Inilah Suzuki Baleno, Satu-Satunya Mobil JDM Rakitan India untuk Pabrikan Jepang

  • Oleh : Julfikri

Kamis, 12/Agu/2021 12:07 WIB


SoundandMachine.com (Jepang) – Akhir-akhir ini PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku APM Suzuki kerap menjadikan India sebagai patokan untuk penambahan lini produknya ke Indonesia. Seperti misalnya SUV kompak S-Presso yang diprediksi akan masuk Indonesia.

Setidaknya dari sejak merilis mobil kompak Suzuki Karimun Estilo pada tahun 2007 dan kesuksesan low MPV Ertiga ketika dirilis tahun 2012 membuat PT. SIS konsisten menjadikan India sebagai patokan pasar sampai sekarang.

Baca Juga:
Penuhi Kebutuhan Mobil Kecil, HSR Speedster Tawarkan Velg Model Palang Lima Aneka Warna

Sebut saja mobil kompak Baleno, SX4 S-Cross, dan Ignis yang masuk Indonesia diimpor utuh dari India dan ketiganya juga dipasarkan di Jepang. Namun untuk pasar Jepang (Japan Domestic Market / JDM), hanya Baleno yang diimpor utuh dari India, sementara Ignis dirakit lokal dan SX4 S-Cross diimpor dari Hungaria.

Baca Juga:
Resmi Meluncur di Indonesia, Generasi Baru BMW Seri 5 Kini Bertenaga Listrik Penuh

(sumber: Suzuki)

Dirilis sejak 2016, Baleno merupakan satu-satunya mobil JDM yang dirakit di India untuk pabrikan Jepang. Pasalnya, selain Baleno, Ford Ecosport yang resmi dipasarkan ke Jepang juga diimpor utuh dari India.

Baca Juga:
Fiturnya Inovatif, Trapo Wiper Permanent Waterproof Coating Jadi Wiper Hybrid Nomor 1 di Indonesia

(sumber: Suzuki)

Setidaknya salah satu selling point Baleno di Jepang adalah compact car yang berbeda dibanding mobil sekelasnya, seperti memiliki dimensi lebih besar dari saudaranya yaitu Swift.

Sebagai perbandingan, Baleno memiliki panjang 3.995 mm, lebar 1.745 mm, dan tinggi 1.470 mm, sedangkan Swift memiliki panjang 3.840 mm, lebar 1.695 mm, dan tinggi 1.500 mm. Tentunya dengan dimensi lebih besar membuat interiornya menjadi lebih lega.

Sepertinya yang membuat PT. SIS memasarkan Baleno karena dimensi lebih besar untuk mobil kompak. Pasalnya, Swift juga dijual di India, namun PT. SIS memilih Baleno dan menggantikan segmen Swift.

Desain ala Eropanya juga menjadi bagian dari Suzuki mencari peruntungan apakah mampu memikat banyak masyarakat Jepang untuk membelinya, meskipun Swift juga mengusung konsep desain yang sama.

Masih soal eksterior, Baleno JDM sedikit berbeda dengan pasar Indonesia dari desain bumper, gril, dan pelek, karena mengacu pada Baleno RS untuk pasar India.

(sumber: Suzuki)

Sementara interior, relatif sama dengan Baleno pasar Indonesia untuk keluaran 2016, dan perbedaannya lebih karena fitur di layar Multi-Information Display serta paddle shift.

Mesin K10C turbo (sumber: Suzuki)

Teknologi Dual Jet di Mesin K12C (sumber: Suzuki)

Baleno JDM tersedia dua pilihan mesin, yaitu K10C 1.000 cc dengan turbo yang disalurkan oleh transmisi otomatis 6-percepatan dan K12C 1.200 cc naturally-aspirated dengan teknologi DualJet, yakni meningkatkan kompresi dan memiliki dua injektor di setiap silindernya.

Sementara Baleno pasar Indonesia, pilihan mesinnya hanya satu yaitu K14B yang sama seperti Ertiga, karena diposisikan di atas Ignis.

Tanpa facelift, Baleno berhenti beredar di Jepang pada tahun 2020 yang kemungkinan karena masyarakat Jepang lebih menyukai Swift dengan dimensi lebih kecil.

Ditambah lagi, berdasarkan kutipan dari media otomotif asal Jepang yaitu WebCG, kualitas buatannya kurang bagus dibanding Suzuki rakitan lokalnya.

Seperti kurangnya peredaman, ban kurang senyap, dan tekstur plastik di material interior kurang bagus, meskipun varian mesin 1.000 cc turbo-nya cukup diapresiasi dari segi performa.

(Joule)