Gandeng Jepang, Indonesia Kembangkan SDM Industri Otomotif Nasional

  • Oleh : ADV

Senin, 02/Agu/2021 11:08 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta) - Indonesia dan Jepang, terus meningkatkan kerja sama dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri otomotif. Langkah strategis ini, bertujuan untuk memacu daya saing dan inovasi industri otomotif di Tanah Air agar semakin kompetitif di kancah global.

"Kementerian Perindustrian terus mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Jepang dalam rangka pengembangan kompetensi SDM sektor industri otomotif," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, pekan lalu.

Baca Juga:
Milwaukee Tool Merambah Industri Otomotif Indonesia, Tawarkan Teknologi Cordless Terdepan

Lebih lanjut Agus menjelaskan, berdasarkan peta jalan Indonesia Making 4.0, industri otomotif merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian dari 10 negara, yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2020. 

Baca Juga:
Konsisten Hadir di GIIAS 2022, OLX Autos Berperan Aktif Dukung Industri Otomotif Indonesia

Guna mencapai sasaran tersebut, diperlukan ketersediaan SDM terampil dan andal dalam penggunaan teknologi terkini sesuai perkembangan era industri 4.0. Apalagi, Indonesia memiliki potensi besar, dengan ditopang sebanyak 21 industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih.

"Dengan nilai investasi sebesar Rp71,35 triliun untuk kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun. Serapan tenaga kerja langsung sebesar 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut," paparnya.

Baca Juga:
Penjualan Daihatsu di Kuartal I 2022 Naik 55 Persen, Model ini Paling Laku

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BSDMI) Arus Gunawan menyampaikan, wujud nyata sinergi Indonesia-Jepang dalam pengembangan SDM industri otomotif, antara lain adalah kerja sama antara BPSDMI Kemenperin dengan Lexer Reserch Inc.

"Kegiatan tersebut yang menjadi kick-off program SDGs terkait pengembangan SDM industri otomotif di Indonesia, yang didukung penuh oleh pemerintah Jepang melalui pendanaan JICA, yang merupakan hasil kerja sama dengan Kemenperin," tutur Arus.

Tahun ini, realisasi kerja sama dilanjutkan dengan pemberian hibah berupa dua set alat peraga bottle cap dan seperangkat peralatan pendukung IT berbentuk server dan laptop dengan total sebanyak 50 unit.

"Alat hibah ini akan dipasang di Politeknik STMI Jakarta dan Pusat Inovasi Digital Industri (PIDI 4.0), termasuk juga dilengkapi aplikasi simulator untuk mendukung pembelajaraan Digital Engineering," ungkap Arus.

Sementara itu, CEO Lexer Reserch Inc, Masahiro Nakamura mengemukakan, pihaknya akan mendukung peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan untuk dosen, instruktur, praktisi industri dan mahasiswa serta memberikan kuliah di Politeknik STMI Jakarta.

"Untuk menjawab tantangan penyediaan SDM unggul yang mampu beradaptasi dengan teknologi indusri 4.0 ini, kolaborasi antara unit pendidikan, indusri, asosiasi dan pemangku kepentingan terkait ini merupakan contoh yang baik," tuturnya. (EPS)