Tips Aman Berkendara Mobil Matik Saat Hadapi Banjir

  • Oleh : ADV

Kamis, 18/Feb/2021 10:52 WIB
Ilustrasi banjir (ist) Ilustrasi banjir (ist)

SoundandMachine.com (Jakarta) - Beberapa wilayah di Indonesia, saat ini sedang mengalami intensitas hujan yang begitu tinggi. Terkadang, banjir pun sering terjadi. Hal ini membuat semua orang harus waspada, termasuk bila sedang berkendara. 

Saat melewati wilayah yang mengalami banjir, terkadang tidak ada pilihan lain kecuali menerabas genangan air atau banjir tersebut. Pada kondisi ini, pengemudi tentu harus tetap memperhatikan beberapa hal, baik ketika akan berkendara maupun setelah berkendara di tengah banjir. 

Baca Juga:
Layani Pelanggan Selama Libur Lebaran 2024, Daihatsu Buka 8 Posko Siaga dan 71 Bengkel Resmi

Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan, ada trik khusus untuk melewati banjir, apalagi mobil yang digunakan menggunakan transmisi matik. 

Baca Juga:
Penjualan Terbanyak Ke-2, Daihatsu Gran Max Hadirkan Ragam Inspirasi Kendaraan Niaga

Curah hujan tinggi bisa sebabkan banjir

"Pertama, pastikan saluran masuk udara tidak terendam air. Jika saluran masuk udara (air inlet) ini sampai terendam, maka dapat membuat terjadinya water hammer, kondisi dimana air dapat masuk pada ruang pembakaran," jelasnya.

Baca Juga:
Pelanggaran Uji Tabrak, Daihatsu Gran Max Pick-up Rakitan Indonesia Dilarang Beredar di Jepang

Hal ini, bisa menyebabkan mesin mobil menjadi rusak. Pastikan ketinggian genangan air tersebut tidak lebih dari setengah roda. Jangan memaksakan diri melewati jalan yang genangan airnya tinggi.

Langkah selanjutnya adalah menggunakan gir paling rendah (1 atau L). Hal ini bertujuan agar kecepatan mobil Sahabat tetap stabil dan putaran mesin pun akan lebih bertahan. 

Selain itu, gas buang yang ada bisa dikeluarkan dari bagian knalpot sehingga air bisa tertahan dan tidak masuk ke bagian ruang mesin melalui jalur pembuangan. Melaju secara perlahan dan konstan juga akan membantu pengendaran dalam mengantisipasi terjadinya hal-hal yang berpotensi membahayakan.

Kemudikan mobil secara perlahan

"Seperti adanya lubang besar di jalan yang tentunya dapat membahayakan kendaraan," tutur Bambang. Ketika genangan air begitu tinggi hingga melewati setengah roda mobil dan membuat mesin mati atau mogok, maka jangan mencoba menghidupkan mesin kembali, karena dapat membuat kerusakan parah pada bagian mesin mobil.

Setelah melewati banjir, pengemudi bisa mengeringkan rem dengan cara sederhana, yakni cukup berkendara dengan kecepatan lambat sekitar 5 km/jam. Setelah itu remlah mobil berkali kali secara perlahan. 

Tujuannya untuk memastikan bahwa mobil memang masih dalam kondisi yang baik dan kampas rem kering. "Kami berharap, melalui sharing tips ini Sahabat dapat melakukan pencegahan dan lebih waspada ketika memang terpaksa harus berkendara pada kondisi banjir," pungkas Bambang. (EPS)