Tren Prosesor Murni Masih Berjalan, Hertz H8 DSP Dilirik Para Audiophile

  • Oleh :

Jum'at, 09/Okt/2020 21:00 WIB


SoundandMachine (Jakarta), 9 Oktober 2020 - Meski sekarang modifikasi audio trennya prosesor dan amplifier jadi satu karena efisiensi dari segi biaya serta pemasangan, tren modifikasi audio dengan prosesor murni masih berjalan.

Namun tren prosesor murni hanya di kalangan tertentu seperti para audiophile atau serius dalam arti pemain modifikasi audio yang benar-benar mengerti dan tentunya bukan pemula, karena pemula cenderung memilih amplifier dan prosesor jadi satu.

Baca Juga:
Toyota Hilux Lebih Gahar Pakai Front Skid Bar dan Fender Garnish JAOS

Prosesor murni 8-channel H8 DSP buatan Hertz bisa menjadi jawaban untuk mereka yang lebih mengerti audio dan masih dilirik oleh mereka. Terbukti bahwa tren prosesor murni masih berjalan dilihat dari stok di PT. Audioworkshop selaku distributor, sampai artikel ini dibuat sudah habis dan akan distok lagi.

Keunggulan pertama H8 DSP adalah kompatibel dengan head unit standar seperti yang diuraikan oleh Johnson Nagawan atau biasa dipanggil Johnson, Chief Operating Officer PT. Audioworkshop selaku distributor,

Baca Juga:
Air Cleaner Spoon Honda Civic Type R, Tingkatkan Efisiensi Sekaligus Performa Mesin

"Kalau buat dipasang di mobil-mobil standar, kayak Mercedes, BMW, Audi, itu kan mereka tidak bisa ganti head unit. Kalau ganti head unit mungkin AC-nya mati, speedometernya mati, mungkin mobilnya gak mau nyala." ujar Johnson kepada SoundandMachine di PT. Audioworkshop, Sunter, Jakarta Utara (24/09/2020).

Setelah kompatibel dengan head unit standar, selanjutnya fitur de-equalization akan berperan bypass sinyal output dari head unit awalnya terbagi berdasarkan speaker, digabungkan menjadi satu kemudian diratakan lagi sehingga respon bass sampai treble bisa flat hingga bisa di-setting.

Baca Juga:
JAOS Motorsport, Dibalik Terus Berlanjutnya Modifikasi Suzuki Jimny

"Sinyal yang terbagi-bagi itu, kalau kita pakai prosesor biasa begitu masuk ke prosesor jadi ngaco." kata pria murah senyum tersebut.

H8 DSP juga memiliki 31 band untuk equalizer dan time alignment independen per channelnya yang membuat kiri-kanan tweeter, midbass, dan midrange equalizernya mandiri dan timeline-nya masing-masing independen.

Semenjak terpisah dengan amplifier, tentunya akan membuat instalatur lebih bisa mengatur kualitas suara dari pemasangan amplifier yang tidak didapatkan oleh komponen prosesor dan amplifier jadi satu.

"Buat main 3-way bisa, buat main front-rear sub bisa." ungkap penghuni Bogor, Jawa Barat.

Dengan harga sekitar 8 jutaan Rupiah, H8 DSP banyak dipilih oleh para audiophile atau pemain serius karena ketahanannya jika dibandingkan dengan merk lain. Maka tidak heran jika PT. Audioworkshop me-restock dan estimasi barang datang jatuh pada bulan Oktober 2020.

"H8DSP ini sejak kita (PT. Audioworkshop) pegang Hertz tiga tahun terakhir, itu bisa dibilang presentase kerusakannya sangat kecil." ujar Johnson. "Jadi barangnya awet, software-nya stabil, jadi otomatis harganya-pun tidak bisa murah, karena made in Italy, secara kinerjanya sangat stabil." tutupnya.

Menarik ya. (Joule)

Tags :