Mengenal Sportscar Klasik Honda S800 yang Bersejarah

  • Oleh : Julfikri

Selasa, 18/Mei/2021 16:11 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta) – Baru-baru ini PT. Honda Prospect Motor (HPM) memajang sportscar klasik yaitu Honda S800 di Dreams Cafe, Senayan Park, Jakarta.

Baca Juga:
Generasi Terbaru Honda Accord Resmi Meluncur, Tampilan Kian Sporty dengan Teknologi Terkini

HPM tidak memiliki alasan spesifik mengapa memajang S800 di Dreams Cafe dan anehnya tidak ada stagger atau apapun yang menjelaskan sportscar tersebut ketika kami berkunjung pada tanggal 16 Mei 2021, padahal termasuk mobil yang bersejarah bagi Honda secara global.

Namun kawan SoundandMachine jangan khawatir karena kami akan mengulas lebih dalam seluk beluk S800.

Baca Juga:
Prototipenya Jadi Riset Mobil Listrik di Indonesia, Honda N-Van Mulai Dijual Tahun 2024

Honda S500 (sumber: Honda)

Baca Juga:
All-New CR-V Meluncur, Honda Catatkan Kenaikan Penjualan di Bulan Agustus 2023

Honda S500 (sumber: Honda)

S800 merupakan generasi terakhir dari Honda Sport Series atau S-Series keluaran awal yang menjadi kendaraan Honda roda empat non-komersil pertama setelah S500 pada Oktober 1963, dan berlanjut ke S600 5 bulan kemudian.

Diperkenalkan dalam perhelatan Tokyo Motor Show 1965, dirilisnya S800 merupakan respon Honda untuk meningkatkan daya saing setelah pemerintah Jepang memperkenalkan kebijakan pembebasan mobil impor.

Ada fakta menarik, pendiri perusahaan Soichiro Honda sempat terpikir untuk menyematkan mesin injeksi yang akan mempengaruhi desain kap mesin. Pasalnya mesin injeksi di zaman itu membutuhkan ruang mesin berkapasitas lebih.

Pada akhirnya Honda mengurungkan niat tersebut karena di zaman itu mesin injeksi membutuhkan teknologi dan keahlian khusus, hingga pada akhirnya ketika masuk ke lini produksi S800 memakai mesin karburator.

Dengan mesin karburator straight-4 791 cc, S800 mampu mengeluarkan tenaga sekitar 70 HP di 8.000 rpm dengan top speed 160 km/jam yang disalurkan melalui transmisi manual 4-percepatan fully-synchronized ke roda belakang.

Mesin seperti ini membuat S800 memiliki performa setara mobil yang berkapasitas mesin sekitar 2 kali lebih besar karena mampu menempuh 0-400 m dalam waktu 16,9 detik.

Di sektor handling suspensi depan memakai double wishbone serta per torsion beam dan belakang memakai suspensi independen dengan coil spring type trailing arm, namun remnya masih tromol konvensional yang akhirnya diganti cakram untuk rem depan pada tahun 1968.

Meski berdimensi sangat kecil dengan panjang 3.335 mm, lebar 1.400 mm, tinggi 1.200 mm dan wheelbase 2.000 mm, Honda mengklaim bahwa secara mengejutkan kabin S800 masih nyaman untuk orang dewasa berbadan besar seperti orang Amerika atau Eropa pada umumnya.

Interior S800 memakai jok semi bucket, panel instrument besar, dan setir palang tiga yang memberi rasa sporti pada zamannya.

Kemudian pada bulan Mei 1968, Honda melakukan perubahan minor terakhir untuk S800 sebelum dihentikan produksinya pada tahun 1970 yang dinamakan S800M dengan sejumlah penambahan aspek keselamatan.

Seperti selain rem cakram untuk roda depan, ada ban radial, lampu sein berwarna jingga, dan penambahan lampu sein di fender yang membuatnya suportif untuk diekspor ke pasar Amerika Serikat.

S800 dan S-Series menjadi sportscar yang digandrungi oleh para penggemarnya dan pecinta motor sport di seluruh dunia karena memiliki performa satu kelas lebih tinggi, namun harganya relatif terjangkau.

Ditambah lagi, dengan adanya S800 dan S-Series, menjadi salah satu acuan bagi Honda untuk membuat sebuah kendaraan yang seimbang antara performa mesin dan handling, sebagai kendaraan penumpang pertama bagi brand-nya.

(Joule)