SoundandMachine.com (Jepang) – Untuk meningkatkan performa sportscar dengan dua varian bodi yaitu coupe dan convertible, umumnya yang dipilih berjenis coupe karena antara bodi dan sasis lebih padat sehingga membuatnya handling-nya lebih kaku dan juga berbobot lebih ringan.

Sementara convertible, manufaktur harus membenahi rangkanya lagi untuk mengatasi hilangnya kekakuan akibat atap yang dipangkas, ditambah motor untuk mekanisme buka-tutup atap yang membuat bobotnya lebih berat dan handling tidak sebaik varian coupe.

Baca Juga:
Toyota GR Supra Racikan Toms Ini Lebih Bertenaga dan Nyaman untuk Perjalanan Jarak Jauh

Namun untuk meningkatkan performa sportscar Lexus LC lebih advance, tuner spesialis Toyota dan Lexus yaitu TOM’S, memilih varian convertible ketimbang coupe untuk mengatasi masalah handling yang tipikal untuk mobil berjenis atap terbuka tersebut.

Baca Juga:
Super Taikyu, Ajang Balap Endurance Jepang yang Jadi Laboratorium Mobil Produksi Masa Depan

(sumber: TOM'S)

Lexus menerapkan teknologi balap untuk modifikasi LC convertible yang dimulai dari pemakaian material dry carbon di front diffuser, rear bumper diffuser, rear bumper side diffuser, side diffuser, dan trunk lid spoiler.

Baca Juga:
Majalah Fashion Safari Rilis Toyota GR Supra yang Terinspirasi Film Fast and Furious

Pemakaian dry carbon tersebut mengurangi penambahan bobot karena pemakaian parts namun tetap berfungsi meningkatkan stabilitas, berkat diffuser yang dirancang dengan penerapan teknologi balap untuk peningkatan aerodinamika.

Sebagai pemanis, TOM’S menambahkan muffler cutter berbahan titanium yang membuatnya terlihat berkarakter performa.

(sumber: TOM'S)

Wide body yang memiliki total lebar 1.970 mm, memiliki wide tread dan air outlet untuk mengurangi daya angkat ketika dipacu dalam kecepatan tinggi sehingga turut meningkatkan stabilitas. Untuk pelek TOM’S menggunakan produknya sendiri, yaitu VP-10 21 inci bermaterial aluminum.

(sumber: TOM'S)

Mengatasi persoalan karakteristik mobil convertible yang notabene kehilangan kekakuan pada bodi, TOM’S menambahkan rangka di ruang mesin dan permukaan lantai sebagai reinforcement agar rasa berkendaranya lebih solid, sekaligus memiliki handling lebih sigap.

Dengan pemasangan parts tersebut, memang akan membuat handling lebih baik, tetapi membuat mobil jadi tambah berat.

Untuk tuning ini TOM’S membiarkan mesinnya standar, namun sudah ada beberapa parts untuk meningkatkan performa mesin seperti throttle controller untuk meningkatkan respons akselerator dan carbon suction pipe kit untuk mengurangi resistensi di intake agar lebih responsif tarikannya.

Modifikasi seperti ini membuat LC500 Convertible membuat handling menjadi lebih baik, sekaligus lebih gaya karena diffuser, spoiler, dan wide body-nya.

(Joule)