Oleh : Julfikri
SoundandMachine.com (Bandung) - Perhelatan bertema otomotif Jepang, atau lebih dikenal sebagai Japan Domestic Market (JDM), tergolong prospektif di Indonesia meskipun mulai dari konsep serta regulasi tergolong spesifik dibanding event otomotif pada umumnya.
Baca Juga:
Perhelatan JDM Fest 2023 Bandung Tunjukkan Tingginya Animo Kultur Otomotif Jepang di Indonesia
Sebut saja JDM Fun Day yang diadakan pada tahun 2018 silam di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, dan sempat ada wacana untuk diadakan lagi pada tahun 2020, namun dibatalkan karena pandemi Covid-19 melanda.
Sampai akhirnya, sejumlah pihak berkolaborasi untuk mengadakan kembali acara bertema otomotif Jepang, yaitu JDM Fest di Bandung Convention Center, Bandung, Jawa Barat pada tanggal 28 Januari 2023 silam.
Baca Juga:
Gelar Meet-up di Akhir Tahun 2022, Garage One Kumpulkan Para Pemilik Mobil Honda
“Intinya kita ingin memulai lagi kultur modifikasi mobil JDM dan Jepang yang ada di Indonesia, karena kalau kita lihat kebanyakan semuanya tersegmentasi merek atau tipe mobil. Dengan acara ini semua kultur mobil JDM dan Jepang di Indonesia yang sudah dimodifikasi bisa dikumpulkan bersama-sama, bisa menghidupkan lagi industrinya.” buka Hakim Pratama, Penyelenggara JDM Fest kepada SoundandMachine.com di lokasi acara (28/1/2023).
Baca Juga:
Bertepatan Hari Kemerdekaan, Komunitas Sportscar DayNightCrew Gelar Pameran di PIK Avenue
Bandung terpilih sebagai kota pertama dalam pengadaan JDM Fest, yang tak lain karena para pentolannya berasal dari daerah Kota Kembang, sebut saja distro otomotif ZCD besutan Chris Zibekk.
“Kalau kita perhatikan, kalau kumpul mobil JDM pasti mobil ‘aneh’ keluar semua. Kalau ini kan mainstream kayak Evo, Supra, tapi yang paling jarang itu kei-car asli Jepang. Toyota Ist aja paling banyak di Bandung.” jelas Hakim.
Salah satu tujuan diadakannya JDM Fest adalah untuk menghidupkan kembali industri modifikasi di provinsi pimpinan Gubernur Ridwan Kamil tersebut, hingga menghidupkan perekonomiannya.
“Saya yakin pergerakan ekonomi dari sisi modifikasi, dan ini sudah di-clarify oleh pak Ridwan Kamil, rata-rata per tahun perputaran dari acara seperti ini itu Rp. 1 Triliunan. Jadi bayangkan kontribusinya kita membuat guyub, edukasi proper modification, yang paling penting bisa menginspirasi generasi muda, bahwa bangun mobil seperti ini, gaya Jepang seperti ini.” ungkap Hakim.
Diadakannya acara JDM Fest juga bertujuan untuk membuka mata bahwa masih ada gaya modifikasi lain yang berasal dari Jepang, dalam arti tidak melulu berorientasi peningkatan performa.
Sebut saja VIP atau bippu, gaya modifikasi yang di Indonesia sempat hits di tahun 2000-an tersebut, tanpa disadari itu berasal dari Jepang.
“Banyak yang terlupakan itu bippu. Kita harus bisa gedein, jangan cuma teman-teman dari Yogyakarta, dari satu kota yang membesarkan. Di Bandung pun sudah punya komunitasnya sendiri. Banyak yang bisa digali dari acara ini.” tambah penggemar mobil JDM tersebut.
Alhasil, JDM Fest di Bandung berhasil mengundang ratusan para pemilik mobil Jepang termasuk sportscar atau langka di Indonesia, dan itu juga dihadiri pengunjung dan partisipan yang berasal dari luar Bandung, terutama Jakarta.
“Akan jadi acara tahunan, rencana 3 kota. Bandung, Jakarta dan Surabaya. Kita pengin konsepnya seperti ini, mungkin ditambahkan drift.” pungkas Hakim. Ditunggu JDM Fest berikutnya. (Joule)