Oleh : Julfikri
SoundandMachine.com (Jakarta) – Car Audio Network (CAN) International mengadakan training car audio selama 2 hari pada tanggal 13-14 Juni 2022 di Hotel Grand Orchardz, Kemayoran, Jakarta. Training yang diikuti peserta dari 6 negara tersebut memiliki pembahasan berbeda di setiap harinya.
Untuk hari pertama membahas garis besar CAN secara global, regulasi serta etika yang harus dipahami oleh para juri dan juga calon kontestan car audio CAN, serta penilaian Sound Quality (SQ).
Baca Juga:
Akan Hadirkan Metode Penilaian Baru, Car Audio Network Kembali Adakan Judge Training 2023
CAN akan terbuka untuk asosiasi kontes audio lain dalam penggunaan website-nya, seperti online scoring. “Kita mau sharing apa yang kita punya, membuka seluas-luasnya, karena tujuan kita bukan eksklusifisme CAN, tetapi kita mau membesarkan ‘kue’ audio-nya.” buka Wahyu Tanuwidjaja, Founder CAN International kepada SoundandMachine.com di Orchardz Hotel, Jakarta (13/5/2022).
Baca Juga:
BestBuddyShop Sunter Kembali Raih Champion of Champions PAHAMI Car Audio Contest di IIMS 2023
Dalam training hari pertama tersebut juga membahas regulasi serta etika yang harus dipahami oleh para juri dan juga calon kontestan.
Bagi para juri regulasi dan etika menjadi dasar untuk memberi nilai, sementara bagi calon kontestan, bisa menjadi kiat sukses memenangkan kontes audio CAN. “Kebanyakan masalah kontestan ini datang terlambat dan salah kelas.” tambah Wahyu.
Baca Juga:
PAHAMI Kembali Adakan Kontes Car Audio Sound Quality Champion of Champions di IIMS 2023, Ini Jurinya
Masalah terlambat hadir ke lokasi kontes, sebagaimana yang dimaksud Wahyu, peserta kontes akan mendapat pengurangan nilai, dan itu harus dihindari agar memperbesar peluang untuk menang.
Dalam pembahasan tersebut juga membahas penilaian kontes SQ, yang akhir-akhir ini kian digemari para penggemar modifikasi audio. Pembahasan tersebut bisa jadi pedoman untuk modifikasi audio, paling tidak berpeluang memenangkan salah satu dari kategori.
Seperti misalnya modifikasi yang diperbolehkan untuk masing-masing kategori dan penilaian berdasarkan arah dari suara yang keluar, seperti jarak ke sound stage, kedalaman, lebar antara kiri dan kanan speaker, posisi fokus, dan sebagainya, dimana setiap kelas SQ berbeda.
Tentunya CAN memiliki opsi apabila ada kontestan yang menggugat karena tidak sesuai dengan buku peraturan, akan tetapi ada prosedurnya. Salah satunya adalah bukti ditemukan adanya pelanggaran peraturan atau etika.
Dalam training CAN tersebut juga dijelaskan bagaimana seharusnya juri menilai seperti posisi duduk, dan kontestan berhak mengingatkan kepada juri apabila tidak melaksanakan prosedur untuk menghindari kekeliruan dalam penilaian.
Di hari pertama training tersebut juga membahas soal rating, dimana baik juri maupun peserta akan diwajibkan memberikan rating melalui smartphone setelah penjurian dan sebelum nilai keluar.
Para peserta training juga diarahkan ke alat peraga untuk melakukan praktek penilaian dari apa yang diajarkan secara teori. Alat peraga tersebut berupa produk car audio dengan instalasi yang mensimulasikan ketika dipasang di bagian depan kabin mobil, termasuk posisi tempat duduknya.
Sekedar informasi, ketika melakukan penilaian, juri harus duduk di jok pengemudi mobil, Untuk duduknya sendiri, prosedurnya seperti orang mengemudi, dengan postur badan sedikit rebah dan tangan lurus.
Meski bukan syarat wajib untuk mengikuti kontes CAN, pembahasan tersebut menunjukkan bahwa calon kontestan sangat direkomendasikan untuk berpartisipasi di competitors and training, karena bukan hanya ilmu yang didapat, tetapi juga sebagian prakteknya. (Joule)