Honda Civic Estilo, Keseimbangan Modifikasi Gaya Kanjo!

  • Oleh :

Rabu, 08/Jul/2020 13:07 WIB


Soundandmachine.com (Tangerang) - Ketika kita mendengar Honda Civic Estilo, setidaknya ada 2 kemungkinan, orisinilan semenjak bahannya di Indonesia semakin langka, dan modifikasi mulai dari modifikasi ringan, engine swap, sampai pemakaian balap.

Namun Honda Civic Estilo milik Ernest benar-benar berada di tengah-tengah pakem Estilo di Indonesia, termasuk aspek keseimbangan dalam modifikasi gaya Kanjo-nya atau gaya modifikasi para antusias otomotif di Jepang dengan Honda Civic-nya untuk balapan di jalan tol lingkar Osaka.

Baca Juga:
Semakin Gencar, Pabrikan Otomotif BYD Akan Buka Dealer Baru di Pondok Indah Jakarta Selatan

Gaya modifikasi Kanjo memang cukup mainstream bagi Estilo namun Ernest menawarkan sesuatu yang berbeda, makanya Ernest memakai front Lip dan over fender bermerk J`s Racing bermaterial karbon namun dicat sewarna bodi. Sebelumnya Ernest membiarkan over fender-nya tidak dicat sama sekali namun pada akhirnya dicat dengan alasan terlalu ramai, kecuali kap mesin Spoon style yang dibiarkan karbon.

"Gua suka simpel." ujar Ernest

Baca Juga:
Kedua di Asia Tenggara, Indonesia Akan Jadi Basis Perakitan Mobil Listrik GAC Aion

Spoiler PST Vibes yang cocok dengan gaya Kanjo setidaknya menunjukkan sisi Indonesia Estilo Ernest semenjak PST Vibes merupakan produk Indonesia dan spoiler tersebut bisa diatur sudutnya yang akan berpengaruh pada downforce. Begitu juga diffuser yang custom sendiri memakai 3D print dan Ernest jualan diffusernya.

Pelek Rota Slipstream yang disebut-sebut sebagai replika Spoon, Ernest punya alasan menarik untuk memakainya semenjak pelek tersebut dulunya di tangan Rio SB. Waktu itu Rio SB sudah memakai pelek tersebut di beragam mobil modifnya, termasuk Honda Jazz-nya yang sempat dipasang turbo bertenaga sekitar 315 hp sampai dilepas, dan pernah dipakai sehari-hari juga.

Baca Juga:
Pabrikan Vietnam VinFast Berlakukan Sistem Sewa Baterai Kendaraan Listrik. Ini Keuntungannya

"Ngambilnya waktu itu langsung ke Rota-nya. Waktu itu spek segitu (15 x 8 inci) harganya cukup tinggilah bisa dibilang. Awalnya ga mau lepas, dia lepas ke gua karena udah nyari lagi. Lu boleh coba cari Rota Slipstream 15 x 8 ET 35, sekarang susah dapet. Makanya gue naksir banget.`" ujar Ernest

Ernest enggan memakai pelek Spoon asli karena kurang bersahabat dengan jalanan Jakarta, terlebih semenjak dirancang untuk pemakaian sirkuit dengan aspal mulus, sehingga sayang kalau sampai terkena lubang.

Pelek tersebut dibalut ban Advan Neova AD08R 205/50 R15 untuk depan dan 195/50 R15 untuk belakang dengan rem standar namun brake pad-nya Endless agar memiliki daya cengkram yang lebih baik.

Warna orange terlihat pas dengan gaya sporti Estilo Ernest dan menariknya warna orange yang satu kode dengan McLaren buatan Spies Hecker.

"Kalo Spoon udah terlalu mainstream, gua ngejar J`s Racing belum ada yang pake." ujarnya

Interior terlihat seimbang antara aspek racing Kanjo dari roll cage custom 6 titik bolt-on eks Estilo balap di Sentul dan aspek pemakaian harian dengan sejumlah parts OEM yang terpasang di Estilo Ernest dan kita tahu parts OEM dirancang untuk pemakaian jalanan.

Parts OEM tersebut antara lain Recaro dari Toyota Altezza, setir dari Honda NSX, dan bahan trimming dari Civic Type R EK9. Menariknya pemakaian jok Recaro dan rel dari EK9 membuat eye level setelannya tinggi bahkan sampai bisa melihat kap mesin.

Meski memakai mobil lawas, Estilo Ernest tetap update dengan sejumlah pemakaian parts layaknya mobil zaman sekarang seperti kamera mundur dengan head unit Pioneer dan lebih menariknya HUD di dekat speedometer Civic JDM-nya.

"Modal GPS doang. Toh ngeliatnya speed juga dan gua sukanya akurat karena GPS, persis kayak speedo gua. Speedo itu kan gak akan akurat kalo pelek kita lebih dari standar ring-nya. Kalo gua kan ringnya 15 sama kayak standarnya." ujar Ernest.

Meski berpengalaman engine swap di Honda Prelude tidak membuat Ernest engine swap Estilo seperti pemilik Estilo pada umumnya. Mesin tetap standar D16A namun dengan modifikasi ringan seperti porting polish, selang Mugen, air filter Simota, dan knalpot Spoon.

Ground clearance terlihat ramah dengan kondisi jalanan Jakarta dan sekitarnya namun itu dengan coilover Mine`s yang terpasang dengan setelan paling pendek. Kemampuannya tentu tidak diragukan lagi dan terbukti ketika Ernest menikung cepat dari "narik" di perempatan lampu merah Estilo-nya mampu menikung layaknya sebuah go-kart.

"Dari review yang gua baca, dia yang punya Mine`s ini suka sama basic-nya EG (kode sasis Estilo pasar Jepang), chassis-nya EG itu fun to drive tapi standanya limbung banget makanya dia develop." ujar Ernest. "Toh dia tau hype-nya di Jepang Estilo itu hype-nya gak ada matinya dan worldwide." tambahnya.

Artinya setelan kaki-kaki seperti ini selain bisa menikung dengan cepat tanpa limbung, juga masih pas dengan kondisi jalanan Jakarta dan sekitarnya seperti bidang miring dan speed bump. Waktu datang ke titik kumpul, keluar-masuk titik kumpul di M Three Coffee dengan bidang miring masih bisa dilewati Estilo Ernest dengan mudah.

Kami sempat mencoba ketika memarkirkan Estilo ke arah tembok dalam sesi pemotretan. Injakan kopling masih user friendly, begitu juga pengoperasian transmisi manual short shifter K-Tuned-nya, dan ketika setir diputar tidak terasa gesrot sama sekali layaknya mobil standar padahal lebar peleknya 8 inci. (Joule)

Tags :