Pertegas Zona Elektrifikasi Eksklusif, Mazda MX-30 Versi Full-Listrik Masuk Pasar Jepang

  • Oleh : Julfikri

Sabtu, 30/Janu/2021 19:00 WIB


SoundandMachine.com (Jepang), 28 Januari 2021 – Setelah debut di Tokyo Motor Show 2019, pada akhirnya Mazda MX-30 EV (Electric Vehicle) atau versi full-listrik masuk pasar Jepang.

 

Baca Juga:
Sambut Idul Fitri 2024, Mazda Indonesia Gelar Service dan Promo Khusus Momen Lebaran

 

Baca Juga:
Pasar Otomotif Tinggi, Mazda Akan Bangun Pabrik Perakitan Kendaraan di Indonesia

Kehadiran versi full-listrik MX-30 semakin mempertegas zona elektrifikasi eksklusif-nya Mazda karena selain mild hybrid pertama dan desain yang dibuat berbeda dengan sesama SKYACTIV lainnya, juga sejumlah teknologi terelektrifikasinya, termasuk driving dynamics-nya.

 

Baca Juga:
Tokyo Auto Salon 2024: Mazda Hadirkan Inovasi Masa Depan Modifikasi Berorientasi Balap

Tidak kalah penting, MX-30 EV juga awal dari langkah berani Mazda karena selama ini berada di zona nyaman dengan teknologi pembakaran dalam dan elektrifikasi relatif dinomorduakan.

 

(foto: Mazda)

Motor listrik MX-30 memakai AC Synchronous motor berpendingin air dengan output 107 kW di 4.500-11.000 rpm dan torsi maksimum 270 Nm di 0-3.243 rpm. Baterai menggunakan Lithium-ion dengan kapasitas baterai 35,5 kWh dan total voltase 418 V.

 

(foto: Mazda)

Untuk pengisian cepat memakai standar ChaDeMo, sedangkan normal maksimum 6,6 kW, dengan daya jelajah 256 km.

 

Selain itu MX-30 EV dilengkapi rem performa tinggi dipadu regenerative brake sehingga bukan hanya memiliki pengereman lebih baik tetapi juga akan menghemat energi karena akan terisi melalui friksinya.

 

(foto: Mazda)

Menariknya, MX-30 dilengkapi paddle-shift yang dikembangkan sebagai fungsi untuk memperluas kontrol kecepatan kendaraan pada pedal motor, terutama ketika harus melewati tanjakan atau turunan serta jalan berkelok-kelok.

 

Dari posisi awal tuas transmisi di “D”, paddleshift tersebut membuat pengemudi dapat melakukan perpindahan gigi dengan total 5 langkah yang masing-masing 2 langkah untuk plus dan minus.

 

(foto: Mazda)

MX-30 memakai SKYACTIV VEHICLE ARCHITECTURE generasi baru seperti Mazda3 dan CX-30, namun bagian rangka dasarnya diperkuat yang memanfaatkan rangka battery pack untuk meningkatkan kekakuan dan mengurangi transmission delay.

 

Jinba Ittai tetap hadir dengan memakai G-Vectoring Control (GVC) Plus, namun dibuat menyesuaikan karakteristik mobil listrik untuk mengoptimalkan load transfer depan-belakang sehingga namanya berubah menjadi e-G-Vectoring Control Plus (e-GVC Plus).

 

(foto: Mazda)

e-GVC Plus menghubungkan G di depan-belakang, bersebelahan, dan menanjak-menurun dalam semua situasi berkendara seperti mengkoreksi setir di jalan lurus atau tikungan dengan mulus dan pergerakannya lebih halus.

 

Itu berarti e-GVC Plus menambah banyak kontak ke darat dalam beragam situasi berkendara sekaligus memberi kenyamanan lebih untuk seisi kabin.

 

(foto: Mazda)

Sistem pengoperasian pedal akselerator “Motor pedal” juga dibuat dengan prinsip Jinba-Ittai yang mengkombinasikan ide antara karakteristik EV dan human-centered, namun tidak dapat melakukan pengereman seperti e-PEDAL-nya Nissan karena bertentangan dengan filosofi safety Mazda.

 

Torsi dikontrol secara presisi sehingga G dihasilkan secara mulus sesuai dengan injakan pedal, termasuk area di mana torsi berada di antara nol, sehingga membuat pengemudi dapat mempertahankan postur yang stabil saat berkendara.

 

Mirip dengan pedal akselerator built-in, jika mengoperasikan pedal dengan lambat, mobil akan mendapatkan perubahan torsi yang lembut. Namun, jika mengoperasikannya dengan cepat, mobil akan mendapatkan akselerasi yang bertenaga dengan respons baik.

 

Selain itu, respons deselerasi G dikontrol dengan benar bahkan saat lepas pedal hingga pengereman, dengan menghubungkan deselerasi G secara mulus saat beralih dari operasi pengembalian pedal ke operasi pijakan, lebih mudah untuk mengontrol gerakan beban depan-belakang di setiap kondisi.

 

Dengan meningkatkan kekakuan sistem transmisi torsi, delay response kendaraan saat mengubah arah pengoperasian telah dikurangi. Responsifitas saat mengubah arah pengoperasian telah berkurang sekitar 60% dibandingkan dengan kendaraan dengan pembakaran dalam.

 

(foto: Mazda)

Pada dasarnya tidak ada suara mesin di EV, namun Mazda menghadirkannya untuk mengontrol kecepatan kendaraan dengan lebih akurat.

 

Suara EV dikembangkan agar terasa nyaman bagi manusia dengan menciptakan suara unik dan sepenuhnya tersinkronisasi dengan torsi motor secara akurat untuk menyampaikan kondisi berkendara kepada pengemudi.

 

Kehadiran MX-30 EV ramaikan pasar mobil listrik di Jepang yang masih sedikit, seperti Mitsubishi i-MiEV, Nissan LEAF, Lexus UX300e, dan Honda e. MX-30 EV dibanderol 4.510.000 Yen atau sekitar 604 juta Rupiah.

(Joule)