Oleh : Febri
Soundandmachine.com (Semarang) - PT BYD Motor Indonesia menggelar test drive lintas kota untuk membuktikan keandalan BYD Atto 1.
Baca Juga:
Kapal Raksasa BYD Explorer No.1 Sandar di Indonesia, ATTO 1 Siap Dikirim ke Konsumen
Rute Jogja – Solo – Semarang dengan total jarak 161 km ditempuh dengan kondisi baterai penuh 100%, dan setibanya di Semarang masih tersisa 51% daya baterai.
Baca Juga:
Dukung Transisi Energi Nasional, BYD Hadirkan Solusi Mobilitas Listrik di IISF 2025
“Perjalanan test drive BYD ATTO 1 dari Yogyakarta - Semarang melalui kota Solo menjadi momen penting untuk membuktikan secara langsung keandalan, kenyamanan, dan inovasi teknologinya di berbagai kondisi jalan nyata.,” ujar Luther Panjaitan, Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia.
Baca Juga:
Mazda Power Drive 2025 Siap Digelar, Model Unggulan Terbaru Bisa Dicoba
Selain membuktikan efisiensi daya, perjalanan ini juga menjadi momentum untuk membandingkan biaya operasional mobil listrik dengan mobil berbahan bakar bensin.
Berdasarkan data perhitungan biaya kepemilikan lima tahun, mobil konvensional ICE (Pertalite, konsumsi 20 km/liter, harga Rp 10.000/liter) membutuhkan biaya operasional dan perawatan hingga Rp 61 juta, ditambah harga mobil rata-rata Rp 225,6 juta, sehingga totalnya mencapai Rp 286,6 juta.

Pengisian Daya di SPKLU
Sebaliknya, BYD Atto 1 menawarkan penghematan signifikan. Dengan skema pengisian di SPKLU, biaya kepemilikan lima tahun untuk varian Premium adalah Rp 266,6 juta, sementara varian Dynamic Rp 226,6 juta.
Pengisian Daya di Rumah
Lebih efisien lagi bila menggunakan home charging, biaya lima tahun untuk varian Premium hanya Rp 255 juta, sedangkan Dynamic Rp 215 juta. Artinya, pengguna bisa berhemat hingga 25% dibandingkan mobil berbahan bakar bensin, tergantung skema pengisian dan tipe yang dipilih.
Jika dibandingkan secara langsung, konsumsi energi harian mobil bensin ICE (40 km per hari) membutuhkan sekitar Rp 20.000. Sementara Atto 1 dengan SPKLU hanya Rp 14.411 per hari, dan jauh lebih rendah lagi bila memakai home charging yang hanya Rp 7.929 per hari.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa secara harian, Atto 1 dengan home charging bisa beroperasi dengan biaya kurang dari separuh mobil bensin, sekaligus lebih praktis untuk kebutuhan penggunaan rutin.

Tambahan lainnya, efisiensi ini tidak hanya dilihat dari sisi angka biaya, tetapi juga dari kemudahan penggunaan sehari-hari. Dengan konsumsi energi 7,3 km/kWh, Atto 1 terbukti cukup irit untuk kebutuhan jarak harian 40 km.
Infrastruktur charging yang semakin berkembang di perkotaan serta dukungan jaringan dealer BYD di berbagai kota membuat perencanaan perjalanan semakin praktis, sehingga pengguna tidak hanya mendapatkan biaya lebih rendah tetapi juga kenyamanan lebih modern.

Hasil test drive membuktikan bahwa BYD Atto 1 tidak hanya unggul dari sisi efisiensi energi, tetapi juga menghadirkan keunggulan biaya operasional yang signifikan.
Dengan perbandingan total biaya kepemilikan lima tahun, Atto 1 menghadirkan solusi mobilitas yang lebih hemat, modern, dan ramah lingkungan bagi pengguna perkotaan maupun perjalanan antarkota singkat.
Mobil listrik ini benar-benar menghadirkan value nyata bagi masyarakat Indonesia yang mulai mempertimbangkan peralihan dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. (Febri)