Test Drive Jarak Jauh dan Keliling Kota Pakai All New Hyundai Kona Electric, Begini Rasanya

  • Oleh : Julfikri

Selasa, 15/Okt/2024 10:05 WIB
Hyundai All-New Kona electric. Hyundai All-New Kona electric.

SoundandMachine.com (Semarang) - PT. Hyundai Motor Indonesia (HMID) meluncurkan SUV listrik yang merupakan penerus dari salah satu kendaraan listrik pertama di Indonesia, yaitu All-New Kona electric, dan mengungkap harga jual resminya pada tanggal 17 Juli 2024.

Ketika diungkap, All-New Kona electric dibanderol mulai dari harga Rp. 499 juta hingga Rp. 590 juta, dengan perbedaan antara trim dan daya jelajah.

Baca Juga:
Jelajah Wilayah Priangan, Berkendara Seru Bersama Hyundai Santa Fe Terbaru

Harga tersebut bisa dibilang lebih mahal jika dibandingkan dengan mobil listrik lain dengan harga setara, atau bahkan lebih murah, tetapi Hyundai mengklaim bahwa All-New Kona electric tetap memiliki banyak peminat sejak diluncurkan.

“All-new Kona Electric sebagai EV pertama di Indonesia yang menggunakan baterai produksi dalam negeri dan mendapatkan sambutan yang sangat luar biasa dari konsumen Indonesia.” buka Woojune Cha, President Director PT. HMID dalam keterangan resmi (2/8/2024).

Baca Juga:
Jadi Mobil Listrik Fenomenal di Indonesia, Begini Rasanya BYD M6 Dipakai Harian

Dalam kesempatan ini, tim soundandmachine mendapat kesempatan untuk test drive selama dua hari untuk jarak jauh, yaitu dari Jakarta ke Semarang, dan juga keliling sekitaran kota Semarang sebagai salah satu simulasi pemakaian harian di hari keduanya.

Baca Juga:
Pakai Baterai Produksi Lokal Kualitas Global, SUV Listrik Neta X Semakin Mudah Isi Daya

Untuk pemakaian jarak jauh, Kona electric tidak begitu terasa melelahkan karena posisi duduknya ergonomis, dan juga setirnya nyaman untuk digenggam.

Selain itu, dari segi pengoperasian, Kona electric juga tergolong lebih ramah terhadap pengguna. Seperti misalnya tuas lampu sein di kanan, tuas wiper di kiri, dan pengaturan A/C, volume, dan sebagainya yang masih dalam bentuk tombol fisik seperti mobil pada umumnya.

Tentunya Kona electric juga menghadirkan unsur high-tech, tetapi seperlunya dalam arti keramahan terhadap pengguna terasa dipikirkan. 

Seperti misalnya, fitur yang ada di layar head unit terkesan seperlunya seperti informasi penggunaan baterai, sistem navigasi, dan sebagainya. Sementara untuk AC, drive mode, around view monitor, dan sebagainya dari tombol fisik dan tampil di panel instrumen.

Selain itu apabila mobil menghidupkan sein, panel instrumen akan menampilkan apa yang ada di sebelah kiri atau kanan mobil untuk meminimalisir blind spot, meskipun batok spion konvensional tetap ada.

Kona electric masih tersedia tombol start/stop untuk menghidupkan atau mematikan motor listrik, bukan dengan buka kunci dan buka pintu pengemudi atau menginjak rem seperti mobil listrik lain yang beredar di Indonesia.

Hanya saja, pengoperasian Kona electric termasuk aneh, seperti tuas transmisi posisi D di atas, sementara N di bawah, padahal kalau merujuk pada transmisi otomatis pada umumnya, D di bawah, N di atas, dan untuk memilih giginya dengan cara dipelintir, bukan didorong.

Begitu juga pengaturan pengereman regeneratif dalam bentuk paddle shift, dimana plus di kiri, minus di kanan. Padahal kalau merujuk pada transmisi paddle shift pada umumnya, plus di kanan, minus di kiri untuk mengatur perpindahan gigi. 

Sementara kalau jadi penumpang, Kona electric termasuk nyaman duduk di jok belakang. Hanya saja, kenyamanan tersebut akan lebih terasa kalau melewati medan jalan rata, sementara kalau jalan bergelombang seperti tol MBZ, cukup terasa mengganggu.

Berdasarkan catatan panel instrumen pada mobil tes, dari start baterai terisi 99 persen untuk menempuh jarak 427 km, yang artinya jika melihat spesifikasi resmi, bisa dibilang Kona electric yang digunakan untuk test drive adalah standard range dengan kapasitas baterai 48,9 kWh.

Mengacu pada catatan panel instrumen, setelah menempuh jarak sejauh 413 km, Kona electric mengkonsumsi 96 persen baterai, yang berarti konsumsi baterainya sekitar 8,79 km/kWh.

Di hari kedua, tim soundandmachine mendapat kesempatan untuk mengendarai Kona electric di medan off-road, tepatnya di daerah Brown Canyon, Semarang.

Kona electric masih kapabel untuk melewati medan off-road ringan dengan kondisi medan kering, meskipun ground clearance terasa pas-pasan untuk mobil listrik, terutama karena ada baterai di tengah.

Keluar dari medan off-road ringan, Kona electric sangat menyenangkan untuk dikendarai di jalanan aspal di pelosok yang memiliki banyak tikungan, tanjakan, dan turunan tajam. 

Akselerasi cukup bagus untuk menyalip kendaraan lain di sekitar, meskipun secara spesifikasi tenaga dan torsi tidak sebesar mobil listrik lain dengan harga setara.

Kona electric juga memiliki keunikan seperti dua bagasi yaitu di belakang dan depan, serta vehicle 2 load dimana mobil bisa menjadi sumber listrik.

Setelah merasakan Kona electric, jadi terasa masuk akal mengapa harga jualnya termasuk tinggi jika dibandingkan dengan mobil listrik lain, karena memang terasa dipikirkan oleh pabrikan, mulai dari kapabilitas baterai, hingga keramahan terhadap pengguna.

Sebagai salah satu pabrikan yang termasuk gencar dengan kendaraan listrik, adanya Kona electric menunjukkan bahwa teknologi harus diterapkan dengan bijak dalam arti jangan sampai jadi merepotkan.

Tak kalah penting, melalui media test drive tersebut menunjukkan kapabilitas baterai Kona electric, yang dibuat di PT. Hyundai LG Indonesia Greenpower di Karawang, Jawa Barat, ketika dipakai jarak jauh. (Joule)