Oleh : redaksi
SoundandMachine.com (Jakarta) - PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan small SUV Suzuki Fronx pada tanggal 28 Mei 2025, dengan tiga varian yaitu GL sebagai tipe paling terjangkau, GX sebagai tipe menengah, dan SGX sebagai tipe tertinggi.
Tipe GX dan GL merupakan small SUV pertama dan satu-satunya yang mesin hybrid, sehingga menjadi salah satu andalan agar kompetitif di kelasnya.
Baca Juga:
Sah Mengaspal, 55 Unit Suzuki Fronx Resmi Diserahkan ke Konsumen Pertamanya
Sistem hybrid Fronx mengusung Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) dengan kombinasi mesin bensin 1.500 cc berkode K15C dengan teknologi DualJet, dan Integrated Starter Generator (ISG) dengan baterai Lithium-ion.
“Mesin K15C ini dikombinasikan dengan sistem mild hybrid yang memberikan tenaga output besar, dan emisi gas buang rendah.” buka Yuji Morita, Chief Engineer Automobile Line B&C segment Div. Product Planning Suzuki Motor Corporation (SMC) kepada SoundandMachine.com dalam sebuah pertemuan (22/4/2025).
Baca Juga:
Edukasi Teknologi Terkini, Suzuki Akan Buka Booth Lebih Besar di GIIAS 2025
Konsep dasar dari teknologi ini terbentuk dari penggabungan mesin pembakaran internal dengan generator starter terintegrasi atau Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai lithium-ion.
Baca Juga:
Handling Smooth, Bantingan Lembut. Begini Racikan Kaki-Kaki Suzuki Fronx
Mesin K15C Suzuki Fronx (sumber: Suzuki)
Mesin pembakaran internal K15C merupakan komponen utama dari setiap kendaraan dan pada teknologi SHVS, mesin ini bekerja sama dengan komponen lainnya untuk menciptakan sistem yang efisien.
Teknologi Dualjet bekerja mengoptimalkan pembakaran, untuk menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien, sehingga dari mesinnya saja sudah hemat bahan bakar dan rendah emisi gas buang.
Tenaga yang dihasilkan dari mesin pembakaran internal digunakan untuk menggerakkan kendaraan. Namun, pada teknologi SHVS, beban mesin dapat dikurangi dengan bantuan komponen lainnya, yaitu ISG dan baterai lithium-ion.
Integrated Starter Generator (ISG) Suzuki Fronx (sumber: Suzuki)
ISG berfungsi ganda sebagai alternator dan motor listrik, sehingga memberikan dukungan tenaga saat diperlukan dan mengurangi beban pada mesin.
Sebagai alternator, ISG menghasilkan energi listrik saat mesin berjalan dan energi ini disimpan dalam baterai lithium-ion. Sebagai motor listrik, ISG memberikan dukungan tenaga saat diperlukan, seperti saat akselerasi, dan membantu mengurangi beban pada mesin.
Sistem ISG Fronx dilengkapi pengereman regeneratif yang akan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik saat pengemudi melakukan pengereman, yang kemudian disimpan dalam baterai Lithium-ion.
Baterai Lithium-ion Suzuki Fronx (sumber: Suzuki)
Baterai Lithium-ion memiliki kapasitas penyimpanan yang baik dan dapat diisi ulang berkali-kali,, sehingga ideal untuk sistem hibrida seperti SHVS.
Energi dari baterai Lithium-ion tersebut akan digunakan saat mesin membutuhkan dukungan tenaga, seperti ketika berakselerasi atau berhenti saat lampu merah atau di tengah kemacetan.
Ketika berakselerasi, teknologi SHVS memanfaatkan energi listrik yang tersimpan dalam baterai. Energi listrik yang tersimpan itu dialihkan ke komponen elektrik, seperti lampu, audio, dan sistem AC, sehingga mesin dapat fokus pada menghasilkan tenaga.
Kemudian energi listrik ini disalurkan ke ISG, yang bertugas sebagai motor dalam meringankan beban putaran mesin sesuai kebutuhan saat berakselerasi.
Sementara saat kendaraan dalam keadaan idle seperti di tengah lampu merah atau kemacetan, setelah pengemudi tidak menginjak pedal gas dan transmisi berada di posisi netral, SHVS akan bekerja secara otomatis mematikan mesin, tetapi sistem kelistrikan tetap menyala.
Itu berarti fungsi-fungsi penting seperti lampu, AC, dan sistem audio tetap beroperasi sehingga selama mesin mati pengemudi dan penumpang akan tetap nyaman. Ketika pengemudi menginjak pedal, ISG secara otomatis menyalakan kembali mesin kendaraan.
Proses ini berlangsung cepat dan halus, sehingga pengemudi mungkin tidak menyadari bahwa mesin telah mati dan menyala kembali, dan ini juga berkontribusi pada kenyamanan karena getaran jadi sangat minim.
Dengan cara kerja seperti ini, SHVS mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang di berbagai kondisi.
Kombinasi 1.500 cc K15C dan ISG membuat Fronx menjadi SUV kompak yang memiliki mesin minim getaran, hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.
Untuk spesifikasinya, mesin K15C hybrid Fronx memiliki tenaga maksimum 100,6 PS di 6.000 rpm, torsi maksimum 135 Nm di 4.400 rpm, bore 74 mm, stroke 85 mm, rasio kompresi 12, dan valve train roller rocker jenis dual variable valve timing (VVT).
Mesin hybrid ini termasuk sama dengan model Suzuki yang sudah lebih dulu dipasarkan yaitu Grand Vitara. Begitu juga garansi baterai Lithium-ion yang diberikan untuk Fronx, yaitu 8 tahun atau 160.000 km, sehingga purna jualnya lebih terjamin.
Lebih menariknya lagi, mesin hybrid dan transmisi Fronx ini juga termasuk sama dengan yang dipasarkan ke Jepang.
Sementara untuk transmisinya, disalurkan oleh transmisi manual 5-percepatan khusus tipe GX dengan harga mulai Rp. 276 juta, atau otomatis torque converter 6-percepatan untuk tipe GX dengan harga mulai Rp. 293,9 juta dan SGX dengan harga mulai Rp. 319.9 juta.
“Mesin K15C menggunakan transmisi 6-percepatan, anda dapat merasakan sensasi berkendara sporti dan dinamis. Selain itu saat berkendara dengan kecepatan tinggi transmisi yang efisien juga berkontribusi pada penghematan bahan bakar.” pungkas Morita. (*)