Komparasi dengan Mobil Bensin, Biaya Kepemilikan ATTO 1 Lebih Hemat Hingga 25%

  • Oleh : Febri

Kamis, 09/Okt/2025 10:00 WIB


Soundandmachine.com (Jakarta) - Selain efisiensi energi, mobil listrik juga menawarkan keunggulan dalam hal biaya kepemilikan jangka panjang (ownership cost).

Salah satu contoh nyatanya adalah BYD ATTO 1, yang berhasil menunjukkan efisiensi biaya operasional jauh lebih rendah dibanding mobil bensin sekelasnya.

 

Baca Juga:
BYD K-Car Terungkap di Jepang, Isyaratkan Potensi Hadir ke Pasar Indonesia

Berdasarkan data simulasi resmi dari PT BYD Motor Indonesia, mobil konvensional bermesin bensin ICE (Pertalite, konsumsi 20 km/liter, harga Rp 10.000/liter) menghabiskan biaya operasional dan perawatan sekitar Rp 61 juta dalam periode 5 tahun.

Bila ditambah harga mobil rata-rata Rp 225,6 juta, total biaya kepemilikan mencapai Rp 286,6 juta.


BYD Lebih Hemat

Baca Juga:
Ragam Kolaborasi Satu Inovasi, BYD Indonesia Hadir di Jakarta Fashion Week 2026

Sebaliknya, BYD ATTO 1 menawarkan efisiensi yang signifikan. Untuk pengisian daya melalui SPKLU (tarif Rp 2.630/kWh), biaya kepemilikan lima tahun varian Premium tercatat Rp 266,6 juta, sementara varian Dynamic Rp 226,6 juta.

Lebih hemat lagi jika menggunakan home charging (Rp 1.447/kWh), di mana varian Premium hanya membutuhkan total Rp 255 juta dan varian Dynamic Rp 215 juta.

 

Baca Juga:
Kapal Raksasa BYD Explorer No.1 Sandar di Indonesia, ATTO 1 Siap Dikirim ke Konsumen

Dengan demikian, pengguna dapat menghemat hingga 25% dibandingkan mobil bensin, tergantung tipe dan metode pengisian daya yang digunakan.

 

Dilansir dari GridOto.com (22/08/25), pihak BYD Motor Indonesia menjelaskan, “Baik mobil bensin dan BYD ATTO 1 diukur dari penggunaan harian dengan komuter jarak tempuh 40 km,” ujar Bobby Bharata, Head of Product PT BYD Motor Indonesia.

Perbandingan harian pun cukup mencolok, mobil bensin membutuhkan biaya sekitar Rp 20.000 per hari, sementara BYD ATTO 1 hanya Rp 14.411 bila menggunakan SPKLU, dan Rp 7.929 bila diisi di rumah.

Artinya, dengan jarak tempuh harian yang sama, ATTO 1 dapat beroperasi dengan biaya kurang dari separuh mobil bensin.

 

Efisiensi ini tidak hanya soal biaya, tapi juga kenyamanan. Dengan konsumsi energi 7,3 km/kWh dan jarak tempuh rata-rata 40 km per hari, ATTO 1 ideal untuk kebutuhan komuter perkotaan.

Kemudahan Pengisian Daya
Infrastruktur SPKLU yang terus berkembang, ditambah kemudahan pengisian di rumah, menjadikan mobil listrik ini semakin praktis untuk gaya hidup modern.

Secara keseluruhan, hasil analisis menunjukkan bahwa BYD ATTO 1 tidak hanya unggul dari sisi efisiensi energi, tetapi juga menghadirkan value ownership yang nyata.

Dalam lima tahun pemakaian, pengguna bisa berhemat puluhan juta rupiah sambil menikmati pengalaman berkendara yang lebih tenang, modern, dan ramah lingkungan. Pada komparasi ini, BYD ATTO 1 unggul dalam efisiensi biaya kepemilikan. (Febri)