SoundandMachine.com (Jakarta) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Bambang Soesatyo baru-baru ini membeli lini terbaru MG yaitu MG 5 GT. Bagi Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, 5 GT bukan MG yang pertama dibeli, karena sebelumnya membeli HS. 

“Saya sendiri sudah memakai model SUV seperti ini (HS) tahun lalu, dan memang fiturnya sangat memanjakan.” buka Bamsoet, Ketua MPR-RI kepada SoundandMachine.com di MG Andalan, Jakarta (13/7/2022). 

Baca Juga:
Semakin Gencar, Pabrikan Otomotif BYD Akan Buka Dealer Baru di Pondok Indah Jakarta Selatan

Salah satu faktor yang membuat Bamsoet tertarik dengan lini MG adalah harganya relatif terjangkau di kelasnya. Maka tidak heran jika Bamsoet tertarik memboyong 5 GT dengan varian tertinggi yaitu Magnify, yang dibanderol Rp. 399.900.000,-.   

Baca Juga:
Kedua di Asia Tenggara, Indonesia Akan Jadi Basis Perakitan Mobil Listrik GAC Aion

“Menurut saya, MG dengan spesifikasi yang kita lihat dengan model sporti, harga Rp. 300 jutaan, ini terjangkau oleh anak muda kita. Tidak sedikit anak muda yang kreatif walaupun statusnya masih kuliah tetapi rata-rata punya penghasilan sendiri.” jelas Bamsoet yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia tersebut. 

Baca Juga:
Pabrikan Vietnam VinFast Berlakukan Sistem Sewa Baterai Kendaraan Listrik. Ini Keuntungannya

Menariknya, sedan MG tersebut dibeli Bamsoet sebanyak 2 unit dengan warna yang berbeda, yaitu hitam dan kuning, mengikuti warna partainya untuk kampanye pemilu 2024 nanti. 

“Satu (warna hitam) buat hari-hari, ini (warna kuning) untuk 2024, karena partai saya pakai warna kuning. Mungkin kawan-kawan saya nanti akan kampanye di seluruh pelosok tanah air, kayaknya warna ini menjadi warna favorit.” tambah anggota partai Golongan Karya (Golkar) tersebut. 

Meski tertarik dengan lininya, Bamsoet berpesan kepada MG Motors Indonesia agar lebih memperhatikan layanan purna jual dimanapun para pelanggannya berada. 

“Jangan sampai nanti dikirim ke Papua, ke Merauke, Sumatera, Kalimantan, ada barangnya tapi gak ada bengkelnya. Ini juga harus diantisipasi dan diselaraskan distribusinya.” pesan Bamsoet. 

Selain itu Bamsoet juga berpesan kepada MG Motor Indonesia, agar segera mengambil langkah menuju elektrifikasi, karena mobil berbahan bakar fosil cepat atau lambat akan berkurang hingga ditinggalkan. 

“Saya ingin mendorong MG ini mulai mengarah ke listrik, karena mesin berbahan bakar bensin segera kita tinggalkan. Di negara Eropa, 2030 sudah beralih ke listrik. Kita masih punya waktu untuk menikmati mobil bensin meskipun harga BBM terus naik.” pungkas Bamsoet. (Joule)