Pakai Musik Format Streaming, Car Audio Network Lakukan Digitalisasi Materi Penilaian di Musim 2023

  • Oleh : Julfikri

Sabtu, 21/Janu/2023 10:00 WIB
Juri Car Audio Network di Endurance Battle. Juri Car Audio Network di Endurance Battle.

SoundandMachine.com (Jakarta) - Car Audio Network (CAN) melakukan ekspansi digitalisasi dalam pengadaan kontes car audionya. Setelah online scoring yang dilakukan sejak tahun 2020, kali ini musik untuk materi penilaian.

Jika sebelumnya CAN menggunakan CD atau USB untuk sumber musiknya, sekarang menggunakan sumber musik dari streaming online seperti Apple Music, Spotify, atau Tidal.

Baca Juga:
Speknya Kompetitif, Dominations Audio Luncurkan Power Supply dan Amplifier Terbaru

(sumber: CAN)

Baca Juga:
Gerai Audio Mobil Bestbuddyshop Sunter Rayakan Raihan Champions of Champion PAHAMI 2024

“Kita sudah bicara the future is now, masa depan itu sudah sekarang ini. Online scoring meets the scoring music. Tahun ini CAN tidak memproduksi USB juga, tidak memproduksi CD.” buka Wahyu Tanuwidjaja, Founder CAN kepada SoundandMachine.com dalam Zoom Meeting (18/1/2023).

Pria visioner tersebut menambahkan, CAN sudah 90 persen membuat technical track di streaming music platform dengan materi terbaru untuk tahun 2023.

Baca Juga:
Pakai Produk Audison, Toyota Fortuner Ini Konsisten Upgrade Audio dari Simpel Sampai High End

Namun sebelumnya, CAN akan memastikan bahwa koneksi internet di tempat pertandingan aman, sehingga online streaming bisa dilakukan.

“Jadi ke depan technical track-nya CAN ini, kalau itu berhasil akan ada di streaming devices. Sudah tidak ada lagi beli-beli USB atau CD. Kalau tidak mungkin, kemungkinan besar kita akan berikan file tersebut kepada semua afiliasi. Kita akan coba bekerja secara streaming.” jelas Wahyu.

Selain itu, nantinya CAN akan memiliki playlist, untuk musik dan technical track, dengan format streaming yang sudah ditetapkan. Misalnya penilaian diputuskan memakai Apple Music, maka semua juri akan memakai Apple Music.

Menariknya, digitalisasi tersebut merupakan peluang bagi artis yang diminta izin untuk royaltinya, untuk menjadi go internasional. Pasalnya, para juri CAN dari berbagai negara juga akan mendengar lagu dari artis tersebut. 

“Kayak The Overtunes ini akan diperdengarkan di Malaysia, Korea, Taiwan, Filipina. Kalau gitu karena ikut CAN, nanti Overtunes ini bisa go international, kita hanya minta izin untuk satu lagu dia. Jadi kita membuka kotak pandora untuk cross-bridging antara penyanyi di negara tertentu menjadi lebih terbuka.” kata Wahyu.

Di sisi lain, digitalisasi ini bisa mengubah pola perizinan lisensi artis untuk musik yang menjadi materi penilaian. “Misalnya sama Iwan Fals, dia tertarik. Saya akan presentasikan, karena buat Iwan Fals menguntungkan, karena kita bawa dia keluar dari Indonesia.” tambah Wahyu.

Dengan demikian, digitalisasi seperti ini akan memiliki efek domino, dimana dampaknya bukan hanya di dunia car audio, tetapi juga industri musik. (Joule)