Di Semester I 2020, CIMB Niaga Auto Finance Sukses Cetak Laba Rp 166,2 Miliar

  • Oleh :

Rabu, 26/Agu/2020 18:01 WIB


Soundandmachine (Jakarta) - PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance atau Perseroan) mengumumkan perolehan keuntungannya (25/8/2020).

Hal ini disampaikan langsung oleh segenap manajemen CNAF pada paparan Kinerja CNAF Semester I 2020 dalam sesi Diskusi Virtual Bersama Media via aplikasi Zoom Meeting pada Selasa (25/8/2020).

Baca Juga:
Lebih Gagah dan Mewah, Toyota Fortuner Facelift Resmi Dirilis

Dibukukan dengan mencetak laba sebelum pajak atau profit before tax (PBT) sebesar Rp 166,2 miliar pada semester I tahun 2020.

Pencapaian ini naik 8% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 154,1 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 16,6% year-on-year (Y-o-Y).

Baca Juga:
Berikan Rasa Nyaman, BMW Astra Tingkatkan Layanan Sesuai Protokol Kesehatan Covid-19

Selain laba, perseroan juga berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,7 triliun pada semester I 2020, jelas Imron Rosyadi, Direktur Keuangan dan Strategi CIMB Niaga Finance.

Menurutnya perolehan ini naik 18% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp 1,4 triliun.

Baca Juga:
Pandemi Bukan Halangan, Toyota Fortuner dan Kijang Innova Facelift Bersamaan

Board of Directors CIMB Niaga Finance (kiri ke kanan) : Antonius Herdaru (Credit & Risk Director), Ristiawan Suherman (President Director) & Imron Rosyadi (Finance & Strategy Director). (foto: dok, CNAF)

Dalam merealisasikan pembiayaan khususnya di masa pandemi COVID-19, kami melakukan beberapa strategi dan inisiatif, lanjutnya.

Diantaranya meningkatkan sinergi dengan induk usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), serta mempercepat proses digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi sehingga cost to income ratio (CIR) tercatat 51,9%.

Sejalan dengan peningkatan pada pembiayaan (booking), rasio-rasio keuangan juga terjaga dengan baik. Per 30 Juni 2020, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) Perseroan masing-masing tercatat sebesar 8,36% dan 15,44%.

Meskipun restrukturisasi pembiayaan masih berjalan di tengah pandemi COVID-19, kami terus menjaga tingkat kesehatan portofolio, dengan jumlah aset sebesar Rp 3,88 triliun pada semester I 2020, ungkapnya.

Imron menyebut, perseroan masih dapat mempertahankan rasio kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) di bawah rata-rata industri yaitu sebesar 1,51%.

Semoga krisis akibat pandemi covid-19 ini dapat segera berakhir dan perekonomian bisa pulih kembali. (anto)

Tags :