Mobil Listrik MG ZS EV Rakitan Indonesia Resmi Dijual, Ini Bedanya Dengan Versi Mesin Bensin

  • Oleh : Julfikri

Jum'at, 12/Janu/2024 12:00 WIB
MG ZS EV, varian mesin listrik rakitan Indonesia dari MG ZS yang bermesin bensin dan masuk Indonesia berstatus Completely Built-Up atau impor. MG ZS EV, varian mesin listrik rakitan Indonesia dari MG ZS yang bermesin bensin dan masuk Indonesia berstatus Completely Built-Up atau impor.

SoundandMachine.com (Jakarta) - Setelah merilis varian mesin bensinnya, MG Motor Indonesia kini merilis versi penggerak motor listrik untuk kendaraan sport utility vehicle (SUV) yaitu MG ZS EV, pada tanggal 10 Januari 2024 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.

Baca Juga:
Gencarkan Distribusi Mobil Listrik, Grup Otomotif Haka Auto Buka Mega Dealer BYD di Cibubur

Seperti MG 4 EV, ZS EV hadir di Indonesia dalam format Completely Knock Down (CKD) yang artinya mobil tersebut dirakit di Indonesia.

“Kehadiran MG ZS EV buatan dalam negeri merupakan dedikasi MG untuk menghadirkan teknologi di Indonesia. Diproduksi sesuai standar global dan mencerminkan komitmen MG terhadap sektor otomotif tanah air.” buka Arief Syarifudin, Marketing and Public Relation Director MG Motor Indonesia kepada SoundandMachine.com di lokasi peluncuran yang berada di Ritz Carlton Pacific Place (10/1/2024).

Baca Juga:
Animo Semakin Tinggi, JDM Funday 2024 Siap Meriahkan Sirkuit Mandalika dan Pariwisata NTB

Berhubung mobil listrik, tentunya membuat tampilan eksteriornya berbeda dengan ZS bermesin bensin, seperti gril ZS EV dibuat tertutup, ditambah charge port di bagian kirinya, yang tipikal di mobil listrik berbasis mobil bermesin bensin.

Namun MG membedakannya sampai full bumper, yang membuat tampilan depan ZS EV berbeda, dan lebih agresif dibanding versi mesin bensin.

Baca Juga:
Segera Digelar, Ini Sederet Pabrikan Mobil Listrik yang Akan Ramaikan Pameran PEVS 2024

Selain itu, desain pelek juga berbeda dengan versi mesin bensin, dan memiliki desain aerodinamis untuk mengalirkan udara ke rem.

Interior hampir sama seperti ZS bermesin bensin, salah satunya di tuas transmisinya menggunakan kenop putar, berbeda dengan ZS bensin yang transmisi otomatisnya menggunakan tuas.

Meski tidak se-sporti 4 EV, performa juga menjadi sorotan di ZS EV karena spek motor listriknya lebih tinggi dengan tenaga 177 PS dengan torsi 250 Nm, serta daya jelajah sejauh 403 km dan waktu pengisian dari 30 persen ke 80 persen dalam waktu setengah jam.

Akan tetapi, ZS EV mengusung penggerak depan dan platformnya masih menggunakan ZS bermesin bensin, berbeda dengan 4 EV yang berpenggerak belakang dan platform sudah didedikasikan sebagai mobil listrik, sehingga rasa berkendaranya akan berbeda.

Selain itu, ZS EV juga sudah dilengkapi panoramic sunroof yang notabene absen di 4 EV, sehingga masuk akal jika harganya lebih mahal selain karena spek motor listriknya.

Tentunya ZS EV dilengkapi technology network i-Smart yang membantu pemilik memantau kendaraannya melalui smartphone, seperti melacak posisi kendaraan, menghidupkan motor listrik, dan sebagainya.

Namun yang paling penting adalah ZS EV dilengkapi fitur keselamatan aktif, dan struktur bodi yang keduanya berkontribusi rating tertinggi uji keselamatan Eropa Euro NCAP.

Sekedar informasi tambahan, bagaimana fitur keselamatan aktif bekerja dan mobil mengalami benturan menjadi penilaian dalam penentuan rating uji keselamatan Euro NCAP.

Dengan spesifikasi seperti ini, ZS EV dibanderol dengan harga Rp. 453 juta, wajar jika lebih mahal Rp. 97,2 juta dari tipe tertinggi versi mesin bensin yang masih impor, dan juga lebih mahal Rp. 20 juta dari 4 EV.

Akan tetapi untuk segmen penggerak motor listrik, harga tersebut bisa dibilang masih terjangkau, terutama jika dibandingkan dengan mobil bermesin bensin atau hybrid, sehingga semestinya bisa mengubah persepsi orang terhadap kendaraan listrik. (Joule)