Antusiasnya Tinggi, Sesi Terakhir Training Level 3 Dominations Audio x I-CAN Sukses Terlaksana

  • Oleh : Julfikri

Selasa, 21/Sep/2021 10:30 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta) – Produsen car audio Dominations bersama Indonesia Car Audio Network (I-CAN) sukses mengadakan training level 3 yang menjadi penghujung sesi.

Dengan mentor Wahyu Tanuwidjaja. yang juga founder Car Audio Network (CAN) International, sesi terakhir tersebut membahas Equalizing (EQ).

Baca Juga:
Apresiasi Dealer dan Pelanggan Audio Mobil, Audioworkshop Gelar Kompetisi AWS Premiere Sound League

“EQ adalah pisau bermata banyak, hanya ada satu mata kearah lebih baik, sementara mata faktor distorsi, out of phase, resonansi, pantulan pertama, tidak bisa diselesaikan dengan EQ.” buka Wahyu kepada SoundandMachine.com melalui Zoom Meeting (20/9/2021).

Selama training, Wahyu menjelaskan seluk beluk equalizing dengan materi lengkap dengan prakteknya.

Baca Juga:
Ingin Jago Tuning DSP? Dominations Audio Akan Adakan Car Audio Installer School Sesi Kedua

EQ merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas suara melalui software komputer. Meski kerap menjadi “obat” dari segala persoalan kualitas audio, bukan berarti EQ adalah segalanya.

Pasalnya, settingan saja tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan, tetapi juga modifikasi audio yang proper wajib dilakukan karena itu awal dari semuanya.

Baca Juga:
Diadakan Bersamaan, I-CAN Kembali Gelar Kompetisi Audio Mobil di Jakarta dan Banjarmasin

Seperti misalnya, boks subwoofer jangan terlalu kecil, pastikan kalau upgrade audio pakai peredam, arah sudut speaker pastikan benar, dan sebagainya.

Wahyu memaparkan ungkapan less EQ adalah jalan terbaik, dan menurutnya ada dua hal. Pertama, karena instalaturnya sangat mahir memodifikasi audio, termasuk memprediksi perhitungan EQ.

Kedua, instalaturnya mencoba main EQ dan hasilnya tidak enak, sehingga berkesimpulan less EQ adalah jalan terbaik. Wahyu mengungkap, setting EQ dianggap tidak bagus oleh instalatur kerap dijadikan alasan atas ketidakmampuan instalatur untuk setting EQ.

Namun sebetulnya tidak demikian, karena faktor instalatur memegang peranan penting atas keberhasilan meningkatkan kualitas suara dari settingan EQ.

Oleh karena itu, Wahyu berpesan kepada instalatur agar terus belajar, dan gunakanlah alat ukur yang memiliki kualitas sebaik mungkin, meskipun tentu harus membayar mahal.

Untuk alat, kombinasi REW dan Audiotools merupakan pilihan Wahyu, karena REW bisa memprediksi EQ, dan Audiotools untuk mengukur real time sehingga akan memudahkan untuk tuning.

Seperti level sebelumnya, Wahyu tidak hanya menjelaskan lewat materi slide, tetapi juga praktek langsung lewat laptop di Toyota Voxy miliknya yang telah upgrade audio.

Tak ketinggalan, Wahyu berpesan agar terus kontrol kualitas suara dengan mendengarkan baik-baik. “Lakukan ekualisasi dengan mendengarkan. Periksa dulu.” tegas Wahyu.

Training berlangsung selama 4 jam dan dihadiri lebih dari 30 peserta diantaranya instalatur ternama. Dengan antusias yang tinggi hingga akhir acara, seri pamungkas ini sukses terlaksana.

(Joule)