intercooler. Custom 4 ply aluminum radiator. AHT Custom Exhaust. FIC 700cc injectors. Aeromotive A1000 External fuel pump. AEM internal fuel pump. RCI fuel cell. Custom fuel surge tank. ACT heavyduty clutch.D2 Racing Big Brake Kit 8 pot. D2 Racing Circuit Coilover. GT Radial SX2 Tyres.AHT 6 Point Rollcage. Sparco bucket seat. Microtech digital dash.
