Langkah Aman dan Tepat Mengendarai Mobil Matik

  • Oleh : ADV

Kamis, 02/Sep/2021 15:43 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta) - Mengemudikan mobil yang memiliki sistem transmisi otomatis atau matik memang lebih mudah dan mampu memberikan kenyamanan lebih, khususnya saat terjebak di lalu lintas yang macet.

Namun, saat mengendari mobil matik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kebiasaan sebagain driver yang menggunakan kaki kiri ketika menginjak pedal rem.

Baca Juga:
Ini Cara Parkir Pararel Peugeot 3008 dan 5008 Agar Bisa Didorong

Padahal, melakukan pengereman dengan menggunakan kaki kiri, dapat menimbulkan missed feeling dan akan menjadi berbahaya. Selain itu, pengemudi juga dapat secara tidak sengaja menginjak pedal rem dan gas di saat yang bersamaan. 

"Hal ini dapat mempersingkat usia komponen seperti clutch pada transmisi otomatis. Pasalnya pada posisi itu kopeling dalam kondisi bekerja atau berputar, tetapi daya geraknya ditahan oleh tekanan rem," papar Samsudin, Aftersales Support - Astra Peugeot.

Pengemudi yang sudah terbiasa menggunakan mobil transmisi manual, kaki kiri mereka sudah terbiasa menginjak tuas pedal kopeling sangat dalam. Namun bila dilakukan hal serupa terhadap pedal rem saat menggunakan mobil matik, dikhawatirkan mobil akan berhenti secara mendadak. 

Jelas hal ini dapat membahayakan diri sendiri juga orang lain. Menurut Samsudin, kadar feeling antara kaki kanan dan kiri saat melakukan pengereman dengan mobil matik sangat berbeda. Apalagi saat mengoperasikan mobil manual, kaki kanan lebih aktif buat tekan pedal rem.

Sehingga sebaiknya untuk selalu menggunakan kaki kanan untuk mengoperasikan pedal gas dan pedal rem secara bergantian. Demikian pula mengenai hal perawatan. Sepintas memang, seolah mobil matik tanpa perawatan. Hampir sebagian besar penguna mobil matik mengganggap tanpa perawatan, dibanding dengan mobil bertransmisi manual.

Nyatanya, mobil matik juga butuh melakukan perawatan sistem transmisi, yaitu perawatan terhadap oli transmisi. "Oli transmisi zaman sekarang sudah memakai jenis long life yang artinya memiliki usia pakai panjang dan hanya menambah jika terjadi kekurangan yang disebabkan oleh kebocoran," pungkasnya.

Namun untuk menjaga agar transmisi kendaraan lebih awet dan performa lebih terjaga, tetap disarankan agar oli transmisi diganti per 40 ribu kilometer karena kondisi lalulintas dan suhu yang tinggi. (EPS)