Oleh : Julfikri
SoundandMachine.com (Jepang) - Nissan Motor Co., Ltd. (Nissan) telah resmi menghentikan produksi sportscar flagship-nya yaitu Nissan GT-R, setelah dikonfirmasi melalui website resmi Jepang yaitu https://www3.nissan.co.jp/.
“Kami sudah menerima pesanan untuk GT-R dan kami sudah mengakhiri penerimaan pemesanan dalam kuantitas yang direncanakan.” tulis Nissan dalam website resminya (3/25).
Baca Juga:
Kualitas Kelas Dunia, Begini Spesifikasi Suzuki Fronx untuk Pasar Otomotif India
(sumber: Nissan)
Baca Juga:
Rayakan 30 Tahun di Indonesia, V-Kool Luncurkan Sepatu Custom Edisi Terbatas
Nissan merilis GT-R pada tahun 2007 sebagai penerus dari lini kendaraan performa tinggi Nissan Skyline GT-R dan melepas nama ‘Skyline’.
Meski sudah tidak lagi memakai nama ‘Skyline’, beberapa elemennya masih ada di GT-R, mulai dari desain hingga penamaan sasis, yaitu ‘R35’.
Baca Juga:
Tampilkan Teaser Siluet Rangka, Ini Dia Mobil Baru Suzuki yang Akan Diluncurkan
Huruf ‘R’ di depan awalnya menandakan bahwa mobil tersebut memakai mesin RB series ketika masih memakai nama ‘Skyline’, namun Nissan memakaikan itu ke GT-R sebagai tanda penerus Skyline GT-R, meskipun mesinnya diawali dengan huruf ‘V’ yaitu VR38DETT.
Kehadiran GT-R termasuk fenomenal karena kemampuan berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam berada di rentang 3-4 detik dan mengitari sirkuit Nurburgring dalam waktu 7 menit 38,54 detik mengalahkan Porsche 911 Turbo, dengan harga separuhnya.
Sebagai perbandingan, GT-R pada tahun 2007 dibanderol mulai dari harga 7.770.000 Yen, sementara Porsche 911 Turbo untuk pasar Jepang dibanderol mulai dari 18.160.000 Yen.
Ketika pertama diluncurkan, GT-R mengusung mesin 3.800 cc twin-turbo V6 bertenaga 480 PS di 6.400 rpm dan torsi 588 Nm di 3.200-5.200 rpm.
Selama memproduksi GT-R dari tahun 2007 hingga 2025, Nissan hanya memberikan perubahan minor, sehingga masih berada di generasi yang sama dan itulah sebabnya tetap diberi nama ‘R35’ pada sasisnya.
(sumber: Nissan)
Mulai tahun 2011, GT-R mengalami perubahan minor dengan perubahan eksterior dan peningkatan tenaga mesin menjadi 530 PS.
Sekedar informasi tambahan, di perubahan minor ini GT-R pernah beredar di Indonesia secara resmi pada tahun 2013 hingga 2016 dengan sistem by order.
(sumber: Nissan)
Berikutnya pada tahun 2017, GT-R mendapat perubahan yang lebih menyeluruh karena selain eksterior, interior juga berbeda terutama dasbornya. Begitu juga tenaga mesin yang ditingkatkan menjadi 570 PS.
(sumber: Nissan)
2023 menjadi tahun terakhir bagi Nissan dalam memberikan perubahan minor untuk GT-R, salah satunya perubahan eksterior yang terfokus pada peningkatan aerodinamika.
18 tahun diproduksi, GT-R R35 menjadi sportscar Jepang dengan masa produksi terpanjang untuk satu generasinya.
Dihentikannya produksi GT-R bukan hal baru bagi Nissan, karena pernah hiatus pada tahun 1973 ke 1989 karena krisis minyak pada tahun 1973 yang memberi dampak pada permintaan, dan juga 2002 ke 2007 untuk pembuatan GT-R R35.
Ketika Skyline GT-R R34 keluaran 1999-2002 masih diproduksi, Nissan sendiri berada di ambang kebangkrutan pada tahun 1999, sebelum akhirnya dipimpin oleh Carlos Ghosn, kemudian membuat pernyataan bahwa GT-R memiliki penerus hingga terwujud di tahun 2007.
Itu berarti masih ada peluang bahwa GT-R akan dihadirkan kembali, meskipun belum diketahui persis versi produksinya seperti apa. Hanya saja apakah GT-R akan hadir kembali atau tidak sangat tergantung pada siapa yang memimpin Nissan. (Joule)