Waduh! Daihatsu Akui Manipulasi Bodi Toyota All-New Agya dan Vios untuk Hasil Crash Test

  • Oleh : redaksi

Senin, 01/Mei/2023 18:00 WIB
Produk hasil pengembangan Daihatsu yang dilakukan uji tabrak. (sumber: ASEAN NCAP) Produk hasil pengembangan Daihatsu yang dilakukan uji tabrak. (sumber: ASEAN NCAP)

SoundandMachine.com (Jepang) - Produsen otomotif terus mengembangkan rancang bangun atau platform di lini terbaru mereka, salah satunya untuk tingkat keselamatan yang lebih baik, terutama ketika terjadi benturan.

Baca Juga:
Layani Pelanggan Selama Libur Lebaran 2024, Daihatsu Buka 8 Posko Siaga dan 71 Bengkel Resmi

(sumber: ASEAN NCAP)

Namun baru-baru ini, melalui keterangan resminya, Daihatsu Motor Co. Ltd. mengakui bahwa pihaknya telah memanipulasi lini yang dikembangkan oleh timnya untuk pengajuan persetujuan uji tabrak (crash test) di bagian samping kendaraan.

Baca Juga:
Sambut Libur Lebaran, Toyota Siapkan 310 Titik Layanan Siaga Selama Momen Idul Fitri 2024

“Daihatsu telah mengkonfirmasi bahwa dalam tes tabrakan samping kendaraan, lapisan dalam pintu kabin depan dimodifikasi secara tidak benar, sehingga terdapat pelanggaran prosedur dalam metode pengujian tabrakan samping.” tulis Daihatsu dalam keterangan resminya (28/4/2023).

Baca Juga:
Khusus Libur Lebaran 2024, Suzuki Adakan Posko Perbaikan dan Layanan Bengkel Resmi 24 Jam

Ironisnya, Daihatsu melakukan manipulasi tersebut di lini keluaran terbarunya yang sudah mengusung platform Daihatsu New Global Architecture (DNGA) dan baru-baru ini diluncurkan ke Indonesia.

(sumber: Daihatsu)

Adapun lini yang dikonfirmasi telah dilakukan manipulasi untuk pengajuan persetujuan crash test tersebut antara lain Toyota Yaris Ativ atau Toyota Vios untuk pasar Indonesia, Toyota All-New Agya, dan Perodua All-New Axia.

(sumber: ASEAN NCAP)

Untuk All-New Axia yang mendapat rating bintang 5 ASEAN NCAP, hasil crash test tabrakan samping menunjukkan bahwa perlindungan kepala mendapat nilai tertinggi, sementara badan berada di dua tingkat di bawahnya dan pinggul satu tingkat di bawahnya. 

Hasil crash tersebut tertulis bahwa tidak ada modifikasi tambahan, namun Daihatsu pada akhirnya mengakui bahwa mobil tersebut ada modifikasi yang menyalahi aturan dalam program crash test.

“Pelanggan yang menggunakan model ini tidak perlu melakukan tindakan apa pun untuk melanjutkan penggunaan.” jelas Daihatsu.

Tim internal Daihatsu juga melakukan investigasi untuk model yang sedang dalam pengembangan.

Daihatsu menjalankan seluruh prosesnya, mulai dari pengembangan hingga lulus tes sertifikasi yang diperlukan, berdasarkan perjanjian pasokan OEM dan perjanjian pengembangan bersama antara Toyota Motor Corporation (Toyota) dan Daihatsu.

Untuk produk yang memakai nama Toyota, dilanjutkan dengan mengajukan permohonan persetujuan jenis kendaraan dari pihak berwenang, kemudian menjual dengan mereknya setelah menerima persetujuan yang diperlukan.

Setelah ditemukan, Daihatsu akan segera melaporkan dan mengkonsultasikan dengan otoritas inspeksi dan sertifikasi, serta menangguhkan pengiriman produk ke negara tertentu atas persetujuan setelah berdiskusi dengan Toyota sebagai perusahaan induk.

“Kami akan berusaha untuk melanjutkan pengiriman kendaraan yang pengirimannya akan ditangguhkan, sambil menerima panduan dari otoritas inspeksi dan sertifikasi.” tambah Daihatsu. 

Saat melaporkan dan berkonsultasi dengan otoritas inspeksi dan sertifikasi, Daihatsu telah mengkonfirmasi dan melaporkan bahwa hal itu sesuai dengan undang-undang dan peraturan dalam pengujian ulang internal menggunakan suku cadang yang sesuai.

“Di masa mendatang, kami akan menguji ulang di hadapan otoritas inspeksi dan sertifikasi, dan jika dipastikan bahwa kinerja dampak samping sesuai dengan peraturan, kami akan melanjutkan pengiriman.” jelas Daihatsu.

Tim Daihatsu telah membentuk komite pihak ketiga yang independen untuk menjelaskan detail masalah ini, menganalisis akar permasalahan, dan menyusun langkah-langkah untuk mencegah terulangnya masalah tersebut, selain komite investigasi internalnya. (Tim Redaksi)