Bangun Ekosistem Kendaraan Hidrogen, Honda Semakin Gencar Lawan Emisi Karbon

  • Oleh : Julfikri

Kamis, 02/Janu/2025 10:00 WIB
Kendaraan Honda bermesin hidrogen, Honda CR-V FCEV. (sumber: Honda) Kendaraan Honda bermesin hidrogen, Honda CR-V FCEV. (sumber: Honda)

SoudnandMachine.com (Jepang) - Honda Motor Co., Ltd. (Honda) semakin menggenjot produksi kendaraan dengan sumber energi alternatif bahan bakar minyak yaitu hidrogen atau fuel cell.

Pertama, dengan memanfaatkan aset yang sebelumnya pabrik powertrain hingga Oktober 2024, dimanfaatkan kembali untuk memproduksi sistem fuel-cell generasi baru, dan pengembangan dilakukan secara independen oleh brand-nya sendiri.

Baca Juga:
Lebih Sporti dan Tambah Fitur, Honda City Hatchback Facelift 2025 Resmi Dipasarkan

“Honda mengarahkan untuk mulai mengoperasikan pabrik baru tersebut pada tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2028 (FY2028), dengan memanfaatkan sebagian tanah dan bangunan Pabrik Unit Powertrain, yang berlokasi di Kota Moka, Prefektur Tochigi, Jepang.” tulis Honda dalam keterangan resmi (20/12/2024).

Sebelumnya pabrik memproduksi komponen powertrain yang dihentikan produksinya pada Oktober 2024. 

Baca Juga:
Belum Dua Tahun Rilis, Komponen Kendaraan Hybrid Terbaru Honda Berpotensi Masalah

Pabrik baru tersebut akan menjadi fasilitas pertama yang didedikasikan untuk produksi sistem sel bahan bakar dengan dengan peralatan canggih untuk mencapai produksi yang sangat efisien dan berkualitas tinggi untuk kapasitas tahunan sebesar 30.000 unit. 

Baca Juga:
Bangkit dari Ancaman Bangkrut, Nissan Gandeng Honda Terapkan Integrasi Bisnis Otomotif

(sumber: Honda)

Honda telah berupaya untuk lebih memperluas peluang bagi bisnis hidrogennya dengan mengidentifikasi empat domain inti dari kendaraan fuel-cell (FCEV) untuk pemanfaatan sistem sel bahan bakarnya. Empat inti tersebut antara lain FCEV itu sendiri, kendaraan komersial, pembangkit listrik stasioner, dan mesin konstruksi.

Dengan harapan, mendapat subsidi pemerintah untuk produksi sistem sel bahan bakar generasi berikutnya, termasuk pembangunan pabrik baru, karena telah memenuhi syarat untuk proyek yang dipimpin oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI).

Tujuannya untuk mendukung pembentukan rantai pasokan yang terdiri dari perusahaan manufaktur Jepang di area GX (transformasi hijau), yang merupakan bagian dari inisiatif negara untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.

Dengan memanfaatkan FCEV generasi berikutnya yang dikembangkan dan diproduksi secara independen, Honda menargetkan 5% untuk pangsa pasar pick-up pada tahun 2030, dan juga mengejar target ambisius untuk mendapatkan 30% pangsa pasar sekitar tahun 2040.

(sumber: Honda)

Selain membangun pabrik di Jepang, Honda juga akan bekerja sama dengan Nippon Steel Trading Co., Ltd. (Nippon Steel Trading) dalam proyek penelitian untuk membangun model pemanfaatan hidrogen yang diproduksi dan dikonsumsi secara lokal di Thailand.

Thailand saat ini tengah mempersiapkan kebijakan energi khusus, termasuk penggunaan hidrogen, dengan tujuan mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.

Proyek penelitian tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk menyebarkan hidrogen hijau yang diproduksi oleh pembangkit listrik tenaga surya di kawasan industri Rojana Industrial Park di Thailand.

Hidrogen yang diproduksi kemudian disebar kepada perusahaan penyewa melalui penggunaan sumber daya fuel cell stasioner dan truk berbahan bakar fuel cell.

(sumber: Honda)

Di Rojana Industrial Park, Nippon Steel Corporation akan mempertimbangkan untuk memproduksi, menyimpan, dan mengangkut hidrogen dari pembangkit listrik tenaga surya.

Kemudian Honda akan mempertimbangkan untuk menggunakan hidrogen sebagai sumber daya stasioner dan kendaraan komersial, serta menyebarluaskan penggunaannya ke perusahaan-perusahaan yang berlokasi di sana.

Dalam implementasinya, proyek tersebut akan memverifikasi elemen teknis, penelitian terhadap kebijakan dan peraturan terkait, profitabilitas bisnis dan mempertimbangkan penggalangan dana, serta memeriksa struktur implementasi bisnis dan model bisnis.

Ditambah, rencana penelitian dan pengembangan pasar, dan pengurangan emisi gas rumah kaca melalui implementasi proyek. 

“Kedua perusahaan bertujuan untuk berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang ramah lingkungan dengan membentuk ekosistem yang mencakup semuanya mulai dari produksi hingga penggunaan hidrogen.” pungkas Honda. (Joule)