Oleh :
Soundandmachine.com (Tokyo, Jepang), 27 Juli 2020 - Mitsubishi Motors Corporation (Mitsubishi) mengumumkan rencana bisnis terbaru yang bernama "Small but Beautiful".
Rencana jangka menengah tersebut berfokus pada rasionalisasi biaya dan peningkatan profitabilitas dengan tujuan untuk pertumbuhan berkelanjutan setelah periode tiga tahun rencana.
Baca Juga:
Mitsubishi Xpander Anyar Bakal Meluncur Pekan Depan?
"Pertama-tama, kita akan menyelesaikan reformasi struktural kita dan semakin memperkuat bidang kompetitif kita, pada akhirnya untuk membangun struktur perusahaan yang pasti dapat menghasilkan laba selama periode jangka menengah ini." ujar Takao Kato, representatif Executive Officer and Chief Executive Officer Mitsubishi Motors Corporation.
Semenjak ASEAN mengalami peningkatan pangsa pasar lebih dari 11% Mitsubishi memusatkan sumber daya manajemennya di kawasan ASEAN termasuk bisnis inti untuk jangka menengah tiga tahun (dari fiskal 2020 hingga 2022).
Baca Juga:
Lebih Hemat, Mitsubishi Hadirkan Program Perpanjangan Paket Smart untuk Xpander
Rencana penguatan lini produk untuk pasar ASEAN membuat Mitsubishi berencana merilis Xpander bermesin hybrid untuk tahun 2023 sebagai bentuk ekspansi bisnis OEM dan Xpander merupakan mobil dengan long-selling di Indonesia.
Perilisan Xpander Hybrid tersebut merupakan bagian dari perluasan profitabilitas dengan meningkatkan lebih lanjut teknologi unik dan kompetitif seperti hybrid (HEV), plug-in hybrid (PHEV), dan 4WD, serta memperkenalkan model-model mutakhir yang memanfaatkan teknologi mitra Alliance (Renault-Nissan).
Baca Juga:
Turut Perangi Covid-19, Mitsubishi Bagikan Alat Pencuci Tangan Portabel
Dengan mengintegrasikan teknologi-teknologi tersebut, Mitsubishi akan meluncurkan model ramah lingkungan yang berkontribusi untuk mengembangkan masyarakat di mana orang, mobil, dan alam dapat hidup berdampingan secara harmonis.
Sebelum Mitsubishi merilis Xpander Hybrid, dalam waktu dekat Eclipse Cross PHEV akan dirilis dan begitu juga beberapa SUV, pikap, dan MPV untuk pasar ASEAN untuk tahun 2021-2022.
"Kami akan mengubah strategi kami dari serba ekspansi ke seleksi dan konsentrasi," tutup Kato
(Joule)