SoundandMachine.com (Jakarta) - Compact sedan dengan kapasitas mesin antara 1.400-1.500 cc pasarnya sempat besar di Indonesia, tepatnya era 2000-an. Sebut saja Toyota Vios, Honda City, Suzuki Baleno, Ford Fiesta, Chevrolet Kalos, Peugeot 207, hingga Mazda2. 

Namun di era 2010-an, pasarnya mulai meredup sejak Suzuki, Ford, Chevrolet, dan Peugeot sudah tidak lagi mengedarkan compact sedan, ditambah Mazda tidak menghadirkan varian sedan ketika meluncurkan Mazda2 generasi ketiga pada tahun 2014, dimana agen pemegang mereknya belum di tangan PT. Eurokars Motor Indonesia (EMI).  

Baca Juga:
Sambut Idul Fitri 2024, Mazda Indonesia Gelar Service dan Promo Khusus Momen Lebaran

Setidaknya untuk segmen tersebut tinggal Vios dan City yang masih bertahan, sampai akhirnya Mazda2 Sedan kembali bertarung di segmen compact sedan pada tanggal 26 Juli 2022, ketika APM-nya di tangan PT. EMI. 

Baca Juga:
Pasar Otomotif Tinggi, Mazda Akan Bangun Pabrik Perakitan Kendaraan di Indonesia

“Kita kasih pilihan ke customer. Indonesia kan selalu marketnya MPV, SUV, tapi sedan juga ada kelebihannya juga, lebih enak dikendarai segala macam. Kenapa tidak sekalian menawarkan mobil yang sedan.” buka Ricky Thio, Managing Director PT. EMI kepada SoundandMachine.com di showroom Eurokars Mazda Simprug (26/7/2022). 

Baca Juga:
Tokyo Auto Salon 2024: Mazda Hadirkan Inovasi Masa Depan Modifikasi Berorientasi Balap

Dengan harga yang sama seperti varian hatchback yaitu Rp. 338,8 juta, desain eksterior dan interior, engineering, serta driving dynamics SKYACTIV untuk ‘jinba-ittai’ khas Mazda menjadi andalan bagi PT. EMI di segmen compact sedan untuk rasa lebih mewah. 

Harga tersebut lebih murah dari City yang dibanderol Rp. 364,4 juta, tetapi lebih mahal dari Vios dengan harga Rp. 325,7 juta untuk tipe tertinggi. 

Seperti varian hatchback. Mazda2 Sedan memiliki dapur pacu berkapasitas 1.500 cc bertenaga 111 PS dan torsi 144 Nm yang lebih tinggi dari Vios, tetapi lebih rendah dari City. 

Meski demikian, transmisi otomatis 6-percepatan Mazda2 bukan CVT, sehingga lebih menggugah para pengemudi antusias untuk menikmati performannya. 

Ditambah lagi, Mazda2 juga dilengkapi G-Vectoring Plus dipadu dengan SKYACTIV Vehicle Architecture dan dynamic untuk pengalaman berkendara tersendiri. 

Sementara jika dibandingkan dengan varian hatchback, adanya buntut pada Mazda2 sedan yang membuatnya lebih panjang 275 mm, berkontribusi pada penambahan kapasitas bagasi sebesar 160 liter, sehingga lebih praktis untuk membawa barang bawaan. 

Perbedaan antara varian sedan dan hatchback pada Mazda2 sebatas eksterior dan kepraktisan, sementara untuk interior dan mesin sama. Berhubung lebih panjang 275 mm dari hatchback, rasa berkendara akan sedikit berbeda, khususnya ketika bermanuver parkir. 

Secara keseluruhan, jika konteksnya kompetitor, Mazda2 Sedan menjadi pilihan yang lebih upmarket dari berbagai aspek, serta lebih berorientasi pengemudi karena engineering-nya.  

Sementara jika konteksnya varian, adanya buntut pada Mazda2 Sedan merupakan pilihan untuk kepraktisan lebih, karena berefek pada penambahan kapasitas bagasi, serta untuk tampil beda dari hatchback. Sangat layak menjadi pilihan nih. (Joule)