Situasi Ketidakpastian Akibat Pandemi Covid-19, Jual-Beli Mobil Bekas Melonjak

  • Oleh : Julfikri

Selasa, 15/Des/2020 20:05 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta), 15 Desember 2020 – Situasi penuh ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 justru menyebabkan terjadinya lonjakan jual beli mobil bekas.

 

Baca Juga:
Semakin Gencar, Pabrikan Otomotif BYD Akan Buka Dealer Baru di Pondok Indah Jakarta Selatan

Dimulai dari mengubah cara individu beraktivitas, berdasarkan riset HSBC Global Research, 90% responden Indonesia memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai alat transportasi agar terhindar dari virus Covid-19, di antaranya mobil bekas.

 

Baca Juga:
Kedua di Asia Tenggara, Indonesia Akan Jadi Basis Perakitan Mobil Listrik GAC Aion

Salah satu cara yang bisa menjawab tantangan tersebut adalah oleh inovasi jual-beli mobil secara digital seperti yang dilakukan oleh CARRO, portal jual beli mobil bekas terbesar di Asia Tenggara sekaligus pelopor transformasi digital pada industri otomotif.

 

Baca Juga:
Pabrikan Vietnam VinFast Berlakukan Sistem Sewa Baterai Kendaraan Listrik. Ini Keuntungannya

“​Inilah mengapa kami terus berinovasi dan menempatkan teknologi sebagai yang terdepan dalam bisnis kami​,” buka Aditya Lesmana, Co-Founder CARRO​.

 

Terlepas dari soal kendala industri otomotif akibat pandemi COVID-19, saat ini sudah terlihat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa penjualan mobil akan mulai pulih kembali dan diprediksi akan meningkat hingga 38,7% atau setara dengan 843.000 unit pada tahun 2021.

 

Semenjak pandemi yang membuat masyarakat relatif memilih bertransaksi secara online, setidaknya industri otomotif perlu melakukan transformasi digital seperti CARRO agar dapat memenuhi permintaan pelanggan di era digital ini dan itupun terbukti.

 

​“Selama pandemi COVID-19, CARRO sendiri telah mengalami lonjakan permintaan sebesar 600% untuk mobil bekas bersertifikat yang dapat diuji coba dari rumah dan dibeli secara online,” ​ucap Aditya Lesmana, Co-Founder CARRO​.

 

Hendra Noor Saleh, pengamat otomotif sekaligus Presiden Direktur Dyandra Promosindo, juga menanggapi betapa perlunya industri otomotif melakukan transformasi digital.

 

“​Di tengah tekanan yang diakibatkan pandemic COVID-19, industri otomotif harus bergerak cepat dan bertransformasi secara digital.” ungkap Hendra Noor Saleh, Pengamat otomotif sekaligus Presiden Direktur Dyandra Promosindo.

 

Tentu tidak semata digital, tetapi juga harus diimbangi dengan layanan yang mengarah kepada solusi inovatif bagi pelanggan untuk dapat membeli mobil bekas dengan aman dan nyaman langsung dari rumah mereka masing-masing atau melalui aplikasi e-commerce.

 

Kode QR yang dapat di-scan ​oleh pelanggan membuatnya dapat melihat semua informasi kendaraan baik kondisi, fitur, histori, serta hasil inspeksi pada 150 titik, hingga informasi harga dan opsi pembayaran.

 

Selain itu, pelanggan dapat melakukan ​test drive dan membeli mobil secara online tanpa harus melakukan kontak fisik atau bertemu secara langsung dengan penjual.

 

Mereka hanya perlu memilih kendaraan sesuai dengan keinginan, dan CARRO akan mengirimkan mobil langsung ke rumah konsumen.

 

Tidak kalah penting, semua mobil yang dijual juga seyogyanya dijamin bebas banjir, bebas kecelakaan, bukan mobil curian, odometer asli, dan dilengkapi dengan riwayat servis serta dokumen dan surat-surat lengkap.

 

“Melalui penerapan teknologi akan muncul kekuatan baru bagi industri otomotif terutama dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan dan interaksi dengan konsumen​,” tambah Hendra.

 

(Joule)