Daihatsu Raih Apresiasi Pendidikan Vokasi dari Kemendikbud

  • Oleh : ADV

Kamis, 24/Des/2020 11:47 WIB



SoundandMachine.com (Jakarta) - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) baru saja meraih apresiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) atas komitmennya dalam mendukung pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.

Melalui acara bertajuk Indonesia Vocational Outlook, pada 21 Desember 2020, di Pullman Jakarta Central Park, penyerahan apresiasi ini diberikan langsung oleh Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) Kemendikbud RI Ahmad Saufi.

Baca Juga:
Layani Pelanggan Selama Libur Lebaran 2024, Daihatsu Buka 8 Posko Siaga dan 71 Bengkel Resmi

Joko Baroto, Executive Officer Human Resources PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan, Daihatsu melalui salah satu pilar CSR (Corporate Social Responsibility), yakni pilar Pintar Bersama Daihatsu, berkomitmen mendukung pendidikan vokasi di Indonesia dengan membina 351 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"SMK tersebut tersebar di seluruh Indonesia sejak tahun 2008, dengan fokus utama di jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR), demi meningkatkan kompetensi guru dan siswa melalui pelatihan, magang, uji kompetensi, serta sertifikasi kompetensi," kata Joko.

Baca Juga:
Penjualan Terbanyak Ke-2, Daihatsu Gran Max Hadirkan Ragam Inspirasi Kendaraan Niaga

Selain itu, Daihatsu juga melakukan pendampingan untuk memperkuat sistem manajemen SMK agar sesuai dengan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA), melakukan standardisasi ruang kelas, workshop, hingga membangun Dojo Safety di beberapa sekolah.

Baca Juga:
Pelanggaran Uji Tabrak, Daihatsu Gran Max Pick-up Rakitan Indonesia Dilarang Beredar di Jepang

Sejak tahun 2014, Daihatsu juga mengembangkan Daihatsu School Skill Center (DSSC) yaitu penerapan SMK sebagai teaching factory sebagai persiapan memasuki dunia kerja (industri) nyata, dan telah terimplementasi di 8 sekolah.

"Penghargaan ini merupakan kebanggan bagi kami, sekaligus pengakuan terhadap komitmen dan keseriusan Daihatsu dalam meningkatkan link and match antara sekolah vokasi dengan dunia industri, baik dalam peningkatan pada aspek kompetensi individu, maupun budaya kerja," pungkas Joko. (EPS)