SoundandMachine.com (Jepang) – Mobil kompak Honda Fit, yang di Indonesia lebih dikenal sebagai Honda Jazz, tahun ini menginjakkan usia produksi ke-20.

Fit merupakan salah satu produk unggulan Honda karena mobil kompak tersebut memiliki DNA yang tidak terpikirkan oleh manufaktur lain, yaitu interior lapang dan performa berkendara sangat baik termasuk dari sisi efisiensi bahan bakar sehingga memiliki tingkat kepraktisan tinggi.

Baca Juga:
Layani Pelanggan Selama Libur Lebaran 2024, Daihatsu Buka 8 Posko Siaga dan 71 Bengkel Resmi

Maka tidak heran di Jepang Fit sangat diterima baik dengan mencatat angka penjualan kumulatif domestik sebesar 2,82 juta unit dari sejak dirilis yaitu 2001, begitu juga secara global meskipun kejayaannya sudah tidak seperti dulu.

Pasalnya, Fit untuk pasar Amerika Serikat sudah dihentikan peredarannya dan di beberapa negara ASEAN termasuk Indonesia, pasarnya digantikan oleh Honda City Hatchback.

Baca Juga:
Khusus Libur Lebaran 2024, Suzuki Adakan Posko Perbaikan dan Layanan Bengkel Resmi 24 Jam

Berikut perjalanan Fit dari generasi ke generasi,

Generasi pertama (2001-2007)

Baca Juga:
Ramaikan Segmen Small SUV, Chery Tiggo 5X Sodorkan Fitur Melimpah Tampilan Wah

Honda Fit generasi pertama (sumber: Honda)

Sejak lahir, Fit sudah mengadopsi platform global baru untuk mobil kompak, seperti interior lapang namun tetap memiliki pengendalian baik, serta bahan bakar efisien.

Interior Honda Fit generasi pertama (sumber: Honda)

Platform baru tersebut membuat interiornya selega mobil kelas menengah di zamannya karena tangki bensinnya berada di tengah bodi sehingga membuat lantainya menjadi rendah dan tinggi kabinnya berada di angka 1.280 mm.

Cross member dan floor frame di keempat sisinya meningkatkan rigiditas bodi, kenyamanan, dan juga keselamatan saat tabrakan. Suspensi depan front strut dan suspensi belakang H-type torsion beam membuat pengendalian dan manuver lebih baik, namun kelapangan interior tetap terjaga.

Honda mengklaim bahwa mesin 1.300 cc Dual and Sequential ignition (i-DSI) Fit memiliki efisiensi bahan bakar kelas dunia, yaitu 23 km/liter berkat teknologi pengurangan gesekan pertama di dunia yang mendorong serbuk halus molybdenum disulfide ke permukaan internal mesin.

Mulai 2002 Honda merilis Fit bermesin 1.500 cc VTEC yang lebih berorientasi performa meskipun klaim efisiensi bahan bakarnya tidak sebaik i-DSi, yaitu 20 km/liter.

Honda Fit generasi pertama minor change (sumber: Honda)

Ketika minor change pada tahun 2004, Honda mulai melakukan pendekatan aspek sporti pada Fit dengan merilis varian yang memakai body kit dan transmisi manual 5-percepatan untuk mesin 1.500 cc VTEC.

Sedikit catatan, Fit sempat masuk ke Indonesia dan populer melalui importir umum pada tahun 2001 hingga membuat PT. Honda Prospect Motor tertarik memasukkan ke lininya menjadi Honda Jazz pada tahun 2004 dengan beberapa penyesuaian, seperti mesin i-DSI berkapasitas 1.500 cc.

Generasi kedua (2007-2013)

Honda Fit generasi kedua (sumber: Honda)

Generasi kedua Fit masih mengusung konsep yang sama sebagai mobil kompak dengan kelegaan lebih pada kabinnya, namun dengan benchmark berbeda, yaitu dimensi lebih besar dan styling lebih sporti karena garis bodi lebih aerodinamis dan tajam.

Aspek man maximum machine minimum, yaitu konsep manufaktur yang memaksimalkan ruang untuk manusia dan meminimalkan ruang untuk penggunaan komponen mekanikal, mulai diperkenalkan di generasi kedua.

Interior Honda Fit generasi kedua (sumber: Honda)

Itulah mengapa generasi kedua Fit interiornya lebih lega karena dimensinya lebih besar dan sumbu rodanya lebih panjang, namun tetap bisa lincah bermanuver dengan radius putar 4,7 m seperti pendahulunya berkat penambahan tread pada roda depannya.

Untuk mesin 1.300 cc-nya sudah memakai i-VTEC yang merupakan pengembangan dari i-DSI dari segi efisiensi bahan bakarnya karena memiliki klaim angka konsumsi bahan bakar lebih baik yaitu 24 km/liter, namun dengan responsivitas dari adanya kombinasi dengan VTEC.

