40 Tahun Sebelum Raize-Rocky, Toyota-Daihatsu Sudah Berkolaborasi Membuat SUV

  • Oleh : Julfikri

Kamis, 20/Mei/2021 20:39 WIB


SoundandMachine.com (Jepang) – Sport Utility Vehicle (SUV) merupakan jenis mobil yang bukan hanya peminatnya semakin banyak, tetapi juga sangat berperan dalam perjalanan kolaborasi Toyota dan Daihatsu.

Pasalnya, kolaborasi SUV Toyota-Daihatsu tersebut sudah berjalan dari jauh sebelum Toyota Raize-Daihatsu Rocky lahir, tepatnya lebih dari 40 tahun.

Baca Juga:
Semakin Gencar, Pabrikan Otomotif BYD Akan Buka Dealer Baru di Pondok Indah Jakarta Selatan

Toyota Blizzard – Daihatsu Taft

 

Baca Juga:
Kedua di Asia Tenggara, Indonesia Akan Jadi Basis Perakitan Mobil Listrik GAC Aion

Toyota Blizzard (sumber: Toyota)

Baca Juga:
Pabrikan Vietnam VinFast Berlakukan Sistem Sewa Baterai Kendaraan Listrik. Ini Keuntungannya

Daihatsu Taft (sumber: Daihatsu)

Pada tahun 1974, Daihatsu merilis Taft untuk mengisi celah antara SUV besar sekelas Toyota Land Cruiser dan SUV kompak seperti Suzuki Jimny. Meski sudah bermitra aliansi, awalnya Toyota tidak meminta Daihatsu untuk suplai OEM komponen Taft.

Namun setelah terpikir untuk menghadirkan SUV sebagai “adik” dari Land Cruiser, akhirnya Toyota meminta Daihatsu untuk suplai OEM komponen Taft hingga menjadi Toyota Blizzard yang dirilis pada tahun 1980.

Blizzard memakai mesin L type 2.2L straight-4 SOHC, menjadi satu-satunya pilihan dan itu tidak ada di Taft.

 

Toyota Blizzard - Daihatsu Rugger

Toyota Blizzard (foto: Toyota)

Daihatsu Rugger (sumber: Daihatsu)

Daihatsu menghentikan produksi Taft untuk pasar Jepang, kemudian diteruskan menjadi Daihatsu Rugger pada bulan April 1984. Sementara untuk versi Toyota-nya yaitu Blizzard, mulai diproduksi sebulan setelah perilisan Rugger.

Seperti di generasi sebelumnya, perbedaan utama ada di mesinnya, yaitu Taft menggunakan mesin 2.800 cc, sedangkan Blizzard 2.400 cc dan keduanya sama-sama Diesel.

Produksi Blizzard hanya sampai pada tahun 1990, karena Toyota sudah mulai untuk membuat SUV sendiri yaitu RAV4, sementara Rugger sampai tahun 1997.

 

Toyota Cami-Daihatsu Terios

Toyota Cami (sumber: Toyota)

Daihatsu Terios (sumber: Daihatsu)

Pasca produksi Rugger dan Rocky dihentikan, Daihatsu merilis Terios pada tahun 1997 dengan dimensi lebih kecil dan karakteristik lebih soft dibanding pendahulunya, meskipun masih ada DNA ketangguhannya karena memakai sasis ladder frame dan berbasis penggerak belakang.

Kemudian pada tahun 1999, Toyota kembali meminta Daihatsu untuk suplai komponen OEM dalam pembuatan Toyota Cami.

Berbeda dengan ketika memproduksi Blizzard, di zaman itu Toyota sudah memiliki beberapa SUV yang lebih kecil dari Land Cruiser, salah satunya RAV4. Artinya bisa jadi pada waktu itu Toyota ingin memiliki “adik” lagi di segmen SUV.

Mulai dari duo Cami-Terios terdapat persamaan mesin yang menariknya menjadi salah satu cikal bakal SUV kompak Toyota Raize-Daihatsu Rocky. Pasalnya mesin turbo yang ada pada duo SUV kompak Toyota-Daihatsu sudah dari Cami-Terios, tepatnya sejak update pada tahun 2000.

Namun mesin turbo yang dipakai di duo Cami-Terios adalah K3-VET berkapasitas 1.300 cc seperti Daihatsu YRV turbo, sementara di duo Raize-Rocky 1KR-VET berkapasitas 1.000 cc.

 

Toyota Rush-Daihatsu Be-go

Toyota Rush (sumber: Toyota)

Daihatsu Be-Go (sumber: Daihatsu)

Untuk pertama kalinya Daihatsu dan Toyota joint-development dalam pembuatan SUV-nya melalui perilisan Toyota Rush dan Daihatsu Be-go (baca: bigo) yang juga dirilis bersamaan pada bulan Januari 2006.

Menariknya, duo Rush-Be-go memakai sasis ladder frame yang disatukan dengan bodi seperti Toyota Avanza-Daihatsu Xenia pada tahun 2004.

Duo tersebut juga merupakan SUV hasil kolaborasi pertama di Indonesia namun dengan nama berbeda untuk Daihatsu-nya, yakni Terios. Berbeda dengan pasar Jepang, duo Rush-Terios memiliki sasis lebih panjang dan kapasitas hingga 7-penumpang, sedangkan Rush-Be-go hanya 5-penumpang.

Baik Rush maupun Be-go hanya tersedia mesin 3SZ-VE berkapasitas 1.500 cc.

 

Toyota Rush-Daihatsu Terios

Toyota Rush (sumber: Toyota)

Daihatsu Terios (sumber: Daihatsu)

Meski di Jepang duo Rush-Be-go telah dihentikan produksinya sejak tahun 2016, duo Rush-Terios masih berlanjut di Indonesia, sampai meluncur generasi keduanya pada tahun 2017.

Namun karena di Jepang produksi Rush-Be-go sudah dihentikan, dalam pembuatan generasi kedua duo Rush-Terios harus memakai styling yang benar-benar baru dan menariknya dikembangkan di Indonesia.

Salah satu perbedaan yang paling terlihat adalah tidak ada lagi ban serep di pintu bagasi karena mengikuti tren SUV.

Selain itu mesinnya juga berbeda dengan yang sebelumnya, yaitu memakai 2NR-VE seperti Toyota Avanza Veloz.

 

Toyota Raize-Daihatsu Rocky

Toyota Raize (sumber: Toyota)

Daihatsu Rocky (sumber: Daihatsu)

Toyota dan Daihatsu kembali berkolaborasi membuat SUV kompak yang lebih mengarah kepada kenyamanan berkat platform Daihatsu New Global Architecture (DNGA), yaitu duo Toyota Raize dan Daihatsu Rocky pada tahun 2019.

Untuk pertama kalinya juga SUV kolaborasi Toyota-Daihatsu memiliki sasis yang tidak lagi unibody dan transmisi CVT sehingga karakternya lebih soft dibanding pendahulunya.

Baik Raize maupun Rocky keduanya memiliki persamaan teknis, namun perbedaan utamanya ada pada bentuk wajahnya dan itu juga pertama kalinya dalam sejarah kolaborasi Toyota-Daihatsu.

Kolaborasi ini juga membuatnya menjadi DNGA pertama untuk mobil selain kei-car, serta mesin 3-silinder WA-VE dan transmisi manual 5-percepatan, namun baru Raize-Rocky pasar Indonesia saja.

(Joule)