Oleh : Febri
Soundandmachine.com (Jakarta) - Dalam segmen upgrade di kanal YouTube : Sound and Machine kolaborasi dengan Permaisuri Ban Jakarta sejak tahun 2020, kami mencoba memberikan rekomendasi sekaligus inspirasi ganti pelek pada BYD Atto 1.
Momen ini sekaligus menjadi opsi personalisasi perdana untiuk BYD Atto 1 yang dilakukan upgrade pelek aftermarket di Permaisuri Ban,
Baca Juga:
Dukung Transisi Energi Nasional, BYD Hadirkan Solusi Mobilitas Listrik di IISF 2025
Ada dua model pelek yang berbeda dicoba, satu fokus pada tampilan elegan dan light weight, model satunya lagi memberi karakter sporty dengan aksen warna, tanpa mengorbankan kenyamanan harian.
Baca Juga:
Komparasi dengan Mobil Bensin, Biaya Kepemilikan ATTO 1 Lebih Hemat Hingga 25%

Secara pabrikan, Atto 1 memang hadir dengan pelek standar diameter 16 dengan balutan ban 185/55 yang secara fitment sudah nyaman untuk berkendara di wilayah perkotaan.
Baca Juga:
Hadir di GIIAS Bandung 2025, BYD ATTO 1 Dapat Antusias Tinggi dari Pengunjung
Tim Permaisuri Ban kemudian memasang dua paket pelek untuk menunjukkan opsi modifikasi yang aman dan plug-and-play, pelek Konig Flow-Form 17 inci (finish polis / machining).
Spesifikasinya adalah pelek 17 inci lebar 8, dipadankan dengan ukuran ban 205/45-17. Tampilan pelek seketika memberikan tampilan lebih nyala dan lebih 'keluar' pada layer-nya, sehingga tetap menjaga keseimbangan antara estetika dan kenyamanan.

Eric, komandan Tim Permaisuri ban menekankan bahwa pilihan ini aman untuk penggunaan sehari-hari dan tidak memerlukan modifikasi bodi. Fitment dikatakan langsung plug-and-play, PCD 4×100, tidak mentok dan tidak perlu tambahan spacer.
Berikutnya dicoba untuk memasangkan OZ Racing Ultra Leggera (18 inci). Kali ini pelek hadir dengan tema varian sporty dengan aksen merah.
Tampilan yang terlihat adalah desain sporty ala supercar Italia dengan aksen merah (Rosso) yang menonjolkan bahasa desain BYD Atto 1.

Meski naik dua inci dari standar, Tim Permaisuri mencatatkan bahwa berat total pelek + ban tetap mendekati bobot roda standar.
Hasil penimbangan menunjukkan angka yang setara dengan kombinasi pabrikan (sekitar 16,9 kg untuk satu set pelek + ban dalam percobaan).
Ini penting untuk mobil EV karena bobot pelek mempengaruhi konsumsi baterai dan handling. Eric menjelaskan latar pilihan estetika dan teknis untuk satu opsi.
“Jadi begini ukurannya kalau kita ngomong ukurannya 17 inci. Tapi kenapa saya pilihkan ini? Karena supaya suasana beda aja. Oh, karena kebanyakan rata-rata orang tuh kepenginnya serba hitam-hitam. Cuman kalau kita buat syuting juga kayaknya hitam-hitam kurang kelihatan kan. Kita coba sesuatu yang berbeda dengan warnanya ini polish. Jadi kan nyala ya, bagus ya,” senyumnya.

Tim Permaisuri Ban juga menegaskan beberapa poin penting bagi pemilik Atto 1 yang ingin upgrade pelek, diantaranya adalah perhitungan diameter total ban agar berada dalam toleransi +/-5% dari standar dan pastikan load index ban sesuai supaya tidak berdampak signifikan pada jarak tempuh EV.
Upgrade pertama BYD Atto 1 oleh Permaisuri Ban membuktikan bahwa crossover listrik entry-level ini punya ruang besar untuk personalisasi, dari opsi pelek 17-inci flow-form yang menjaga bobot dan estetika, hingga 18-inci Ultra Leggera yang memberi tampilan sporty lebih berani.
Keduanya terpasang dengan prinsip plug-and-play dan tanpa modifikasi bodi, namun pemilik EV harus tetap cermat pada pilihan pelek dan ban karena pengaruhnya terhadap bobot dan efisiensi baterai. (Febri)