Akankah Modifikasi Audio Menghanguskan Warranty? Ini Penjelasannya

  • Oleh :

Jum'at, 23/Okt/2020 20:00 WIB


SoundandMachine (Jakarta), 23 Oktober 2020 - Salah satu isu dalam memodifikasi mobil keluaran terbaru adalah garansi atau warranty, tak terkecuali audio mobil.

Hangusnya garansi karena modifikasi sudah menjadi hal lumrah lantaran kebijakan dari pabrikan dan para antusias modifikasi tidak begitu mempedulikannya. Namun ada saja yang concern soal warranty, terutama kalau memang kurang puas dengan audio standar sehingga perlu diupgrade dengan modifikasi.

Baca Juga:
Ketika SUV Jagoan Off-road Mercedes-Benz G-Class Dimodifikasi Senyaman Limosin

Di sisi lain, di Indonesia, opsi upgrade audio dari pabrikan, antara jarang dan tidak ada sama sekali, berbeda dengan di Jepang yang notabene bukan hanya upgrade audio, pasang audio-nya saja kerap menjadi opsi manufaktur makanya kalau melihat interior mobil pasar Jepang di katalog tidak ada head unit.

Wahyu Tanuwidjaja, Chief Executive Officer (CEO) PT. Audioworkshop yang merupakan pakar audio mobil, memberi penjelasan bahwa persoalan modifikasi car audio dengan garansi itu pasti namun tidak lepas dari faktor market,

Baca Juga:
Diikuti 80 Ribu Peserta, Kompetisi Brio Vitual Drift Challenge Usai Digelar

"Supaya pemilik mobil ini masang audionya sama dia (dealer resmi). Jadi bilangnya begini, `kamu jangan pasang sama orang lain nanti warranty-nya ilang, kalau kamu pasang sama saya warranty-nya gak ilang`. Sebenarnya kalau mau pasang sama siapa saja ya sama saja urusannya." buka Wahyu kepada SoundandMachine melalui virtual press conference Media Launch Alpine (23/10/2020).

Menurut Wahyu, salah satu patokan apakah setelah modifikasi audio warranty akan hangus atau tidak adalah bagaimana mengikuti OEM-nya, seperti selain kabel, kelistrikan juga jangan sampai terganggu.

Baca Juga:
Banyak Promo, Jangan Lewatkan IMX Year End Modz Sales 12.12 di Bukalapak

"Kalau kita bisa pasang car audio di mobil, tanpa memotong kabel, tanpa mengupas kabel, dan pada saat ada masalah dengan kelistrikan mobil kita bisa mengembalikan semuanya ke dalam bentuk OEM, maka tidak ada masalah dengan yang namanya warranty." tegas Wahyu.

Hanya saja Wahyu mengingatkan bahwa modiifkasi audio seperti itu akan lebih mahal dan butuh waktu lama, karena mesti bongkar semua dari kabel, terutama untuk mobil zaman sekarang.

"Kita mesti ambil sistem originalnya itu dari kabel speaker, jadi kabel speakernya itu kita ambil datanya, kita masukkan ke DSP. Titik singgungan antara sistem OEM dengan saya punya itu ada di kabel speaker, di output, jadi gak ada kabel di mobil itu yang dipotong." jelas Wahyu.

Sepanjang pengalaman Wahyu memodiifkasi audio mobil mengikuti OEM, sejauh ini belum ada bengkel resmi mempersoalkan warranty, karena memang sudah dibuat bagaimana supaya tidak ada komponen bawaan yang terganggu.

"Tergantung bagaimana mereka memperlakukan mobilnya, kalau mereka memperlakukan mobilnya dengan benar, dengan baik, dan bisa dikembalikan kepada bentuk OEM maka saya rasa tidak akan ada masalah." tutup Wahyu.

(Joule)

Tags :