Bodykit dan Pelek Lokal Karma Tampil Bergairah di Indonesia Automodified 2021

  • Oleh : Julfikri

Rabu, 01/Des/2021 18:14 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta) – Bodykit dan pelek Karma semakin bergairah di perhelatan Indonesia Automodified (IAM) 2021.

Pasalnya, peserta kontes modifikasi yang memakai produk lokal tersebut semakin banyak, termasuk founder-nya sendiri yaitu Kiki Anugraha.

Baca Juga:
Lebih Merangkul Pelaku Industri Modifikasi, The Elite Showcase 2023 Jadi Ajang Peluncuran Produk Baru

“Saya senang sekali setelah hampir 3 tahun ada acara offline lagi.” buka Kiki Anugraha kepada SoundandMachine.com melalui WhatsApp (28/2/2021).

Peserta kontes yang memakai produk Karma kebanyakan Toyota 86 dengan bodykit versi pertamanya, yaitu Dimas Soedibjo, Vikri Wijaya, dan Luthfi Halimawan.

Baca Juga:
Hadirkan Dua Suasana Berbeda, IAM Kembali Adakan Seri Terakhir Kontes Modifikasi 2022

Selain mereka bertiga, Mochammad Chandra Kurniawan atau Charock juga memakai bodykit Karma, tetapi Porsche Cayman., begitu juga Boedy di Lamborghini Aventador.

Untuk pelek, baru Kiki Anugraha saja yang memakai Karma Wheels di Mercedes-Benz S-Class-nya.

Baca Juga:
Gandeng IAM, Rumah Audio Indonesia Adakan Kompetisi Audio Mobil SQ Seri Kedua

Menariknya, kebanyakan dari mereka pulang dari IAM 2021 dengan membawa award.

Sebut saja 86 warna abu-abunya Vikri meraih The Best Toyota Player, The Best Asian Modified Car, Tombrider, dan The Best Coupe Player.

Selain itu, 86 merah-nya Dimas meraih Editor’s Choice – Award, dan Keep Up the Good Work.

Kemudian Cayman-nya Charock memperoleh The Best Porsche Tuner dan The Wonderwrap.

Karma bodykit terkenal dengan widebody-nya dan waktu kontes IAM 2021 Aventador milik Boedy meraih award the wildest widebody.

Produk Karma di S-Class milik sang founder memang hanya pelek, tetapi paling banyak award-nya, yaitu Best Fitment Airride, Best Flush, The Sleek & Classy, Best VIP, Legendary Limousing, Best Elegant Look, dan Best Saloon.

Melihat prestasi para pemakai di ajang IAM 2021, semakin menunjukkan bahwa produk aftermarket lokal semakin diterima baik oleh masyarakat.

“Dengan adanya event offline bisa lebih mendorong pertumbuhan industri otomotif Indonesia.” pungkas Kiki.

(Joule)