Insentif PPnBM Terbukti Dongkrak Angka Penjualan Toyota, Model ini Jadi Kontributornya

  • Oleh : Julfikri

Jum'at, 15/Apr/2022 14:55 WIB
Lini Toyota yang mendapat insentif PPnBM, All-New Avanza (kiri) dan Raize (kanan) Lini Toyota yang mendapat insentif PPnBM, All-New Avanza (kiri) dan Raize (kanan)

SoundandMachine.com (Jakarta) - PT Toyota-Astra Motor (TAM) berhasil meningkatkan penjualan sebesar 34,1 persen, setelah mencetak total penjualan sebesar 33.344 unit di bulan Maret 2022, dibandingkan capaian bulan sebelumnya yang sebesar 24.865 unit.

Menurut TAM, pertumbuhan ini salah satunya didorong oleh kebijakan relaksasi penerapan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBm) yang telah diberlakukan sejak Januari 2022 lalu.

Baca Juga:
Sambut Libur Lebaran, Toyota Siapkan 310 Titik Layanan Siaga Selama Momen Idul Fitri 2024

“Seiring semakin membaiknya proses pemulihan perekonomian nasional dan daya beli masyarakat, serta dukungan kebijakan pemerintah yang kondusif memberi dampak positif terhadap kinerja penjualan industri otomotif, termasuk Toyota.” buka Henry Tanoto, Vice President PT. TAM dalam keterangan resminya (14/4/2022).

Dengan capaian pada Maret tersebut, secara keseluruhan atau sepanjang tiga bulan pertama 2022, total penjualan whole sales Toyota sudah mencapai 81.095 unit atau naik 41,2% dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar 57.435 unit.

Baca Juga:
Ramaikan Segmen Small SUV, Chery Tiggo 5X Sodorkan Fitur Melimpah Tampilan Wah

Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan rata-rata industri sebesar 33,6% yaitu dari 187.026 unit menjadi 263.822 unit.

Sebagian besar dari peningkatan penjualan pada Maret berasal dari line up yang mendapat insentif PPnBM dengan total whole sales 10.383 atau naik 56,1% dari 6.650 unit pada Februari.

Baca Juga:
Dari Penjualan Hingga Kesiapan Mudik 2024, Toyota Semakin Jagokan Kendaraan Elektrifikasi

All New Avanza sebagai lini yang mendapat insentif, tercatat mengalami lonjakan penjualan yang sangat signifikan karena, angka penjualannya naik menjadi lebih tiga kali lipat, tepatnya 227% dari 1.552 unit pada Februari menjadi 5.088 unit pada Maret.

Jika diakumulasi dengan saudaranya Veloz, Avanza menyumbang sebanyak 23.194 unit. Ini lebih tinggi dari pencapaian tahun sebelumnya di periode yang sama, mencatat angka 12.080, meningkat hampir dua kali lipat atau mencatatkan market share lebih dari 41% di segment Low MPV.

“Angka-angka itu membuktikan bahwa insentif PPnBM sangat positif bagi proses pemulihan daya beli masyarakat dan juga industri otomotif. Semua ini tentu akan bermuara pada percepatan proses pemulihan ekonomi secara keseluruhan,” jelas Henry.

Raize, lini yang mendapat insentif PPnBM dari sejak diluncurkan pada 2021 silam, penjualan retail nya tumbuh positif sebesar 97,84% dari 139 unit menjadi 275 unit pada periode Februari - Maret 2022.

“Kami berharap, trend ini akan terus berlanjut sehingga dapat membantu berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi serta memenuhi kebutuhan mobilitas pelanggan,” ungkap Henry.

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memberlakukan PPnBm masih berada dalam koridor penanganan pandemi Covid-19 dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional.

Untuk regulasi PPnBM di tahun 2022, mobil tersebut harus memiliki kandungan lokal sebanyak 80%, kapasitas mesin maksimal 1.500 cc, dan harga jual antara Rp. 200-250 juta.

(Joule)