Layaknya S-Class Versi SUV, Mercedes-Benz Luncurkan GLS 450 Facelift. Begini Impresinya

  • Oleh : Julfikri

Sabtu, 19/Okt/2024 12:00 WIB
Mercedes-Benz GLS 450 di pameran Star Expo di Senayan City, Jakarta. Mercedes-Benz GLS 450 di pameran Star Expo di Senayan City, Jakarta.

SoundandMachine.com (Jakarta) - PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia selaku agen pemegang merek (APM ) Mercedes-Benz di Indonesia mengadakan pameran Star Expo di Main Atrium Senayan City pada tanggal 10-13 Oktober 2024.

Baca Juga:
Dirancang Unik, Desain Interior Suzuki Fronx Punya Kesan Canggih

Pameran tersebut menampilkan 12 mobil Mercedes-Benz, dimana 2 diantaranya merupakan baru minor change yang diluncurkan secara resmi oleh PT. Inchape Indomobil Distribution Indonesia, yaitu SUV mild-hybrid GLS 450 dan SUV listrik EQB 250+.

“Star Expo tahun ini kami kembali menampilkan rangkaian mobil yang dekat dengan kemewahan, kenyamanan, dan keselamatan. Mendefinisikan ulang apa artinya memiliki pengalaman berkendara yang hanya dapat diberikan oleh Mercedes-Benz,” kata Roelof Lamberts, CEO PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia dalam keterangan resmi (10/10/2024).

Baca Juga:
Lebih Hemat dan Efisien, Suzuki Fronx GX Jadi Pilihan Ekonomis Rasa Premium

GLS 450 hadir dengan sejumlah penyegaran di eksterior, seperti bumper, gril, pelek multi spoke AMG 22 inci, dan lampu belakang yang membuat tampilannya lebih mencolok dan tentunya mencirikan kharisma sebagai versi SUV dari S-Class.

Baca Juga:
Suzuki Fronx Produksi Cikarang Siap Diekspor, Begini Proses Produksinya

Kemudian untuk interior, GLS 450 kini dilengkapi climatised front seats, sound personalisation, dan privacy glass yang semakin mencirikan versi SUV dari S-Class.

Meski memiliki 3-baris penumpang, GLS 450 lebih dirancang antara untuk pengemudi dan penumpang baris kedua jika dilihat dari joknya. Sementara untuk jok baris ketiga, cukup lega untuk ukuran SUV namun tidak senyaman jadi penumpang baris kedua atau jadi pengemudi

Meski S-Class terkenal karena orientasi untuk penumpang belakang dimana selama perjalanan pemilik mobil tersebut biasa duduk, Mercedes-Benz tetap memperhatikan sejumlah improvisasi untuk pengemudi.

Seperti Active Driving Assistance lengkap yang mencakup Active Distance Assist DISTRONIC, Active Steering Assist, Active Lane Keeping Assist, dan Active Blind Spot Assist, yang baru hadir di GLS 450 facelift, dan dibanderol Rp. 2,75 Miliar off the road.

Dalam pameran tersebut juga membuka test drive sejumlah kendaraan Mercedes-Benz, termasuk yang diluncurkan di hari pertama pameran, termasuk GLS 450.

Impresi pertama ketika mengemudi GLS 450 adalah rasanya seperti mengendarai mobil berukuran kompak, yang mungkin karena ilusi dari desain interiornya.

Saking terasa mengendarai mobil berukuran kompak, ketika ingin putar balik di dekat Fairmont Hotel, sampai lupa bahwa GLS 450 berdimensi besar. 

Untungnya instruktur memberi tahu agar mobil diposisikan ke kiri sedikit, berhubung panjang GLS 450 yang membuat radius putarnya tergolong besar, sehingga mobil bisa putar balik tanpa mundur.

Untungnya sudah familiar dengan pengoperasian tuas transmisi, sein, dan wiper, karena sebelumnya mengendarai mobil listrik merek Tiongkok yang mengoperasikannya juga seperti ini.

Hanya saja untuk pengoperasian rem parkirnya sedikit berbeda, karena untuk mengaktifkan dengan cara menarik tuas di sebelah kanan ruang kemudi, dan untuk melepasnya dengan cara ditekan, seperti mobil Mercedes-Benz zaman dulu.

Kami sempat gas pol GLS 450 untuk merasakan akselerasi dari mesin inline-6 mild hybrid bertenaga 381 HP di 5.500 – 6.100 rpm ,dan torsi 500 @ 1.600 – 4.500 rpm, yang sudah mengalami peningkatan tenaga 22 HP dan juga torsi sebesar 205 Nm untuk facelift ini.

Sayangnya ketika berakselerasi, GLS 450 terasa sedikit tersendat, yang mungkin karena belum di mode sport.

Untuk kesan pertama, GLS 450 masih menunjukkan kharisma khas Mercedes-Benz dan juga sebagai SUV dari model legendarisnya yaitu S-Class.

Pabrikan lain boleh saja punya kemiripan atau bahkan sama persis dengan Mercedes-Benz, apapun bagiannya. Namun dari segi kharisma, Mercedes-Benz masih belum terkalahkan karena memang punya rasa tersendiri dan itu sudah melegenda.

Hanya saja kalau bicara posisi Mercedes-Benz, GLS 450 masih terasa tanggung dalam arti tidak se-kharismatik S-Class ataupun G-Class, yang keduanya merupakan model berbeda tetapi sama-sama mengemban nama legendaris. 

Itu artinya GLS 450 terasa sebatas alternatif kalau jalanan yang biasa dilalui dirasa kurang bersahabat untuk S-Class, atau G-Class terasa terlalu besar. (Joule)