Sementara mesin 1.500 cc-nya dengan i-VTEC membuat tenaganya meningkat sekitar 9 hp namun konsumsi bahan bakar tetap irit, yaitu bisa sekitar 19 km/liter menurut klaim Honda.

Honda Fit RS (sumber: Honda)

Honda Fit RS 2010 facelift (sumber: Honda)

Honda seperti menitikberatkan investasinya di Fit generasi kedua karena beberapa elemennya banyak terpakai di model Honda lainnya, seperti varian Road Sailing (RS) karena salah satu awal kesuksesan dan warna jingga khasnya mulai 2010, dan mesin 1.500 cc i-VTEC yang nantinya dipakai di Freed dan menjadi basis pengembangan mesin seperti DOHC dan turbo dengan konsep downsizing.

Honda Fit hybrid (sumber: Honda)

Honda Fit EV(sumber: Honda)

Selain itu mulai dari generasi ini juga teknologi elektrifikasi mulai diperkenalkan di Fit, seperti varian hybrid ketika minor change 2010 dan mobil listrik pada tahun 2012 yang sampai saat ini baru di generasi keduanya saja.

Menariknya di generasi ini mesin hybrid-nya juga ada di varian RS termasuk transmisi manual 6-percepatan yang hadir sejak minor change di tahun 2010.

Generasi ketiga (2013-2020)

Honda Fit generasi ketiga (sumber: Honda)

Honda semakin memperkuat desain sporti pada eksterior Fit generasi ketiga dan interior dibuat futuristis agar pengemudi dapat lebih berkonsentrasi selama berkendara karena konsep barunya, yaitu Exciting H Design.

Interior Honda Fit generasi ketiga (sumber: Honda)

Untuk interior, menariknya dasbor Fit generasi ketiga menjadi acuan untuk dasbor mobil Honda lainnya seperti Brio, BR-V dan Mobilio.

Selain itu mulai dari generasi ketiga memakai platform baru yang lebih kaku namun tetap ringan membuatnya lebih menyenangkan dikendarai, sekaligus konsumsi bahan bakar lebih irit.

Sementara mesin i-VTEC yang awalnya Single Overhead Camshaft (SOHC) menjadi Dual Overhead Camshaft (DOHC), sehingga bukan hanya membuat konsumsi bahan bakar lebih irit tetapi juga lebih bertenaga.

Untuk varian hybrid-nya memakai sistem baru, yaitu Sport Hybrid-Intelligent Dual Clutch Drive (i-DCD) dengan tiga mode penggerak, yaitu EV drive atau motor listrik saja, engine drive atau mesin konvensional saja, dan hybrid drive atau mesin konvensional dan motor listrik.

Sistem hybrid tersebut dilengkapi kombinasi intelligent power unit, baterai Li-ion built- in, dan menariknya transmisi dual-clutch 7-percepatan sebagai penyalur mesin tersebut membuat Honda mengklaim mampu meraih konsumsi BBM hingga 36,4 km/liter.

Mulai tahun 2017, Honda tidak lagi hanya mengandalkan sistem keselamatan ketika benturan, tetapi juga upaya pencegahannya dengan menyematkan fitur Honda SENSING.

Generasi keempat (2020-sekarang)

Honda Fit generasi keempat (sumber: Honda)

Honda melakukan titik balik pada Fit generasi keempat, yaitu lebih mengedepankan aspek kenyamanan sekaligus berorientasi lingkungan. Aspek tersebut sudah tergambarkan dari styling-nya yang tidak lagi agresif dan sporti, melainkan kalem seperti generasi pertama.

Interior Honda Fit generasi keempat (sumber: Honda)

Konsep man maximum machine minimum yang sebetulnya sudah diperkenalkan sejak generasi kedua, lebih dipertegas di generasi keempat dan itu membuat desain interiornya minimalis namun dibuat lebih nyaman dari joknya.

Sementara sistem hybrid-nya sudah memakai dua motor yang lebih hemat bahan bakar, sekaligus lebih halus kinerjanya sehingga menunjang konsep dasarnya.

Transmisi hanya tersedia CVT, dan untuk hybrid CVT-nya diatur secara elektrik, yang mempertegas bahwa Fit generasi keempat akan kembali seperti generasi pertama namun hanya berbeda mesinnya, yaitu 1.300 cc L13B dan 1.500 cc LEB NA untuk hybrid-nya.

Meski demikian, Honda tetap memperhatikan aspek performanya, seperti bodi lebih kuat namun tetap ringan dan kaku, serta sudah memakai rem cakram di keempat rodanya.

Honda Fit e:HEV Modulo X(sumber: Honda)

Pada tahun 2021, Honda secara perlahan melakukan pendekatan aspek sporti melalui perilisan varian Modulo X yang bisa jadi akan menjadi salah satu orientasi sporti baru Honda, karena bukan hanya styling tetapi juga hanya tersedia mesin hybrid.

(Joule)