Nissan Gunakan Metode 3D Printing untuk Pembuatan Mobil, Ini Keunggulannya

  • Oleh : Julfikri

Kamis, 29/Jul/2021 10:53 WIB


SoundandMachine.com (Jepang) – 3D printing atau mencetak benda tiga dimensi, tidak lagi hanya dipakai di kalangan pehobi atau pelaku industri skala menengah ke bawah, tetapi sudah sampai ke industri skala besar, salah satunya Nissan sebagai pabrikan otomotif.

Alasan Nissan memilih 3D printing sebagai bagian dari salah satu metode manufaktur, tentu karena kehebatannya seperti efisiensi dan kualitas produksi lebih baik. Namun itu semua berawal dari keberanian melakukan apa yang pihak lain tidak lakukan untuk tuntutan dan tren ke depannya.

Baca Juga:
Diskon Hingga 60 Persen, Nissan Kembali Adakan Promo Spesial Bulan Ramadhan 2024

(sumber: Nissan)

Baca Juga:
Tampil di Ajang Stancenation Jepang, Velg HSR Raih Respon Positif dari JDM Car Enthusiast

“Membuat komponen logam dengan printer 3D mengubah dunia manufaktur mobil. Ini karena printer 3D dapat menghasilkan bagian dalam bentuk apa pun tanpa cetakan.” buka Moe Mekata, Peneliti Material 3D printing Nissan.

Selain membuat, 3D Printing juga bisa memvariasikan materialnya seperti aluminium atau besi, begitu juga kekuatannya meskipun tergantung parts-nya itu sendiri atau performa yang diperlukan.

Baca Juga:
Hadirkan Visi Masa Depan, Nissan Akan Hadir di Perhelatan Japan Mobility Show 2023

Bahan yang digunakan dalam membuat parts melalui proses 3D Printing adalah serbuk logam. Butir-butir yang membentuk bubuk tersebut ditumpuk, disatukan dengan melapisnya, dan dibentuk menjadi parts.

Penelitiannya berfokus pada pengembangan serbuk logam yang digunakan dalam proses tersebut. Salah satu tantangan yang mengarah pada komersialisasi adalah meningkatkan kualitas bubuk sambil menjaga biaya tetap rendah.

“Kualitas bubuk secara keseluruhanlah yang menentukan performa akhir parts dari hasil cetakan 3D. Itulah mengapa kami bertujuan untuk mengembangkan bubuk baru berkualitas tinggi yang belum pernah digunakan orang lain secara praktis.” ungkap Moe.

Pemanfaatan model struktural 3D dan integrasi komponen membuat 3D Printing bisa mengurangi bobot parts yang dibuatnya. Seperti parts yang dicetak 3D membuat mobil listrik lebih ringan bahkan mampu meningkatkan driving range. Seperti yang diketahuI, mobil listrik cenderung lebih berat karena baterainya dan itulah mengapa proses seperti ini sangat penting.

Metode 3D Print tidak hanya untuk efisiensi dan peningkatan kualitas produksi secara keseluruhan, tetapi juga berperan penting dalam mendukung pencapaian netralitas karbon.

Artinya, Nissan tidak sekedar membuat mobil yang mendukung netralitas karbon melalui produksi mobil listrik, tetapi juga memastikan bahwa metode produksinya juga ramah lingkungan dengan mengurangi limbah, termasuk dalam pembuatan suku cadang.

(sumber: Nissan)

Suku cadang dengan proses 3D printing hanya memerlukan satu langkah untuk mengoptimalkan bentuknya, yaitu hanya membiarkan alat cetaknya bekerja hingga parts-nya jadi, sesuai dengan desain berdasarkan data yang telah dibuat di komputer melalui software Computer Aided Design (CAD) untuk benda tiga dimensi.

Tentunya sangat berbeda dengan metode produksi suku cadang konvensional yang memerlukan pengecoran, pemotongan, dan pengelasan sehingga menimbulkan banyak limbah.

Dengan menyatukan proses pembuatan suku cadang, metode 3D printing mampu mengoptimalkan bentuknya hanya dalam satu langkah sehingga jelas mengurangi banyak limbah.

(sumber: Nissan)

“Kami akan segera dapat membuat suku cadang tertentu seperti yang diminta oleh para insinyur.” tutup wanita yang sudah 3 tahun bekerja di Nissan.

(Joule)