Oleh : Julfikri
SoundandMachine.com (Thailand), 4 Februari 2021 - Studi terbaru dari lembaga riset Frost and Sullivan menunjukkan bahwa Indonesia dan negara tetangga di Asia Tenggara terus antusias untuk memiliki kendaraan listrik.
Baca Juga:
Layani Para Penggunanya yang Mudik, Bengkel Resmi Nissan Tetap Buka di Hari Libur Lebaran 2024
Meski pada tahun 2020 kekhawatiran tersebut turun dari 73% menjadi 54%, masih ada hambatan dalam memiliki kendaraan listrik, seperti ketakutan akan kehabisan daya sebelum tiba di charging station, dan itu penghalang paling signifikan dalam memiliki kendaraan berlistrik di Indonesia.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing Secara Global, Nissan Motor Corporation Luncurkan Strategi Bisnis Baru
Temuan ini juga memberi petunjuk pada trend mobilitas listrik berikutnya di Indonesia, yaitu Nissan e-POWER yang menggunakan teknologi kendaraan listrik (EV) tanpa pengisian daya eksternal sebagai solusi penengah dan riset telah membuktikannya.
Baca Juga:
Diskon Hingga 60 Persen, Nissan Kembali Adakan Promo Spesial Bulan Ramadhan 2024
Riset mengidentifikasi salah satu trend besar berikutnya dalam mobil listrik di Indonesia yakni e-POWER dengan teknologi yang memberi konsumen pengalaman berkendara EV, tanpa perlu mengisi daya.
Faktor yang paling menarik bagi pengemudi Indonesia adalah bahwa e-POWER memberikan akselerasi cepat dan halus (62%), berkendara dengan senyap (59%), dan output tenaga mesin tinggi (53%).
Fakta bahwa e-POWER bekerja dengan penggerak motor listrik 100% tanpa perlu charger eksternal merupakan solusi inovatif bagi pelanggan Indonesia yang ingin mendapat pengalaman menyenangkan dalam berkendara dengan mobil listrik.
“Nissan Motor Distributor Indonesia telah mengusung Nissan Kicks e-POWER ke Indonesia sejak September 2020 dan mendapatkan sambutan yang sangat positif dari masyarakat Indonesia.” ungkap Tan Kim Piauw, Sales & Marketing Director, PT Nissan Motor Distributor Indonesia.
(Joule)