Oleh : Julfikri
SoundandMachine.com (Jakarta) – Dunia modifikasi Indonesia kembali kehilangan salah satu tokohnya. Setelah kepergian founder PAHAMI Erik Limanto beberapa waktu lalu, kemudian juri kontes modifikasi senior Muhammad Riza Badarudin, atau biasa dikenal sebagai Ronny Akasia, baru saja meninggal dunia pada tanggal 8 Mei 2022.
Ronny Akasia merupakan juri senior yang merupakan anggota Asia Pacific Car Tuning Association (APACT), salah satu asosiasi yang memberlakukan regulasi penilaian dalam pengadaan kontes modifikasi.
Baca Juga:
Animonya Tinggi, Lagoon Auto Show Beri Wadah Apresiasi Pecinta Mobil Modifikasi dari Bekasi
Ronny Akasia (kanan) bertugas sebagai dewan juri dalam kontes modifikasi Auto Tune and Charity 2021
Baca Juga:
Kontes Modifikasi Indonesia Automodified 2022 Seri Ke-5 Digelar di Tangerang, Antusiasnya Meningkat
Kiprah Ronny Akasia sebagai dewan juri hingga menjadi senior, diakui oleh Boy Prabowo sebagai Founder APACT.
“Ronny itu salah satu first badge-nya APACT. Dia profesional dan di antara anak-anak dia memang salah satu yang dituakan. Dalam banyak hajatan nasional, sering sekali beliau menjadi head judge.” buka Boy Prabowo, Founder APACT kepada SoundandMachine.com melalui WhatsApp (8/5/2022).
Baca Juga:
Kolaborasi dengan IIMS Motobike Show 2021, Indonesia Automodified Gelar Seri Final Kontes Modifikasi
Boy menambahkan, di luar kiprahnya sebagai juri, posisinya di industri juga lengkap, baik itu antusias, pelaku, maupun modifikator di bengkel Akasia, sehingga memiliki banyak peran dalam dunia modifikasi Indonesia.
Salah satu mobil modifikasi garapan Ronny Akasia
Ronny Akasia juga menjadi salah satu trendsetter modifikasi dengan suspensi udara atau airsus, yang memiliki fungsi agar tampil lebih gaya tanpa begitu dipusingkan soal ground clearance, dan itu diakui oleh tokoh modifikasi mobil yang juga wartawan otomotif senior, Ted Diesta.
Menurut Ted Diesta, Ronny merupakan salah satu modifikator yang membesarkan tren airsus selain Ferry Soehari dari Concept Motorsport dan Mr. Herman. Ketiganya menjadi sumber primer dalam pembuatan artikel mengenai kecocokan airsus untuk jenis dan tipe mobil di Indonesia.
“Enggak semua produk airsus cocok dengan jenis dan tipe mobil di sini, sementara sebagai tren baru ada banyak resiko sehingga saat itu demand-nya masih merambat pelan. Tapi hebatnya, Ronny dan Akasia bahkan menjadi satu-satunya pionir yang bertahan hingga sekarang.” jelas Ted Diesta.
Ronny Akasia meninggal di usia 43 tahun setelah berjuang melawan kanker usus yang dideritanya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Wafatnya Ronny Akasia sontak viral karena banyak penggemar modifikasi yang merasa kehilangan dan mengungkapkan rasa duka citanya di media sosial.
Selamat jalan Ronny Akasia. Terima kasih atas kontribusinya terhadap dunia modifikasi Indonesia. (Joule)