Diduga Ugal-Ugalan, Komunitas DayNightCrew Beri Klarifikasi

  • Oleh : Julfikri

Sabtu, 13/Mar/2021 20:00 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta), 12 Maret 2021 – Tour de Sentul atau run dari Jakarta ke Sentul, Jawa Barat yang diadakan komunitas sportscar DayNightCrew (DNC), harusnya menjadi kegiatan menyenangkan untuk mengisi libur panjang malah harus menghadapi kejadian tidak mengenakkan.

 

Baca Juga:
Ajak Ngopi Penggemar Otomotif, Concept Motorsport Gelar Meet-Up Cars and Coffee di PIK

Baca Juga:
Jadi Pesta Penggemar Sportcar Jepang, Pameran Modifikasi IMX 2023 Cetak Transaksi Miliaran

 

Pasalnya ketika run di off-ramp Taman Mini Jakarta Timur, ada anggota yang dicegat polisi dan kena tilang, kemudian akun Instagram satpjr_poldametrojaya langsung menyebut bahwa pihaknya melakukan ugal-ugalan.

Baca Juga:
Kompetisi Simulator Mobil Balap Radical di Motovillage, Deretan Sportscar Jepang ini Menarik Perhatian

 

 

Alhasil dengan kesaksian atas kejadian di sekitaran tol Jagorawi sekitar jam 08.30 pagi tersebut, pihak DNC memberi klarifikasi di end point Aston Sentul menjelang kembali ke Jakarta untuk membantah pernyataan tersebut,

 

“Itu macet sekali karena hari Jum’at dan tidak mungkin kita bisa lebih dari 100 km/jam. Oleh karena itu, dengan adanya publikasi bahwa club car ini dengan melakukan ugal-ugalan ini di jalan, izinkan kami dengan rendah hati, menyatakan bahwa berita itu tidak benar.” jelas Gemma Goeyardi, Mewakili DNC yang juga saksi kejadian kepada SoundandMachine di hotel Aston, Sentul, Bogor, Jawa Barat (12/3/2021).

 

Menurut Gemma sebagai saksi, pengemudi yang dihentikan oleh polisi ketika run pada saat itu berada di belakang dalam kondisi rombongan sedang terputus. Oleh karena itu dia memacu kendaraan dengan kencang untuk mengejar rombongan namun apesnya kena tilang.

 

Run sekitar 80 km tersebut juga sudah dengan pengarahan patwal karena rombongan yang hadir sekitar 25 orang.

 

Pengarahan tersebut dimaksudkan agar tetap tertib berlalu lintas selama konvoi berlangsung karena menurut DNC, rombongan sebanyak itu berpotensi mengganggu kelancaran berlalu-lintas.

 

Selain itu, bukan baru-baru ini DNC memakai patwal karena beberapa event sebelumnya juga memakai jasa tersebut karena banyaknya jumlah peserta dan kami sebagai bagian dari tim media, juga bersaksi.  Hanya saja baru kali ini run tersebut mengalami masalah seperti ini.

 

“Jadi kita di sini itu adalah komunitas untuk hobi sebetulnya, kita bukan komunitas balap.” tegas Jevon Andrean, Founder DNC kepada SoundandMachine.com di hotel Aston Sentul (12/3/2021). “Kita itu komunitas untuk bersosialisasi.”  tambahnya.

 

Meski demikian, DNC tetap mendukung dalam penegakkan hukum kalau memang ada anggota yang kedapatan melanggar, terutama di luar urusan komunitas seperti misalnya selain memang terbukti ugal-ugalan secara individu, juga urusan legalitas kendaraan seperti surat-surat.

 

“Jadi menurut kami walaupun kami diekspos diduga ugal-ugalan tapi kami tetap setuju, dan kami dukung PJR untuk tetap menegakkan lalu-lintas di Indonesia. Kalau suatu ketika ada yang kebut-kebutan, kami mendukung untuk ditindak karena ini akan merusak citra.” tutup Gemma.

 

(Joule)