Oleh : Febri
Soundandmachine.com (Jakarta) - Industri otomotif Indonesia kembali mencatatkan tren positif di segmen kendaraan listrik.
Salah satu pemain yang mencuri perhatian adalah BYD, produsen mobil listrik asal Tiongkok yang berhasil menjadi pabrikan dengan jumlah impor mobil terbanyak ke Indonesia pada Januari - Juli 2025.
Baca Juga:
Bisa Tembus Jalanan Semrawut, XPENG Luncurkan Teknologi AI Terbaru
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), BYD telah mengimpor 20.795 unit mobil dalam periode tujuh bulan pertama tahun ini.
Angka tersebut mengalahkan pabrikan besar lainnya yag berasal dari Jepang. Puncak pengiriman terjadi pada Juli 2025, dengan total 7.235 unit masuk ke Tanah Air.

Baca Juga:
Debut di Japan Mobility Show 2025, BYD Luncurkan K-EV Pertama di Jepang
BYD M6 dan Sealion 7 Paling Banyak
Dari enam model yang BYD pasarkan, BYD M6 mendominasi dengan pencapaian 4.178 unit, disusul oleh Sealion 7 sebanyak 2.381 unit.
Model lainnya seperti Atto 3, Dolphin, dan Seal mengisi porsi yang lebih kecil. Angka keseluruhan ini belum termasuk Atto 1 yang baru meluncur Agustus 2025, sehingga belum masuk hitungan impor di periode ini.
Baca Juga:
Jangkau Calon Konsumen Potensial, Jetour Tambah Dealer Baru di Bekasi
Masih dalam grup BYD, Denza yang hanya menjual MPV premium D9, justru berada di posisi keempat dengan 7.892 unit impor.

Fokus Elektrifikasi dan Purna Jual
Meski seluruh mobil BYD di Indonesia saat ini berstatus Completely Built Up (CBU) dari Tiongkok, pabrikan ini sudah menyiapkan langkah strategis untuk memproduksi lokal melalui pabrik di Subang yang ditargetkan beroperasi pada awal 2026.
Selain menghadirkan produk, BYD juga memperkuat layanan purna jual dan edukasi melalui jaringan dealer 3S (Sales, Service, Sparepart) yang dilengkapi fasilitas charging station universal, dan layanan purna jual lainnya.
Empat mitra strategis yaitu Arista Group, Haka Auto, Bipo Auto, dan Harmony BYD digandeng untuk mengoperasikan dealer resmi dengan standar global, sekaligus menjadi ujung tombak edukasi konsumen dan pengembangan SDM.

“Kolaborasi erat dengan mitra-mitra lokal adalah kunci utama strategi BYD dalam menghadirkan kendaraan listrik ke seluruh penjuru Indonesia,” jelas Luther Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia.
Dominasi BYD dalam angka impor mobil ke Indonesia menandakan besarnya permintaan pasar terhadap kendaraan listrik, sekaligus membuktikan bahwa strategi penetrasi pasar melalui impor CBU efektif untuk membangun basis konsumen awal.
Dengan pabrik di Indonesia yang segera beroperasi, BYD berpotensi mengokohkan posisinya sebagai pemain kunci di pasar otomotif Indonesia, terutama di segmen elektrifikasi yang kian kompetitif. (Febri)