Jajaki Kerjasama dengan Tesla, Erick Thohir Tegaskan Indonesia Bakal Jadi Pemain Utama Mobil Listrik

  • Oleh : ADV

Rabu, 06/Janu/2021 17:07 WIB
Ilustrai mobil Tesla (ist) Ilustrai mobil Tesla (ist)

SoundandMachine.com (Denpasar) - Pemerintah Indonesia, saat ini terus berupaya untuk mengembangkan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), beserta infrastruktur pendukungnya.

Menurut Erick Thohir, selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), melalui sejumlah upaya yang terus dilakukan, Indonesia diharapkan mampu menjadi salah satu pemain utama dalam industri mobil listrik. 

Baca Juga:
Resmi Meluncur di Indonesia, Generasi Baru BMW Seri 5 Kini Bertenaga Listrik Penuh

Bahkan, beberapa pabrikan otomotif besar telah berniat untuk mengembangkan mobil listrik dan berinvestasi di Tanah Air. Diantaranya adalah Hyundai dan juga produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla.

Baca Juga:
Diproduksi Lokal, Mitsubishi L100 EV Jadi Kendaraan Niaga Ringan Paling Lengkap Fiturnya

Erick Thohir saat mencoba mobil listrik

Khusus Tesla, pada tahun 2020 santer terdengar kabar bahwa merek besutan Elon Musk tersebut berniat untuk membangun pabrik di Indonesia. "Insya Allah, di bulan Februari ini, saya akan membuka pembicaraan dengan Tesla untuk mengembangkan kerjasama ini," jelas Erick dalam keterangan tertulisnya Sabtu (2/1).

Baca Juga:
Terinspirasi dari Awan, Mobil Listrik Baru Wuling Cloud EV Lebih Nyaman untuk Jarak Jauh

Dari beberapa sumber, ketertarikan Elon Musk, untuk melakukan investasi di Indonesia, karena negara terbesar di Asia Tenggara ini merupakan produsen utama nikel, yang merupakan komponen kunci dalam baterai EV. 

Saat ini, Indonesia sedang berusaha untuk mengembangkan rantai pasokan nikel di dalam negeri, terutama untuk mengekstraksi bahan kimia baterai, membuat baterai, dan pada akhirnya membangun EV.

Ilustrasi baterai mobil listrik

"Saya sudah perintahkan PLN untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengubah strategi bisnisnya paska pandemi. Alhamdulillah, PLN sudah on-track dan sudah ikut dalam konsorsium BUMN untuk pembuatan EV battery bekerja sama dengan perusahaan dari Korea dan China," papar Erick. 

Hal ini juga sejalan dengan misi Presiden Joko Widodo, yang ingin mendorong Indonesia menjadi pemain utama dalam industri mutakhir dikarenakan sumber daya alam Indonesia mendukungnya. 

Sebagai salah satu negara dengan sumber daya nikel yang terbesar, tentunya akan menjadi bekal yang positif. "Dengan kekayaan alam yang kita miliki tentu harus didukung pula dengan kualitas sumber daya manusia kita agar mampu menjadi produsen utama dalam industri mobil listrik," pungkas Erick. (EPS)