Bisa Valvetronic, Pembeda Tech Pro Exhaust Dengan Bengkel Knalpot Umumnya

  • Oleh :

Selasa, 27/Okt/2020 20:00 WIB


SoundandMachine (Tangerang), 14 Oktober 2020 - Bengkel knalpot memang bukan hal baru mengingat sudah banyak di Indonesia termasuk di pinggir jalan. Namun ada yang berbeda dari bengkel knalpot Tech Pro Exhaust yang berada di daerah Gading Serpong, Tangerang, Banten.

Didirikan sejak tahun 2016, Tech Pro Exhaust merupakan bengkel knalpot custom yang kompatbel dengan valvetronic atau knalpot yang bisa diatur suaranya dari bukaan katup dan dioperasikan menggunakan tombol remote.

Baca Juga:
Ketika SUV Jagoan Off-road Mercedes-Benz G-Class Dimodifikasi Senyaman Limosin

Berawal dari hobi, setelah melakukan riset bahwa bengkel knalpot yang bisa membuat valvetronic belum ada di Indonesia serta mencari cara yang bagus, didirikanlah Tech Pro Exhaust oleh Kevin dan Hans.

Sistem valvetronic tetap impor, namun selebihnya custom dan layaknya bengkel knalpot, pekerjanya sudah memiliki tugasnya masing-masing seperti memotong, mengelas, dan sebagainya. Namun apa yang membedakan antara bengkel knalpot valvetronic dengan non-valvetronic?

Baca Juga:
Diikuti 80 Ribu Peserta, Kompetisi Brio Vitual Drift Challenge Usai Digelar

"Kita nerapin teknologi valvetronic itu gak bisa sembarang, karena desainnya beda sendiri." ungkap Kevin ketika ditemui oleh jurnalis SoundandMachine (14/10/2020). "Gimana caranya harus ada jalur yang bisa ngilangin suara yang udah kenceng banget dari depan." tambah Hans.

Tech Pro Exhaust sudah menangani berbagai macam mobil, termasuk mobil mewah dan sportscar kepunyaan sendiri sebagai mobil pertama yang ditangani.

Baca Juga:
Banyak Promo, Jangan Lewatkan IMX Year End Modz Sales 12.12 di Bukalapak

Dari sekian mobil yang ditangani, BMW M6 merupakan paling sulit karena membukanya harus dari bagian atas mesin membuat banyak item yang harus dilepas.

"Setengah mati bukanya, M6 itu kita kerjain buat bongkar aja knalpotnya dari kondisi terpasang sampe terbuka, standarnya nih, itu butuh waktu 3-4 hari." kenang Hans.

Meski fokusnya lebih kepada jualan valvetronic, Tech Pro Exhaust tetap menerima pesanan bagi customer yang sekedar custom knalpotnya saja tanpa valvetronic dan sudah pernah kedapatan.

Tentunya knalpot tersebut mengarah kepada aspek performa dan untuk seberapa signifikan tergantung mesin dan ada-tidaknya turbo.

"Kalau mobil non-turbo, biasanya rata-rata 9-13 dk, jarang ada mobil-mobil non-turbo yang bisa lebih dari 13 dk." kata Hans. "Kalau buat mobil turbo, rata-rata itu di 15-23 dk." tambahnya.

Patokan biaya benar-benar tergantung kesulitan antrara mesin dan ada-tidaknya turbo, dengan perkiraan antara 10-20 jutaan Rupiah.

Untuk mobil non-turbo, header tidak diganti tetapi front pipe, mid pipe, muffler, dan tail pipe diganti, sedangkan turbo, semua komponen sistem pembuangan diganti.

"Itulah mengapa kalau mobil turbo dengan non-turbo beda harganya, karena kalau turbo full-sistem, kalau gak turbo gak full sistem." jelas Hans.

Hasil kerjanya kerap diposting di Instagram sehingga pelanggan akan lebih banyak gambaran seperti apa suara setelah dipasang valvetronic.

(Joule)

Tags :