Auto Trade, Importir Mobil CBU yang Konsisten Fokus di Mobil Premium Merek Jepang

  • Oleh : Julfikri

Selasa, 12/Jul/2022 17:05 WIB
Showroom importir umum Auto Trade yang lebih fokus ke mobil mewah bermerk Jepang, ditengah dominasi pabrikan Eropa atau Amerika. Showroom importir umum Auto Trade yang lebih fokus ke mobil mewah bermerk Jepang, ditengah dominasi pabrikan Eropa atau Amerika.

SoundandMachine.com (Jakarta) – Sejumlah importir mobil CBU (Completely Built Up) atau biasa disebut importir umum (IU) yang berada di wilayah Jabodetabek semakin melirik mobil merek Jepang, meskipun merk Eropa dan Amerika masih terlihat menonjol dari segi popularitas.

Namun ada satu IU yang konsisten lebih fokus di mobil merek Jepang sejak lama, yaitu Auto Trade yang berada di daerah Bursa Otomotif Sunter, Sunter, Jakarta Utara.

Baca Juga:
Semakin Gencar, Pabrikan Otomotif BYD Akan Buka Dealer Baru di Pondok Indah Jakarta Selatan

“Dari dulu emang pasarnya mobil Jepang diantara CBU lain beberapa mobil Eropa, sportscar. Kenapa kita Jepang karena cuma kita aja banyaknya yang Jepang.” buka Dave Chiank, Sales Manager Auto Trade kepada SoundandMachine.com di gerainya (25/5/2022).

Meski kebanyakan IU di Jabodetabek lebih fokus di mobil mewah merek Eropa atau Amerika, Auto Trade tetap konsisten di merek Jepang dan pasarnya masih tinggi, meskipun tidak sampai mendominasi seperti di era 2000-an, termasuk dalam kondisi pandemi Covid-19 sekalipun.

Baca Juga:
Kedua di Asia Tenggara, Indonesia Akan Jadi Basis Perakitan Mobil Listrik GAC Aion

“(pasarnya) Tetap banyak. Kebetulan kayak kemarin selama pandemi juga kalau di kita gak terlalu ngefek. Mungkin orang-orang yang menengah ke atas, pandemi gak bisa keluar negeri jadi jajannya pada ke mobil. Unit-unit di sini pada laku, kita masih ada beberapa indenan.” jelas Dave.

Baca Juga:
Pabrikan Vietnam VinFast Berlakukan Sistem Sewa Baterai Kendaraan Listrik. Ini Keuntungannya

Mobil merek Jepang yang biasa dimasukkan oleh Auto Trade adalah Toyota Alphard dan Vellfire. Duo MPV mewah tersebut masuk dalam lini agen pemegang merk (APM) Toyota, akan tetapi di IU pasarnya masih ada karena spesifikasi yang lebih disukai para pelanggannya, yaitu Jepang.

“Kalau orang kaya yang dulunya pakai mobil CBU (sebutan lumrah mobil IU), pasti balik lagi. Mereka yang pada ngasih info ke kita, dari suspensi beda, kedapnya beda, eksterior pun beda.” ungkap pria yang bekerja di IU sejak era 2000-an tersebut.

Selain Alphard dan Vellfire, Auto Trade juga biasa memasukkan Toyota Land Cruiser Prado yang notabene tidak masuk dalam lini APM Toyota. Dari situlah Auto Trade menunjukkan kansnya sebagai IU.

“Sampe sekarang kita masih kewalahan cari barangnya. Banyak banget. Kita main di Prado itu soalnya mobil-mobil dinas itu kan rata-rata pakenya Land Cruiser Prado, kayak polda, bupati, anggarannya dimasukin ke Prado. Di (APM) Toyota sendiri gak masukin,” jawab Dave.

Auto Trade juga merupakan salah satu IU pertama yang memasukkan unit Toyota Harrier terbaru, sebelum IU lain mulai ramai melirik SUV Toyota tersebut, tepatnya sejak tahun 2021.

“Awal-awal tahun lalu luar biasa, berkat bantuan dari media, diangkat, rame banget.” ungkap Dave.

Namun belum lama Auto Trade juga memasukkan kei-car yang ramai dibicarakan, yaitu Honda N-BOX. Ketika hadir di showroom-nya, lebih dari separuh unit yang dimasukkan sudah terjual hingga akhirnya terjual habis.

“Wah itu gila sih, gua pribadi gak nyangka bisa serame itu, bahkan total kita masukin 13 unit, yang udah laku itu 9.” ujar Dave.

Tidak hanya menjual mobil, Auto Trade juga memberikan solusi dalam layanan purna jual. Seperti ketika mengatasi absennya in-car entertainment yang lumrah di mobil berspesifikasi Jepang ketika masuk ke Indonesia, Auto Trade menggandeng gerai Dharma Audio untuk suplai head unit-nya.

Ada yang berminat? (Joule)