Nismo Rilis Mesin RB26DETT R3 Baru, Torsinya Lebih Besar

  • Oleh : Julfikri

Selasa, 28/Des/2021 19:05 WIB
Mesin RB26DETT R3 racikan Nismo, in-house tuner Nissan. (sumber: Nismo) Mesin RB26DETT R3 racikan Nismo, in-house tuner Nissan. (sumber: Nismo)

SoundandMachine.com (Jepang) – In-house tuner Nissan, Nissan Motorsport International (Nismo), melanjutkan tuning salah satu mesin legendarisnya, yaitu RB26DETT, yang merupakan mesin standar sportscar Nissan Skyline GT-R.

Nismo meracik mesin inline-6 twin-turbo berkapasitas 2.600 cc tersebut dengan konsep tuning untuk menyeimbangkan antara tenaga, torsi, dan durabilitas, yaitu RB26DETT R1 engine yang dirilis pada tahun 2001.

Kemudian pada tahun 2011, Nismo meracik RB26DETT R2 yang mengalami peningkatan pada torsi di kecepatan sedang, dan respon akselerator, sambil menjaga performa dan durabilitasnya.

(sumber: Nismo)

Mulai tahun 2021, Nismo meracik RB26DETT dengan mempertahankan peak performance dari R2, akan tetapi torsi di putaran menengah hingga rendah ditingkatkan tanpa meningkatkan kapasitas mesinnya, yaitu RB26DETT R3 engine.

Peningkatan torsi di kecepatan sedang dibutuhkan ketika mobil hendak masuk tikungan di sirkuit, karena akan mempengaruhi handling-nya.

(sumber: Nismo)

Untuk mewujudkan peningkatan torsi dan respon di putaran menengah hingga rendah, Nismo memakaikan turbo kit R3 dengan perubahan kompresor pada area over radius (A / R)-nya. Perubahan tersebut terlihat dari bentuk bilahnya jika dibandingkan dengan RB26DETT R1.

(sumber: Nismo)

Mesin RB26DETT R3 juga memakai injektor dari mesin VR38DETT-nya Nissan GT-R R35, karena memiliki performa fuel atomization yang sangat baik, mengurangi engine run-up, meningkatkan respon, serta lebih efisien bahan bakar.

Kurva Throttle opening injektor RB26DETT (kuning) dengan VR38DETT (biru) (sumber: Nismo)

Air flow meter R35 juga lebih sedikit dari mesin RB26 jika mesin berada di putaran tinggi, sehingga penyemprotan bahan bakarnya bisa linear mengikuti jumlah intake.

Termasuk apabila throttle-nya kembali muncul secara mendadak, sehingga mengurangi penyemprotan bahan bakar yang tidak diperlukan.

RB26DETT R3 memakai cam profile yang karakteristiknya mendekati mesin Nismo Skyline R34 Z-Tune, dengan mengoptimalkan working angle dan valve timing, agar torsi di kecepatan rendah meningkat jauh.

Untuk durabilitas, bagian dasar mesin RB26DETT R3 memakai spesifikasi N1, atau yang dipakai ketika masih aktif di ajang balap endurance N1 yang sekarang menjadi Super Taikyu.

Bagian dasar mesin tersebut antara lain blok, piston, piston ring, dan bagian penguat lainnya, untuk memastikan durabilitas ketika dipacu di sirkuit, dan output bisa meningkat signifikan di rpm tinggi dan turbo berkapasitas besar.

Mesin tersebut tentunya sepaket dengan engine control management, mengikuti perubahan pada turbo kit dan fuel kit.

Untuk pelumasan, sangat disarankan memakai pelumas Competition Oil tipe 2212E (15W50) racikan Nismo, untuk mengurangi load on pada turbo ketika mesin berada di rpm tinggi.

(Joule)