Pabrikan Mobil Ini Mulai Eksperimen Bahan Bakar Alternatif di Ajang Balap. Begini Hasilnya

  • Oleh : Julfikri

Minggu, 27/Mar/2022 15:45 WIB
Pabrikan yang melakukan eksperimen bahan bakar alternatif di ajang balap, Toyota Corolla (kiri-atas), Toyota GR86 (kanan-atas), Subaru BRZ (kiri-bawah), Mazda2 (kanan-bawah) Pabrikan yang melakukan eksperimen bahan bakar alternatif di ajang balap, Toyota Corolla (kiri-atas), Toyota GR86 (kanan-atas), Subaru BRZ (kiri-bawah), Mazda2 (kanan-bawah)

SoundandMachine.com (Jepang) – Akhir-akhir ini mobil listrik baterai kerap disebut sebagai kendaraan masa depan yang akan menggantikan mesin pembakaran dalam. Meski demikian, sejumlah pabrikan berpikiran bahwa mobil bermesin pembakaran dalam tetap memiliki masa depan.

Kejuaraan balap endurance asal Jepang, Super Taikyu, sudah mulai menjadi laboratorium bagi pabrikan untuk menguji coba kendaraan yang memakai bahan bakar alternatif, terhitung dari seri pertama Suzuka 5 hours endurance race pada tanggal 19-20 Maret 2022 silam.

Baca Juga:
Tambah Satu Lagi Merek Mobil Cina, JHL Group Resmi Jadi Distributor BAIC di Indonesia

Pabrikan tersebut berada di kelas ST-Q, atau kelas eksperimen yang tidak mementingkan posisi, melainkan hanya uji coba kapabilitas kendaraan dengan bahan bakar alternatif ketika dipacu di sirkuit.

Adapun peserta yang memakai bahan bakar alternatif antara lain Toyota dengan Corolla Sport berbahan bakar hydrogen dan GR 86 dengan bahan bakar carbon neutral fuel, Subaru dengan BRZ berbahan bakar carbon neutral fuel, dan Mazda dengan Mazda2 berbahan bakar BioDiesel.

Baca Juga:
Penuhi Kebutuhan Mobil Kecil, HSR Speedster Tawarkan Velg Model Palang Lima Aneka Warna

(sumber: Toyota)

Baca Juga:
Resmi Meluncur di Indonesia, Generasi Baru BMW Seri 5 Kini Bertenaga Listrik Penuh

Meneruskan eksperimen yang telah dilakukan di musim sebelumnya, Toyota melakukan sejumlah improvisasi pada Corolla Sport berbahan bakar hydrogen, yaitu meningkatkan tenaga hingga 24% dan torsi hingga 33%, serta meningkatkan daya jangkau dan mempersingkat waktu pengisian.

(sumber: Toyota)

Kemudian untuk GR86 memakai mesin 1.400 cc turbo dari GR Yaris, tetapi bahan bakarnya bebas karbon.

Prinsip kerjanya, ketika karbon dioksida dipancarkan selama pembakaran, bahan bakar itu sendiri menggunakan karbon dioksida di atmosfer yang menghasilkan plus/minus nol emisi, sehingga dapat menggunakan infrastruktur dan teknologi kendaraan yang ada.

(sumber: Subaru)

Subaru juga memakai bahan bakar yang sama seperti GR86, namun mesinnya berbeda, yaitu Flat-4 yang sudah identik dengan Subaru karena “Proud of Boxer”-nya.

(sumber: Mazda)

Sementara Mazda, menggunakan Mazda2 varian Diesel atau XD, tetapi bahan bakarnya Biodiesel yang terbuat dari campuran minyak goreng bekas, minyak algae, dan minyak lemak. Mazda mengklaim bahwa bahan bakar tersebut rendah emisi dan pemakaian bahan bakar fosil.

Hasilnya, semuanya bisa finish mengitari Suzuka Circuit sepanjang 5.807 m sekitar 5 jam.

GR86 dengan bahan bakar netral karbon bisa mengitari sirkuit sebanyak 115 putaran dengan best lap 2 menit 23.308 detik.

Kemudian diikuti oleh BRZ yang juga berbahan bakar netral karbon, bisa mengelilingi sirkuit sebanyak 115 putaran, dengan best lap 2 menit 24,157 detik, dan selisih sekitar 3 detik dari GR86.

Berikutnya, Mazda2 dengan bahan bakar BioDiesel masa depan mampu mengitari sirkuit sebanyak 108 putaran, dengan best lap 2 menit 33,746 detik.

Terakhir, Corolla Sport berbahan bakar hidrogen, bisa mengelilingi sirkuit sebanyak 97 putaran, dengan best kap 2 menit 28,601 detik.

Dilihat dari hasil peserta yang tercepat, GR86 dengan berbahan bakar netral karbon, performanya berada di antara kelas ST-3 atau kelas sekitar 3.000 cc berpenggerak belakang, dan ST-5 atau kelas 1.500 cc tanpa turbo.

Namun jika dilihat dari hasil peserta yang paling lambat, Corolla Sport dengan bahan bakar hidrogen masih lebih lambat dari peserta ST-5 urutan terakhir sekalipun dengan kemampuan mengitari 102 putaran, padahal sistemnya sudah diimprovisasi dan tetap memakai mesin GR Yaris.    

Jadi seperti inilah hasil memakai mobil berbahan bakar alternatif untuk pemakaian endurance, dan itu baru seri pertama dari tujuh seri Super Taikyu.

(Joule)