Audio Processor Jadi Fokus Utama Pengembangan Alpine F1 Status

  • Oleh : Julfikri

Senin, 28/Jun/2021 13:04 WIB


SoundandMachine.com (Jepang) – Dari sekian komponen audio system Alpine F#1 Status yang hanya dijual sepaket, processor merupakan fokus utama agar kapabel dengan spesifikasi resolusi tingginya, yaitu 384 kHz / 32 bit.

Pasalnya, audio processor merupakan komponen yang paling banyak kaitannya dengan fokus pengembangan Alpine F#1 Status atau disebut sebagai “Perfect Synchronization”, setidaknya dua dari tiga, yaitu time axis dari transmisi sinyal data musik dan timing kedatangan suara.

Baca Juga:
Pas untuk Instalasi Daily dan Kompetisi, Begini Referensi Upgrade Audio Full Alpine Status

(sumber: Alpine)

Baca Juga:
Suara Lebih Detail, Speaker Alpine DP-65C Cocok untuk Upgrade Audio Toyota Yaris Cross

Sebelumnya processor sebagai pengatur suara harus dipisah antara head unit sebagai pengontrol operasional untuk menyiasati keterbatasan ruang memasang komponen. Meski secara komponen terpisah, head unit tidak bisa menyala kalau processor-nya bukan Alpine F#1 Status karena dirancang untuk satu clock.

Kemudian, untuk sinkronisasi time axis untuk transmisi sinyal data musik dari head unit, sinyal kecil yang disebut “jitter” ketika data dikirimkan setelah sinyal digital diproses oleh jam (timing) yang berbeda dari digital processor audio konvensional harus dihilangkan.

Baca Juga:
Gerai Audio Mobil Bestbuddyshop Sunter Rayakan Raihan Champions of Champion PAHAMI 2024

(sumber: Alpine)

Itulah mengapa audio processor Alpine F #1 Status menyematkan master clock management system untuk menghindari terjadinya “jitter” atau pergeseran sinyal saat menyalurkan data yang membuat sensasi realistisnya berkurang.

Pasalnya, master clock management system tersebut merupakan yang paling akurat di dunia dalam pengiriman clock oscillated dari prosesor ke head unit sehingga benar-benar mensinkronkan pemrosesan sinyal dan “jitter”-pun bisa terhindar sebanyak-banyaknya.

Sistem tersebut diklaim mengurangi timing deviation suara dari 0,1% menjadi 0,00001% yang berarti hampir tanpa “jitter” sama sekali.

Master clock tersebut digerakkan oleh "OCXO DuCULoN®", yaitu clock oscillation device berupa kristal osilator dengan tingkat kepresisian tertinggi dan juga dilengkapi fungsi kompensasi suhu untuk menjaga akurasi ketika berada dalam kondisi suhu apapun.

Fungsi kompensasi suhu tersebut bekerja menjaga konstan suhu internal ketika daya tersebut dinyalakan, karena suhu internal disesuaikan, dan akurasi jam mencapai suhu stabil.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari efek pada kualitas suara akibat gangguan jam dari perubahan suhu, seperti menyediakan ruang khusus di dalam produk agar tidak terlalu rentan terhadap suhu dan juga kebisingan.

Alhasil dengan mekanisme seperti ini, akurasi timing-nya berhasil ditingkatkan hingga 500 kali lipat dibanding dengan kristal pada jam digital umumnya.

Berikutnya, untuk fokus pengembangan timing kedatangan suara atau sound timing arrival, karena seakurat apapun timing jam-nya, tidak ada artinya jika tidak mempertimbangkan secara ketat mengenai output suaranya.

Khususnya pada rentang frekuensi tinggi tertentu untuk resolusi tinggi, suara yang dikeluarkan dari setiap speaker harus lebih di-tuning dari sebelumnya.

Untuk audio mobil, jarak antara speaker kiri dan kanan tidak simetris dari jok pengemudi, dan ada batasan pada posisi pemasangan speaker, sehingga sulit untuk memposisikan setiap unit speaker secara ideal seperti audio rumahan.

Deviasi jarak dari masing-masing unit speaker ke pendengar ini mengganggu waktu kedatangan hingga suara mencapai telinga dan menyebabkan "distorsi", dan akhirnya suara berbeda dari suara aslinya dari yang didengar.

Untuk itu perlu tuning suara dengan tingkat kepresisian lebih tinggi sesuai dengan lingkungan di dalam kabin untuk membuat fase akurat, efek stereo tiga dimensi, dan keseimbangan suara dari rendah ke rendah sehingga frekuensi tingginya sesuai dengan suara aslinya.

Audio system dengan spesifikasi tinggi memerlukan penyetelan lebih akurat, tetapi semakin tinggi frekuensi suara yang dipancarkan dari setiap speaker, levelnya semakin rendah karena pergeseran posisi dan semakin besar efeknya pada fase.

(sumber: Alpine)

Oleh karena itu audio processor AlpineF #1Status dilengkapi empat Digital Signal Processor Griffin UL yang terbaik di industri untuk mencapai tuning suara lebih akurat dengan memproses floating point arithmetic 64-bit dengan clock hingga 1 GHz.

Alhasil dengan DSP tersebut memiliki kemampuan memproses sinyal audio tanpa melewatkan sejumlah besar informasi sinyal resolusi tinggi 384kHz / 32bit, dan sehingga pemrosesannya akan lebih halus.

(sumber: Alpine)

AlpineF #1Status berhasil mengurangi rentang penyesuaian timing suara dengan langkah sekitar 0,9 mm pada suhu 20°C yang membuatnya memiliki kemampuan tuning suara dengan tingkat kepresisian ultra-tinggi.

Langkah tuning tersebut sekitar 8 kali presisi dibanding langkah 7,2 mm, yang merupakan tertinggi pada masa lalu.

Dengan prosesor seperti ini, akan membuat audio system Alpine F#1 Status sebanding dengan sistem audio rumah kelas atas, dengan sensasi lebih realistis ketika mendengarnya.

Hal tersebut tak lain berkat teknologi AlpineF #1Status yang menyempurnakan sinkronisasi timing suara yang dipancarkan dari setiap unit.

(Joule)