Selain Banyak Manfaat, Mobil Listrik Ternyata Lebih Hemat Biaya Operasional

  • Oleh : ADV

Jum'at, 08/Janu/2021 15:32 WIB
Hyundai Kona Electric Hyundai Kona Electric

SoundandMachine.com (Denpasar) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, baru saja melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik. 

Sambil menguji coba mengendarai mobil listrik, pria yang merupakan mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan tersebut menegaskan, kesiapan Indonesia untuk menjadi pemain utama industri mobil listrik.

Baca Juga:
Gandeng Kemenko Marves, Neta Tinjau Persiapan SPKLU di Tol Trans Jawa Jelang Lebaran

"Mobil listrik ini sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan BBM ongkosnya adalah Rp1,1 juta, maka dengan mobil listrik hanya Rp200 ribu. Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di saat pandemi seperti ini," jelas Erick dalam keterangan resminya, akhir pekan lalu.

Lebih lanjut ia mengatakan, seluruh pihak semua harus menjaga ketahanan energi nasional. "Saat ini kita impor 1,5 juta  barrel per hari untuk BBM atau setara Rp 200 triliun pertahun. Mobil listrik adalah solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri," tuturnya.  

Baca Juga:
Wujudkan Komitmen Bangun Ekosistem EV, Wuling Resmikan Enam Titik DC Charging

Menteri BUMN Erick Thohir

Baca Juga:
Partisipan Pabrikan Mobil Listrik Bertambah, PEVS 2024 Akan Percepat Transisi Kendaraan Listrik

Erick menjelaskan, bahwa mobil listrik punya banyak manfaat. Tak hanya manfaat bagi ekonomi melainkan manfaat bagi lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. 

"Mobil listrik lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara. Bahkan PLN memberikan diskon 30% untuk isi daya di malam hari," ungkap Erick.

Hal ini sudah sesuai dengan perintah Menteri BUMN itu ke PLN sejak awal agar memperbaiki layanan kepada masyarakat dan juga merubah strategi usahanya, sesuai dengan pola kehidupan masyarakat karena pandemi.

Salah satunya adalah agar PLN terus mengantisipasi pengembangan mobil listrik. Saat ini, PLN juga sudah masuk dalam konsorsium BUMN yang membangun baterai listrik dengan Korea dan China. (EPS)