Jelang Semester II/2021, Kebijakan PPnBM Pengaruhi Penjualan Mobil Bekas

  • Oleh : ADV

Sabtu, 05/Jun/2021 13:34 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta) - Setelah dihantam pandemi Covid-19, pasar mobil bekas semakin menunjukkan pemulihan, seiring dengan mulai membaiknya kondisi perekonomian masyarakat. 

Ada dua kekuatan utama yang mempengaruhi industri mobil bekas jelang semester II/2021 ini, yaitu kebijakan PPnBM dan masa Ramadhan. Hal ini berdasarkan survei terkait Sentimen Pasar Mobil Bekas yang dilakukan OLX Autos pada 11 April 2021 sampai dengan 2 May 2021 terhadap 1.193 responden.

Baca Juga:
Tampil di IMX 2022, Maxdecal Kenalkan PPF dan Produk Favorit untuk Mobil Modifikasi

Responden tersebut terdiri dari pembeli, penjual perorangan, dan diler rekanan OLX Auto. Dari data yang didapat, permintaan mobil bekas saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Salah satu alasannya, karena masyarakat mencari moda transportasi yang lebih aman. Dari survei tersebut juga terlihat bahwa penggunaan mobil pribadi pada kuartal I/2021 tercatat mencapai 41%, sedangkan sebelum pandemi hanya sekitar 33%.

Baca Juga:
Konsisten Hadir di GIIAS 2022, OLX Autos Berperan Aktif Dukung Industri Otomotif Indonesia

Memasuki penghujung semester I/2021, kebijakan PPnBM yang berlaku sejak awal tahun ini turut mengubah perilaku konsumen dan diler mobil bekas. Dari sisi konsumen atau pembeli, survei tersebut memperlihatkan bahwa hanya sekitar 10% konsumen mobil bekas membeli mobil baru setelah relaksasi PPnBM itu diterapkan. 

Baca Juga:
Berdiri Menghadapi Pandemi, Begini Pencapaian Platform Jual Beli Mobil Bekas OLX Autos Selama 2 Tahun

Kemudian, bagi penjual perorangan, adanya kebijakan tersebut membuat mereka mempercepat waktu penjualan seiring dengan adanya kekhawatiran penurunan harga lebih lanjut dan permintaan yang lebih rendah. 

Sementara itu, bagi diler, mereka berupaya untuk beradaptasi dengan mengurangi pembelian stok mobil, memperluas saluran penjualan, dan mengurangi harga jual. Jefferson Kuesar, Director of Insights OLX Indonesia mengatakan bahwa kebijakan PPnBM ini membuat sekitar 35%-40% transaksi mobil bekas mengalami penurunan harga. 

"Hal ini juga tentunya menjadi alasan sebagian besar konsumen untuk memilih mobil bekas seiring dengan adanya keterbatasan anggaran," kata Jeff. Masih berdasarkan survei Market Sentiment, meskipun ada penyekatan wilayah selama masa Ramadhan tahun ini, permintaan mobil bekas masih mencatatkan pertumbuhan. 

Kendati belum sepenuhnya pulih, jika dibandingkan dengan Ramadhan tahun lalu, permintaan mobil bekas pada Ramadhan tahun ini tumbuh sekitar 10%. Jeff mengatakan bahwa penyekatan wilayah tidak membatasi permintaan karena konsumen memanfaatkan harga yang lebih rendah dan membutuhkan transportasi yang lebih aman.

"Dengan demikian, melihat kondisi hingga pertengahan tahun ini, kami optimistis kinerja industri mobil bekas akan positif pada penghujung tahun ini. Kami juga akan terus berinovasi agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," kata Jeff. (EPS)