Nissan Mulai Mengetes Proses Daur Ulang Pemakaian Material Langka di Mobil Elektrifikasi

  • Oleh : Julfikri

Sabtu, 04/Sep/2021 14:13 WIB


SoundandMachine.com (Jepang) – Salah satu tujuan dari diciptakannya mobil elektrifikasi adalah agar lebih ramah lingkungan, tak terkecuali apabila mobil tersebut sudah tidak dipakai lagi.

Oleh karena itu Nissan, bekerjasama dengan Universitas Waseda, mengumumkan bahwa pihaknya akan mulai mengetes proses daur ulang material langka dari hasil bumi atau Rare-Earth Elements (REE) untuk magnet motor listrik.

Baca Juga:
Ada Masalah di Fuel Pump, Pemilik Suzuki Jimny 3 Pintu Dihimbau Segera Servis di Bengkel Resmi

(sumber: Nissan)

Baca Juga:
Layani Pelanggan Selama Libur Lebaran 2024, Daihatsu Buka 8 Posko Siaga dan 71 Bengkel Resmi

Sekedar tambahan informasi, sebagian besar motor penggerak di mobil listrik baterai mengandung material REE seperti senyawa murni neodymium dan dysprosium.

Baca Juga:
Sambut Libur Lebaran, Toyota Siapkan 310 Titik Layanan Siaga Selama Momen Idul Fitri 2024

(sumber: Nissan)

Nissan mengurangi pemakaian material REE karena selain menimbulkan dampak lingkungan dari aktifitas penambangan, juga untuk antisipasi fluktuasi harga dari pergeseran keseimbangan antara penawaran dan permintaan.

Selama ini Nissan mendaur ulang REE dengan menghilangkan magnet dari motor yang tidak memenuhi standar produksi dan mengembalikannya ke pemasok, termasuk pembongkaran dan pelepasan manual.

Oleh karena itu Nissan membuat prosesnya lebih sederhana dan lebih ekonomis, karena penting untuk mencapai peningkatan daur ulang di masa depan.

(sumber: Nissan)

Seperti bahan karburasi dan besi kasar ditambahkan ke motor, yang kemudian dipanaskan hingga setidaknya 1.400 C dan mulai meleleh. Kemudian besi oksida ditambahkan untuk mengoksidasi REE dalam campuran cair.

Sejumlah kecil fluks berbasis borat, yang mampu melarutkan oksida material langka bahkan pada suhu rendah dan sangat efisien memulihkan REE, ditambahkan ke dalam campuran cair.

Campuran tersebut memisahkan menjadi dua lapisan cair, dengan lapisan oksida cair berupa ampas bijih yang mengandung REE mengambang ke atas, dan lapisan paduan besi-karbon (Fe-C) kepadatan tinggi tenggelam ke bawah.

Pengujian tersebut menunjukkan bahwa proses ini dapat memulihkan 98% REE. Metode ini juga mengurangi proses pemulihan dan waktu kerja sekitar 50% karena tidak perlu menghilangkan medan magnet, atau melepas dan membongkarnya.

Ke depan, Nissan dan Waseda University akan melanjutkan pengujian fasilitas skala besar mereka dengan tujuan mengembangkan aplikasi praktis, dan Nissan akan mengumpulkan motor dari kendaraan listrik yang didaur ulang dan terus mengembangkan sistem daur ulangnya.

(Joule)